Pemain Timnas Indonesia yang pernah mencetak gol ke gawang Irak dan Arab Saudi menjadi sorotan menjelang dua laga krusial pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dengan absennya Ole Romeny karena cedera, Indonesia harus mencari alternatif untuk tetap kompetitif saat menghadapi dua tim kuat tersebut pada Oktober 2025 mendatang.
Laga kontra Irak dan Arab Saudi akan dilangsungkan di tempat netral dan berperan sangat penting dalam menentukan nasib Tim Garuda. Hanya juara grup yang berhak lolos otomatis ke Piala Dunia 2026, sedangkan peringkat kedua harus melalui babak tambahan yang tidak mudah. Kehilangan Romeny jelas merupakan pukulan telak bagi pelatih Patrick Kluivert. Namun, Indonesia masih memiliki sejumlah pemain yang terbukti bisa mencetak gol ke gawang lawan-lawan berat ini.
Tercatat, ada tiga pemain yang sukses membobol gawang Irak maupun Arab Saudi dalam berbagai ajang resmi. Meski posisi mereka berbeda dengan Romeny, rekam jejak dan naluri gol yang dimiliki ketiganya bisa menjadi solusi efektif bagi Indonesia. Siapa saja mereka? Simak ulasannya di bawah ini.
Marselino Ferdinan: Kreator Muda yang Tajam
Marselino Ferdinan layak disebut sebagai pemain paling berbahaya dari skuad Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Gelandang muda milik Oxford United ini tidak hanya piawai dalam membangun serangan, tetapi juga memiliki insting mencetak gol yang tinggi di laga-laga besar.
Pada pertandingan melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 19 November 2024, Marselino mencetak dua gol spektakuler. Gol pertamanya berasal dari sepakan keras kaki kanan setelah menerima assist matang dari Ragnar Oratmangoen. Tak lama kemudian, ia mencetak gol keduanya melalui serangan balik cepat yang terstruktur.
Tak berhenti di situ, Marselino juga sempat mencatatkan namanya di papan skor saat Indonesia menghadapi Irak di Piala Asia 2023. Golnya saat itu membuat skor menjadi 1-1, meski Indonesia akhirnya harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 1-3.
Dengan total tiga gol ke gawang dua tim kuat Asia itu, Marselino menunjukkan bahwa ia adalah pemain yang bisa diandalkan dalam situasi sulit. Mental bertandingnya yang matang serta pengalaman menghadapi tekanan membuatnya menjadi pilihan utama untuk laga-laga besar mendatang.
Shayne Pattynama: Bek Sayap dengan Naluri Menyerang
Shayne Pattynama mungkin lebih dikenal sebagai bek, tetapi ia memiliki naluri menyerang yang luar biasa. Pemain yang kini memperkuat Buriram United itu pernah mencetak gol bersejarah untuk Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pada 16 November 2023, dalam laga melawan Irak di Stadion Internasional Basra, Pattynama mencetak gol pertama Indonesia. Gol itu sempat memberikan harapan bagi Timnas untuk mencuri poin meski akhirnya kalah 1-5.
Sebagai pemain belakang, Shayne dikenal memiliki kemampuan overlaps dan crossing yang baik. Ia juga sering muncul di area kotak penalti lawan dalam situasi bola mati. Keberaniannya untuk naik ke lini depan bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia dalam laga kontra Irak dan Arab Saudi.
Meski posisi utamanya bukan sebagai striker, Pattynama terbukti bisa menjadi pemecah kebuntuan jika diperlukan. Kecepatan dan kekuatan fisiknya membuatnya mampu menyaingi bek-bek tangguh Asia Barat.
Sandy Walsh: Ancaman Serius dari Bola Mati
Nama Sandy Walsh tak boleh dilupakan ketika berbicara soal pemain yang berpengaruh saat melawan tim-tim kuat Asia. Bek yang memiliki darah campuran Belanda-Indonesia ini mencetak gol saat Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Gol tersebut terjadi pada 5 September 2024 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. Dalam sebuah situasi bola mati, tendangan keras Ragnar Oratmangoen membentur tubuh Sandy Walsh dan mengarah ke gawang. Meskipun sempat menjadi perdebatan, gol itu akhirnya dicatat atas nama Walsh.
Kontribusi Sandy dalam situasi bola mati, baik menyerang maupun bertahan, sangat penting bagi Timnas. Pengalamannya bermain di Eropa membentuknya sebagai pemain yang disiplin dalam taktik dan kuat dalam duel udara. Keunggulan ini menjadi aset berharga saat melawan tim-tim seperti Irak dan Arab Saudi yang juga terkenal kuat secara fisik.
Siapa Pengganti Ideal Romeny?
Absennya Ole Romeny tentu membuat pelatih Patrick Kluivert harus memutar otak. Namun, dengan kehadiran pemain seperti Marselino, Shayne, dan Sandy, Indonesia masih punya senjata rahasia. Ketiganya sudah membuktikan diri bisa mencetak gol di laga besar.
Mereka mungkin tidak berada di posisi natural sebagai penyerang utama, tetapi fleksibilitas formasi bisa menjadi solusi. Apalagi, ketiganya terbukti tidak gugup menghadapi tekanan dan memiliki rekam jejak positif saat menghadapi tim-tim dari Timur Tengah.