Kabar lima pemain asal Brasil yang telah bergabung di klub Shopee Liga 1 2020 masih menjadi tanda tanya besar. PT Liga Indonesia Baru menegaskan tidak menambah kuota pemain asing yang untuk masuk ke proyek Timnas U-19.
Wacana naturalisasi proyek Timnas U-19 di Piala Dunia U-20 mendatang telah dibantah oleh PSSI. Sejauh ini sudah ada lima pemain Brasil yang bergabung di tim Arema FC, Persija, dan juga Madura United.
Selain itu kuota pemain asing di tim Persija sudah penuh diisi oleh beberapa pemain lama. Begitu pula yang terjadi di Madura United. Sedangkan regulasi dari PT LIB, setiap klub hanya boleh memiliki empat pemain asing. Lalu diatur kembali menjadi tiga pemain asing dan satu pemain Asia.
Dari ketiga tim tersebut hanya Arema FC yang masih memiliki slot pemain asing. Tersedia dua slot setelah melepas Oh In-kyun dan Jonathan Bauman. Untuk saat ini pemain asingnya hanya tersisa Elias Alderete dan Matias Malvino. Dari dua pemain ini masih memiliki status pemain asing bebas, sehingga harus menocoret satu pemain untuk memasukan dua pemain asal Brasil.
Mengenai hal tersebut PT LIB memastikan tidak akan menambah kuota pemain untuk Shopee Liga 1 2020. Pada kompetisi ini PT LIB masih melanjutkan aturan yang sudah ada sebelumnya.
“Tidak akan ada penambahan kuota dan slot pemain asing. Jadi masalah pendaftaran pemain asing tetap akan mengikuti prosedur pemain asing sesuai dengan regulasi awal,” ungkap Direktur PT LIB Akhmad Hadian.
PSSI: Naturasiliasi di Shopee Liga 1 2020 Bukan Soal Sembarangan
Dari semua aturan yang sudah ada, PSSI membantah akan menaturalisasi sejumlah pemain muda Brasil. Hal ini didukung pula karena pengalaman pahit dari kasus Ezra Walian. Saat itu pemain naturalisasi ini terganjal aturan FIFA.
Kelima pemain yang dikabarkan akan dinaturalisasi tidak ada satu pun yang memiliki darah keturunan Indonesia. Sehingga kelima pemain tersebut wajib dinaturalisasi terlebih dahulu sebelum bisa memperkuat Timnas U-19.
Dengan alasan ini PSSI mengaku akan sulit untuk melakukan naturalisasi lima pemain tersebut. Jika dilihat dari aturan FIFA maka kelimanya akan terganjal aturan dari FIFA untuk mendapatkan status WNI dan menjadi pemain Timnas.
Syarat Melakukan Naturalisasi
Perpindahan negara atau Tim Nasional memang sudah diatur dalam Status FIFA terkait dengan Eligibility Rules pasal 7. Ada empat syarat yang sudah diatur disana.
- Pemain harus lahir di negara yang bersangkutan.
- Salah satu orang tua kandung pemain lahir di negara tersebut.
- Kakek atau nenek dari pemain lahir di negara tersebut.
- Pemain yang akan dinaturalisasi sudah menetap di Negara tersebut selama lima tahun, dihitung dari usia 18 tahun.
Jika melihat aturan dari FIFA tersebut maka akan sangat sulit untuk menjadikan kelima pemain asal berasil tersebut menjadi pemai Timnas Indonesia. Maka dengan tegas PSSI membantah kabar untuk naturalisasi pemain di Shopee Liga 1 2020.
Dari kasus yang pernah menjegal Ezra Walian maka PSSI tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Pelatih Timnas Shin tae-yong juga mengungkapkan untuk mengedepankan pemain keturunan bukan dari naturalisasi.
“Kita sudah punya pengalaman pahit, dengan adanya regulasi dari FIFA ini harus dipatuhi sehingga tidak sembarangan untuk melakukan naturalisasi. Namun, memang sudah ada niat dari federasi untuk membangun Timnas Indonesia sebaik mungkin dengan cara yang benar,” kata Undra Sjafri.
Indra Sjafri juga menambahkan bahwa ras bukan menjadi jaminan untuk menjadi Timnas U-19 di Piala Dunia U-20 mendatang. Lebih mementingkan kualitas sang pemain untuk menjadi penilaian demi permainan Timnas yang lebih baik.
“Bukan hanya yang berhidung mansung saja untuk masuk Timnas, yang jelas harus memiliki paspor Indonesia. Karena tanpa paspor ini dia tidak bisa main dikompetisi AFC atau FIFA.” Ucap Indra Sjafri.
Dari penegasan PSSI ini maka kabar naturalisasi untuk kelima pemain Brasil bisa dikatakan masih belum pasti. Tanda tanya besar akan susah untuk terjawab terkait dengan banyak aturan yang menganjalnya. Jadi mungkin saja Shopee Liga 1 2020 tidak aka nada tambahan pemain luar.