Thursday, August 14, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisTaktik Ruben Amorim Mulai Menyatu: Manchester United Siap Tancap Gas di Musim...

Taktik Ruben Amorim Mulai Menyatu: Manchester United Siap Tancap Gas di Musim 2025/2026

Taktik Ruben Amorim di Manchester United menjadi sorotan besar menjelang musim baru Premier League 2025/2026. Pelatih asal Portugal itu kini memiliki kesempatan penuh untuk menanamkan filosofi sepak bolanya sejak awal pramusim. Setelah datang pada musim lalu di tengah kompetisi, Amorim menghadapi tantangan berat. Manchester United saat itu terpuruk hingga finis di posisi ke-15, pencapaian terburuk dalam sejarah klub. Kesulitan adaptasi pemain terhadap sistemnya membuat performa tim jauh dari harapan.

Kini, situasi berbeda. Amorim punya waktu untuk membangun tim dari nol, mempersiapkan strategi, dan mendatangkan amunisi baru di lini serang seperti Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, serta Benjamin Sesko. Ketiga pemain ini diyakini mampu memperkuat skema permainan yang mengandalkan formasi 3-4-2-1 khas Amorim.

- Advertisement -
asia9QQ

Tujuan Amorim jelas: menjadikan United sebagai tim yang terstruktur, solid, dan konsisten, tanpa menghilangkan kreativitas menyerang. Filosofi yang ia bawa mengutamakan penguasaan bola, transisi terukur, serta pertahanan yang rapat. Dengan bek progresif kembali bugar dan lini depan yang segar, optimisme pun tumbuh di Old Trafford. Musim ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Amorim untuk membuktikan bahwa keping-keping taktiknya kini sudah lengkap.


Filosofi dan Struktur Formasi 3-4-2-1

Amorim memegang teguh formasi 3-4-2-1. Sistem ini mengandalkan tiga bek tengah, dua wing-back aktif, dua gelandang pivot, dan dua gelandang serang di belakang striker tunggal. Stabilitas formasi menjadi prinsip utama, membuat pemain terbiasa dengan peran masing-masing.

Di musim lalu, Manchester United lebih sabar dalam membangun serangan, memaksimalkan distribusi bola dari lini tengah. Hanya Manchester City yang memiliki tempo serangan langsung lebih lambat. Pendekatan ini membuat United lebih terkendali saat menguasai bola dan mengurangi risiko kehilangan kontrol.

Dari sisi pertahanan, statistik menunjukkan perbaikan. Meskipun jumlah kebobolan hanya berkurang empat gol, angka expected goals against turun drastis dari 70,1 menjadi 55,1. Ini menandakan peningkatan efektivitas struktur defensif.


Peran Bek Tengah dan Kelemahan di Progresi Bola

Formasi tiga bek membantu organisasi bertahan, tetapi progresi bola kerap tersendat. Sepertiga umpan United musim lalu berasal dari bek tengah, sebagian besar bersifat aman dan minim risiko.

Amorim memerlukan bek yang mampu menembus garis pertahanan lawan melalui umpan progresif. Kehadiran kembali Leny Yoro dan Lisandro Martinez setelah cedera menjadi modal penting. Keduanya termasuk lima besar bek Premier League dalam hal umpan memecah lini lawan.

Namun, ada kelemahan ketika wing-back naik terlalu tinggi. Dua gelandang pivot sering kewalahan menutup ruang, terutama di zona tengah dekat garis tengah. Lawan yang cerdas bisa memanfaatkan celah ini untuk melancarkan serangan balik cepat.


Keseimbangan di Lini Tengah

Lini tengah menjadi titik yang paling perlu perhatian. Contoh jelasnya terlihat saat kekalahan 0-1 dari Tottenham. Duet Bruno Fernandes dan Casemiro tidak mampu mengawal area tengah secara efektif. Fernandes cenderung maju membantu serangan, sementara Casemiro yang sudah berusia 33 tahun tidak lagi memiliki jangkauan lari luas.

Amorim memiliki opsi lain seperti Manuel Ugarte yang agresif dalam merebut bola, namun kurang kreatif dalam distribusi. Ada juga Kobbie Mainoo yang punya naluri menyerang mirip Fernandes. Tantangan Amorim adalah menemukan kombinasi pivot yang mampu bertahan sekaligus mendistribusikan bola dengan efektif.


Suntikan Energi di Lini Serang

Meski pertahanan masih menyisakan PR, lini depan United kini lebih berbahaya. Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha cocok untuk peran gelandang serang yang bergerak bebas di antara lini lawan. Pergerakan mereka memanfaatkan ruang yang dibuka oleh wing-back, menciptakan opsi serangan variatif.

Kedatangan Benjamin Sesko memberi dimensi baru. Striker Slovenia ini kuat di duel udara, berperan sebagai target man, dan mampu mengalirkan bola ke rekan setim. Dibanding Rasmus Hojlund, Sesko lebih komplet sebagai ujung tombak. Jika chemistry di lini serang terjalin baik, United bisa menjadi salah satu tim paling tajam di Premier League musim ini.


Prospek Manchester United Musim 2025/2026

Dengan pramusim penuh, pemain bintang yang kembali bugar, dan rekrutan baru yang sesuai kebutuhan, Manchester United memiliki peluang besar untuk bangkit. Amorim kini tidak hanya membangun taktik, tetapi juga mental juara di ruang ganti.

Jika kelemahan di lini tengah dapat diatasi dan transisi bertahan lebih rapat, United berpotensi finis di papan atas. Musim 2025/2026 akan menjadi ajang pembuktian bahwa filosofi Ruben Amorim bisa membawa Setan Merah kembali disegani di Inggris maupun Eropa.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments