Monday, May 26, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaTantangan Pemusatan Latihan Timnas Indonesia di Bali: Cuaca Ekstrem dan Adaptasi Fisik...

Tantangan Pemusatan Latihan Timnas Indonesia di Bali: Cuaca Ekstrem dan Adaptasi Fisik Para Pemain

Timnas Indonesia sedang mempersiapkan diri menghadapi laga penting internasional dengan menggelar pemusatan latihan (TC) di Pulau Bali. Lokasi yang dikenal sebagai destinasi wisata eksotis ini menjadi pilihan, namun rupanya memberikan tantangan tersendiri. Salah satu yang paling signifikan adalah cuaca yang tidak menentu serta kelembapan udara yang tinggi.

Sesi latihan yang akan berlangsung di Bali United Training Center, Gianyar, resmi dimulai pada Senin, 26 Mei 2025. Namun, beberapa pemain terlihat telah berada di Bali sehari sebelumnya. Mereka menghabiskan waktu luang dengan berbagai aktivitas ringan sebelum memasuki program latihan intensif.

- Advertisement -
asia9QQ

Aktivitas Pemain Menjelang TC: Menikmati Bali Sebelum Latihan

Sejumlah pemain tampak menikmati hari bebas sebelum memulai latihan. Ole Romeny dan Marselino Ferdinan terlihat sedang berada di depan sebuah warung kopi lokal. Keduanya tampaknya tengah terlibat dalam proses syuting untuk sebuah iklan komersial.

Sementara itu, Stefano Lilipaly, yang sudah sangat akrab dengan atmosfer Bali, memilih untuk jogging di kawasan Pantai Sanur. Ia tidak sendiri, karena ditemani oleh Sofie Imam Faizal, Asisten Pelatih Fisik Timnas Indonesia. Kegiatan serupa juga dilakukan oleh pelatih asal Belanda, Alex Pastoor, yang berlari pagi bersama analis video Jordy Kluitenberg.

Di sisi lain, beberapa pemain masih dalam perjalanan menuju Bali. Thom Haye, Joey Pelupessy, dan Dean James dilaporkan masih transit di Doha, Qatar. Mereka dijadwalkan tiba di Bali pada malam hari. Sementara Rafael Struick sudah lebih dahulu mendarat melalui rute Brisbane–Bali pada siang hari. Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya juga dijadwalkan tiba pada sore harinya melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Cuaca Bali Jadi Tantangan Fisik: Panas Terik dan Hujan Mendadak

Meskipun Bali dikenal sebagai surga tropis, cuaca di wilayah ini ternyata menjadi tantangan serius bagi pemain. Perubahan suhu yang ekstrem dalam waktu singkat berpotensi memengaruhi kesiapan fisik para pemain.

Pada hari Minggu (25/5/2025), suhu di Bali tercatat mencapai 31°C, sama seperti di Jakarta. Namun karena dikelilingi oleh laut, intensitas sinar matahari di Bali terasa jauh lebih terik. Tingkat kelembapan juga menjadi faktor tambahan yang memperberat kondisi fisik. Angka kelembapan udara mencapai 78 persen, dan bahkan meningkat menjadi 83 persen di area Training Center.

Yang menarik, meskipun presipitasi di Bali lebih rendah daripada Jakarta, hujan sering turun secara tiba-tiba. Kadang kala hujan deras datang hanya beberapa menit setelah cuaca sangat cerah. Hal ini membuat perencanaan latihan di luar ruangan menjadi cukup rumit.

Bahkan, area sekitar Bali United Training Center yang terletak dekat Pantai Saba, kerap mengalami embusan angin kencang. Dalam kondisi ini, pemain harus lebih cermat mengelola tenaga dan menjaga konsentrasi agar tidak cepat kelelahan.

Adaptasi Jadi Kunci: Tim Pelatih Siapkan Strategi

Pelatih kepala Patrick Kluivert dan staf pelatih Timnas Indonesia sudah mengantisipasi kemungkinan kondisi cuaca ekstrem di Bali. Oleh karena itu, mereka melakukan dua kali kunjungan ke Bali United Training Center sebelum TC dimulai. Tujuannya adalah memastikan fasilitas, cuaca, dan situasi latihan benar-benar sesuai untuk menunjang performa tim nasional.

Selain itu, pelatih fisik turut menyiapkan sesi adaptasi bertahap. Sesi ini sangat penting untuk mempersiapkan para pemain diaspora yang datang dari iklim Eropa yang cenderung lebih sejuk.

Beberapa dari mereka tidak terbiasa dengan cuaca tropis yang panas dan lembap. Oleh karena itu, adaptasi fisik menjadi salah satu fokus utama di awal TC.

Peluang untuk Keuntungan Strategis di Laga Kandang

Meskipun menghadapi kondisi yang cukup menantang, pemain seperti Shayne Pattynama justru melihat sisi positifnya. Menurutnya, cuaca panas dan lembap seperti di Bali bisa menjadi keunggulan tersendiri saat Timnas Indonesia bermain di Jakarta.

“Suhu di sini sangat berbeda dibandingkan Eropa. Tapi kami bisa beradaptasi. Jadi nanti saat di Jakarta, kami akan lebih siap,” ujar Shayne.

Ia menambahkan bahwa latihan dalam kondisi panas akan melatih daya tahan dan stamina pemain. Saat bertanding melawan tim kuat seperti Timnas China, keunggulan adaptasi cuaca bisa menjadi faktor penentu kemenangan.

Latihan di Bali tidak hanya mempersiapkan tim secara teknis, tetapi juga fisik dan mental. Tim pelatih berharap bahwa kebiasaan berlatih dalam suhu dan kelembapan tinggi akan membantu pemain tampil maksimal di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments