Kehadiran Casemiro di Manchester United tampaknya berada di ujung tanduk, dengan spekulasi kepergiannya yang semakin meningkat. Performanya yang menurun serta seringnya absen akibat cedera telah menimbulkan pertanyaan tentang masa depannya di klub.
Casemiro tiba di Old Trafford pada Agustus 2022, dengan harapan akan menjadi solusi instan bagi masalah lini tengah Manchester United, terutama dalam aspek defensif. Dia dianggap sebagai tambahan berharga untuk kestabilan tim di musim 2022/2023.
Pada musim pertamanya, Casemiro membuktikan dirinya sebagai pemain kunci dalam strategi Erik ten Hag, terutama dalam menjaga stabilitas lini tengah serta melindungi lini belakang dari serangan lawan. Namun, musim 2023/2024 membawa tantangan baru baginya.
Level permainan Casemiro menurun secara drastis, yang juga dipengaruhi oleh cedera yang sering mengganggunya. Kejadian ini membuatnya sering dicadangkan dan kurang mendapatkan waktu bermain reguler di lapangan.
Spekulasi tentang kepergiannya semakin kuat, dengan sejumlah pihak menganggap bahwa Manchester United harus segera mengambil keputusan terkait masa depannya di klub. Apakah Casemiro akan dibiarkan pergi dalam waktu dekat atau masih ada harapan untuk memperbaiki performanya dan tetap menjadi bagian integral dari skuad Manchester United? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Evaluasi Performa Terkini Casemiro di Manchester United
Usai pertandingan imbang melawan Liverpool dengan skor 2-2, Casemiro secara terbuka mengakui keprihatinan atas performa buruk tim. Namun, perlu diperhatikan bahwa penampilan pribadi Casemiro juga menjadi sorotan yang tidak menguntungkan bagi Manchester United.
Gelandang asal Brasil ini telah mengalami masa-masa sulit sejak awal musim, namun situasinya semakin memburuk setelah kembali dari cedera yang dialaminya, terutama dalam pertandingan melawan Brentford. Penampilan Casemiro terlihat terganggu, terutama dalam pertandingan melawan Chelsea di mana dia kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan tempo permainan lawan.
Puncaknya terjadi dalam pertandingan melawan Liverpool, di mana ketidakmampuan Casemiro untuk mengimbangi permainan lawan semakin terlihat jelas. Dia kesulitan menghentikan pergerakan Alexis Mac Allister di lapangan dan sering kehilangan bola sebanyak 16 kali. Selain itu, catatan akurasi umpannya hanya mencapai 67 persen, menjadi yang terendah di antara pemain inti kedua tim.
Tingkat penampilan yang menurun dan ketidakmampuan untuk berkontribusi secara maksimal telah membuat Casemiro menjadi sorotan negatif bagi Manchester United. Dengan pertimbangan ini, pertanyaan tentang masa depannya di klub semakin menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola.
Sempat Stress di MU
Casemiro baru-baru ini mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap performa Manchester United. Sebelumnya, Casemiro telah meraih banyak kesuksesan bersama Real Madrid, membantu klub tersebut meraih sejumlah trofi juara yang bergengsi sepanjang karirnya. Namun, pada tahun 2022, ia membuat keputusan besar dengan meninggalkan Santiago Bernabeu untuk meneruskan karirnya di Manchester United.
Dua musim bersama Setan Merah, namun Casemiro tampaknya telah mencapai titik kejenuhan. Meskipun berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi klub barunya, frustrasi mulai terlihat di wajahnya. Penampilan tim yang tidak konsisten dan hasil yang kurang memuaskan mungkin telah menimbulkan rasa kecewa dalam dirinya. Bagi seorang pemain yang telah terbiasa dengan kemenangan dan standar tinggi, adaptasi dengan situasi yang berbeda dapat menjadi sebuah tantangan besar.
Pernyataan mengejutkan Casemiro ini tentu saja menjadi sorotan di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola. Apakah ini hanya sekadar ekspresi kekecewaan sementara atau sinyal dari ketidakpuasan yang lebih dalam, hanya waktu yang akan menjawabnya.
Statistik Casemiro bersama Manchester United
Dalam perjalanannya bersama Manchester United, Casemiro telah menjadi salah satu pemain kunci di lini tengah klub. Dengan total 75 penampilan, ia telah menghabiskan lebih dari 5.700 menit di lapangan, menunjukkan kontribusi yang konsisten dalam berbagai pertandingan.
Perannya tidak hanya terbatas pada menjaga stabilitas tim, tetapi juga membantu dalam membangun serangan dan mencetak gol. Dengan 12 gol dan 9 assist, Casemiro telah membuktikan bahwa dia bukan hanya pemain bertahan, tetapi juga memiliki kemampuan yang signifikan dalam mendukung serangan tim.
Namun, di balik kesuksesannya, Casemiro juga menghadapi beberapa tantangan selama kariernya di Manchester United. Salah satu catatan yang mencolok adalah jumlah kartu kuning yang dia terima, dengan total mencapai 20 kartu. Meskipun ini menunjukkan intensitas dan agresivitasnya di lapangan, namun juga menyoroti tantangan untuk mempertahankan kedisiplinan dalam permainannya. Selain itu, dua kartu merah yang dia terima juga menjadi sorotan, menunjukkan momen ketika emosinya mungkin telah mengambil alih kendali, menyebabkan kerugian bagi timnya.
Meskipun demikian, statistik impresif Casemiro mencerminkan nilai dan kontribusi yang dia bawa ke Manchester United.