Dibalik permainan Jajang Mulyana yang menakjubkan, ternyata Jajang dulunya adalah seorang striker.
Di karir lapangan hijau, para pesebak bola tentu tak luput dari perubahan posisi, baik pada awal karir,
maupun sesudah berkarir dalam kurun waktu tertentu. Itulah yang dialami oleh bek tengah tangguh
Bhayangkara FC, Jajang Mulyana.
Jajang Mulyana Mengawali Karir Profesional Sebagai Striker
Sebelum menjadi bek tangguh Bhayangkara FC, Jajang Mulyana mengawali karir sepak bola profesionalnya sebagai
penyerang saat bermain untuk mendukung Pelita Jaya dan Sriwijaya FC.
Pemain berkelahiran Sumedang tersebut bukan berkarir di posisi ujung tombak saat bermain untuk Pelita Jaya
dan Sriwijaya FC, tetapi juga saat berada dalam Timnas Indonesia U-23.
Berbagai macam prestasi sudah dicetaknya saat menjadi posisi penyerang.
Jajang mengungkapkan bahwa saat menjadi barisan di lini depan, dirinya harus fokus untuk mencetak gol.
Posisi itu pun membantunya untuk meraih citra yang lebih bagus karena saat penyerang mencetak gol,
maka para pendukung dan masyarakat pasti akan mengingat namanya.
Belum lama ini, Jajang diwawancarai di kanal youtube CAPT HAMKA.
Di sana dirinya mengaku bahwa sesungguhnya cita-citanya dulu adalah menjadi seorang penjaga gawang.
Namun justru menjadi penyerang dari awal karirnya hingga kompetisi pada tahun 2015 yang batal digelar secara penuh.
Perubahan Posisi saat Bermain Untuk Mitra Kukar
Pada kompetisi musim 2015 yang bertitel QNB League 2015, pemain yang kini telah berusia 33 tahun tersebut
bermain untuk Mitra Kukar. Pelatih yang saat itu bertanggung jawab untuk mengasuh Mitra Kukar adalah Scott Cooper.
Pada saat itu Jajang belum tahu bahwa Scott Cooper akan menjadi pihak yang sangat penting dalam meyakinkannya untuk menjadi pemain Bek di lini belakang.
Saat itu, Cooper menilai bahwa Jajang sudah tidak bisa untuk bersaing sebagai striker.
Scott Cooper menyuruh Jajang untuk memainkan posisi bek.
Dalam kanal youtube CAPT HAMKA yang mewawancarainya tersebut Jajang mengungkapkan
bahwa saat itu dia bermain sebagai bek bersama Dedi Gusmawan dan Yanto Basna.
Dari sanalah akhirnya Ia memulai karirnya sebagai pemain bek.
Jajang juga menyatakan bahwa dirinya sudah memiliki pengalaman sebagai pemain di lini belakang sebelumnya.
Persema Junior merupakan klub yang pernah memberinya pengalaman di posisi tersebut saat dirinya masih
di usia lima belas tahun.
Setelah memiliki pengalaman yang cukup dengan Mitra Kukar, Jajang hengkang dan pindah ke Bhayangkara FC.
Tim tersebut diasuh oleh pelatih asal Skotlandia, Simon McMenemy.
Dirinya mengaku pernah ditanya mengenai kesanggupannya menjadi pemain belakang.
Kala itu, Indra Kahfi selaku kapten sedang melanjutkan sekolah, dan Sahrul Kurniawan mengalami cidera,
sementara posisi di lini belakang sedang minim dan cenderung kekurangan pemain.
Maka Jajang menjawab pertanyaan Simon McMenemy dan mengatakan bahwa dirinya bisa bermain di lini belakang
untuk Bhayangkara FC karena dahulu dirinya pun pernah memiliki pengalaman sebagai bek.
Dengan segala situasi dan kondisi, akhirnya ia dapat beradaptasi dalam kurun waktu yang terbilang cepat.
Padahal tugas seorang striker dan pemain bek bisa dibilang sangat berbeda.
Jajang dapat membuktikan bahwa dirinya dapat beradaptasi dengan cepat tanpa mengurangi kualitas bermainnya di dalam Bhayangkara FC.
Lebih Menyukai Posisi Penyerang
Sempat ditanya posisi mana yang lebih disukainya, Jajang tanpa ragu dapat menjawab bahwa posisi sebagai striker
lebih bisa dinikmatinya meski dirinya kini sudah merasa nyaman bermain di posisi bek tengah.
Dirinya berujar bahwa menjadi penyerang lebih dirasa menguntungkan karena beban seorang penyerang
tak seberat beban pemain belakang.
Lebih enak menjadi striker, cepat terkenal. Karena untuk para pemain belakang, meski sudah bermain selama 90
menit dengan apik, mereka akan tetap dimaki dan dipersalahkan jika melakukan satu kesalahan kecil saja,
ungkapnya dalam kanal youtube tersebut.
Saat menjadi penyerang, hal yang harus diperhatikan adalah timing yang tepat untuk mencetak gol.
Lain halnya dengan pemain bek yang harus menyesuaikan timing untuk menghalau bola dan menangkap sinyal dari striker.
Hingga saat ini, Jajang masih bermain sebagai bek tengah dalam Bhayangkara FC yang mana dia saat ini menjaga lini belakang untuk Bhayangkara FC.