Strahinja Pavlovic makin menemukan kenyamanan bermain di AC Milan setelah Massimiliano Allegri menerapkan skema tiga bek dengan formasi 3-5-2. Perubahan taktik ini memberi ruang lebih luas bagi bek asal Serbia tersebut untuk mengekspresikan gaya bermainnya. Dengan sistem baru ini, Pavlovic tidak hanya lebih percaya diri, tetapi juga menjelma sebagai bagian penting dalam struktur pertahanan Rossoneri.
Keputusan Allegri mengubah pakem formasi dari 4-3-3 ke pola tiga bek awalnya penuh keraguan. Banyak pihak menilai Milan akan kesulitan menampung pemain bintang sekaligus menjaga keseimbangan tim. Namun, justru dari sistem inilah lahir keseimbangan baru yang memberi kesempatan bagi Pavlovic untuk berkembang. Sang bek bisa memaksimalkan agresivitasnya tanpa harus terlalu khawatir meninggalkan celah berbahaya di lini belakang.
Penerapan pola 3-5-2 juga tidak hanya berdampak pada Pavlovic, tetapi turut menghidupkan dinamika permainan Milan secara keseluruhan. Allegri menekankan interpretasi di lapangan daripada detail formasi kaku, membuat para pemain memiliki keleluasaan. Bagi Pavlovic, pendekatan ini menjadi kunci untuk menyalurkan naluri bertahannya tanpa kehilangan arahan taktik.
Pavlovic dan Kenyamanan di Skema Tiga Bek
Pavlovic dikenal sebagai bek yang sering maju untuk memutus serangan lawan. Karakter ini memberi keuntungan dalam menghentikan ancaman sejak dini, tetapi di saat yang sama menyisakan ruang kosong di area pertahanan. Dengan hadirnya tambahan bek tengah lain, kelemahan itu kini bisa tertutupi.
Allegri memahami sifat dasar Pavlovic. Ia tidak banyak berbicara soal formasi di media, melainkan lebih fokus membangun pemahaman di lapangan. Cara ini membuat sang bek tidak merasa terikat secara kaku pada posisi tertentu. Ia lebih bebas beradaptasi sesuai kebutuhan permainan.
Perlahan namun pasti, Pavlovic menunjukkan perkembangan signifikan. Penampilan lebih konsisten membuatnya semakin dipercaya mengawal jantung pertahanan Milan. Stabilitas ini menjadi bukti bahwa sistem 3-5-2 adalah solusi tepat bagi Pavlovic yang sempat diragukan di awal musim.
Peran Vital Saelemaekers dalam Skema Baru
Tidak bisa dipungkiri, keberhasilan implementasi formasi ini juga didukung oleh Alexis Saelemaekers. Pemain asal Belgia tersebut menjadi figur penting karena mampu bekerja keras di dua fase permainan. Ia bisa menutup ruang ketika bertahan dan cepat bergabung dalam serangan saat Milan membangun tekanan.
Setelah kembali dari masa peminjaman di Bologna dan AS Roma, Saelemaekers tampil lebih dewasa. Ia kini menjadi motor transisi permainan yang membuat Milan lebih fleksibel. Efek kehadirannya juga terasa bagi Pavlovic, karena sang bek bisa lebih fokus mengawal area belakang tanpa terlalu terbebani menjaga sisi lapangan.
Kontribusi Saelemaekers menjadi bukti bahwa kesuksesan skema baru Milan bukan hanya hasil peran pelatih, tetapi juga sinergi antar pemain. Kehadirannya memperkuat keseimbangan tim dan membuka jalan bagi Pavlovic untuk berkembang.
Allegri dan Proyek Jangka Panjang di Milan
Skema tiga bek sejatinya bukan hal asing di Serie A. Inter Milan misalnya, sukses mengembangkan bek seperti Alessandro Bastoni menjadi senjata dalam membangun serangan. Allegri tampaknya ingin mengembangkan Pavlovic ke arah serupa. Meski level keduanya masih berbeda, peluang berkembang sangat terbuka.
Setelah musim lalu penuh tantangan, Pavlovic kini menghadapi babak baru. Dengan sistem yang lebih cocok dengan karakternya, ia berpeluang menjelma sebagai bek andalan masa depan Milan. Allegri pun melihat potensi besar dari pemain muda ini dan memberi kesempatan untuk membuktikan diri.
Eksperimen 3-5-2 masih dalam tahap awal, namun tanda-tanda keberhasilan sudah terlihat. Milan bermain lebih seimbang, pertahanan semakin solid, dan Pavlovic kian tampil percaya diri. Perubahan ini memberi sinyal positif bahwa Rossoneri tengah membangun proyek jangka panjang yang menjanjikan.
Atmosfer Baru di San Siro
Transformasi yang dilakukan Allegri juga memengaruhi atmosfer di San Siro. Perubahan formasi tidak hanya soal strategi di lapangan, tetapi juga memberikan energi baru bagi para pemain. Semangat kolektif lebih terasa, dan hal itu tercermin dalam performa tim.
Bagi Pavlovic, kondisi ini adalah momentum penting untuk menegaskan statusnya sebagai salah satu pilar masa depan Milan. Dari yang sempat dipandang sebelah mata, kini namanya mulai dianggap sebagai bagian vital dalam skema pertahanan Rossoneri.
Dengan jadwal padat di Serie A dan kompetisi Eropa, konsistensi tentu menjadi tantangan berikutnya. Namun, dengan fondasi yang mulai kokoh dan kepercayaan penuh dari pelatih, Pavlovic memiliki semua yang ia butuhkan untuk terus berkembang.
Pada akhirnya, kisah Pavlovic bersama Allegri di Milan bukan sekadar soal adaptasi formasi. Lebih dari itu, ini adalah cerita tentang bagaimana seorang pemain menemukan kembali kepercayaan diri melalui sistem yang tepat. Jika konsistensi bisa dipertahankan, Pavlovic berpotensi menjadi bek andalan Milan dalam jangka panjang.