Timnas Indonesia telah berhasil melangkah ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sebuah pencapaian bersejarah yang menunjukkan perkembangan signifikan sepak bola nasional. Meski perjalanan di putaran ketiga penuh tantangan, skuad Garuda tampil cukup solid untuk mengamankan tiket ke fase berikutnya. Kini, tantangan sesungguhnya sudah menanti, karena Timnas Indonesia akan bersaing dengan sejumlah tim elite Asia demi memperebutkan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026.
Pengundian grup putaran keempat akan dilaksanakan pada 17 Juli 2025 di markas Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di Kuala Lumpur, Malaysia. Enam negara peserta akan dibagi ke dalam dua grup, masing-masing terdiri dari tiga tim. Hanya juara grup yang akan langsung lolos ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tahun depan. Dengan format yang ketat dan persaingan yang tinggi, setiap pertandingan akan menjadi laga hidup mati bagi Timnas Indonesia.
Lalu, siapa saja lawan berat yang berpotensi dihadapi Timnas Indonesia? Bagaimana peluang mereka untuk mencetak sejarah baru? Artikel ini akan membedah skenario, kekuatan lawan, dan peluang yang mungkin terjadi di putaran keempat nanti.
Potensi Lawan Tangguh Berdasarkan Hasil Pembagian Pot
Berdasarkan peringkat FIFA per Juni 2025, pembagian pot untuk undian grup telah ditetapkan oleh AFC. Timnas Indonesia, dengan peringkat FIFA ke-118, masuk ke dalam Pot 3 bersama Oman. Sedangkan Pot 1 dihuni oleh Qatar dan Arab Saudi, dan Pot 2 diisi oleh Irak dan Uni Emirat Arab (UEA). Hal ini berarti, Indonesia dipastikan akan berada satu grup dengan dua tim dari Pot 1 dan Pot 2.
Qatar dan Arab Saudi adalah dua tim kuat yang menjadi unggulan. Selain memiliki skuad bertabur bintang dan infrastruktur kelas dunia, kedua negara ini juga berpeluang menjadi tuan rumah grup karena pertandingan akan digelar di lokasi terpusat. Jika Indonesia bertemu salah satu dari mereka, pertandingan jelas akan sangat berat.
Sementara itu, Irak dan UEA merupakan tim berpengalaman yang sudah malang melintang di pentas Asia. Keduanya memiliki sejarah yang cukup mentereng dalam kompetisi internasional dan kerap tampil mengejutkan. Ujian yang akan dihadapi Indonesia bukan hanya dari segi teknis permainan, tetapi juga mental bertanding.
Skenario Grup Neraka dan Konsekuensi Sulit
Dengan sistem undian saat ini, skenario paling berat untuk Indonesia adalah tergabung dalam satu grup bersama Qatar dan Irak, atau Arab Saudi dan UEA. Dalam kondisi seperti ini, setiap laga akan terasa seperti final.
Qatar, misalnya, merupakan juara Piala Asia 2019 dan 2023 yang tampil konsisten di berbagai turnamen internasional. Arab Saudi juga punya tradisi kuat lolos ke Piala Dunia. Irak adalah kampiun Piala Asia 2007 yang belakangan menunjukkan kebangkitan, sedangkan UEA memiliki sejumlah pemain yang berpengalaman tampil di turnamen tingkat dunia.
Kehadiran Oman di Pot 3 bersama Indonesia juga memperkecil kemungkinan mendapat lawan yang lebih ringan. Ini berarti Garuda akan menjalani laga-laga dengan tingkat kesulitan tinggi sejak matchday pertama. Setiap poin sangat berarti, dan selisih gol bisa menjadi penentu.
Peluang Lolos: Tipis Tapi Bukan Mustahil
Meski tergolong berat, peluang Timnas Indonesia tetap ada, terlebih jika mereka mampu memaksimalkan setiap laga dan tidak kehilangan fokus. Mentalitas pantang menyerah dan semangat bertanding yang tinggi wajib dimiliki oleh anak asuh Patrick Kluivert.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah dukungan suporter. Jika Indonesia mendapat jatah bermain di tempat yang netral atau bahkan mengantongi dukungan diaspora di lokasi pertandingan, hal itu bisa menjadi motivasi tambahan.
Dalam beberapa laga terakhir, Timnas Indonesia menunjukkan progres signifikan dari sisi organisasi permainan, daya tahan fisik, dan pemahaman taktik. Kunci sukses selanjutnya adalah konsistensi dan keberanian melawan tekanan dari tim-tim unggulan.
Selain itu, kemenangan di kandang (jika diberi kesempatan) dan hasil imbang saat tandang bisa menjadi skenario realistis. Meraih 4-6 poin dari dua laga bisa membuka peluang menjadi juara grup atau minimal menjadi runner-up yang berkesempatan lolos lewat playoff antarkonfederasi.
Menunggu Hasil Undian Resmi dan Persiapan Maksimal
Hingga saat ini, seluruh analisis masih bersifat prediksi berdasarkan pembagian pot. Hasil resmi baru akan diketahui usai pengundian pada 17 Juli 2025. Oleh karena itu, semua skenario bisa berubah tergantung hasil drawing.
Namun, satu hal yang pasti: Timnas Indonesia wajib melakukan persiapan maksimal, baik dari sisi teknis, psikologis, maupun fisik. Kompetisi yang akan dimulai pada Oktober 2025 nanti adalah momen emas yang tidak boleh disia-siakan.
Dengan perencanaan matang, kejelasan strategi, dan kekompakan tim, Garuda bukan tidak mungkin mengepakkan sayapnya menuju panggung sepak bola terbesar dunia: Piala Dunia 2026.