Tuesday, December 24, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaStatistik Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Minus Parah!

Statistik Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Minus Parah!

Timnas Indonesia kembali menorehkan hasil kurang memuaskan serta statistik yang bisa dibilang cukup buruk di Piala AFF 2024. Setelah menjalani empat laga di Grup B, skuad Garuda gagal melaju ke fase gugur. Dengan hanya satu kemenangan tipis 1-0 melawan Myanmar, satu hasil imbang, serta dua kekalahan tanpa gol melawan Vietnam dan Filipina, performa Indonesia menuai sorotan tajam.

Skuad Termuda di Turnamen

Timnas Indonesia menjadi tim dengan rata-rata usia pemain termuda di Piala AFF 2024, yakni 20,9 tahun. Keputusan pelatih Shin Tae-yong menurunkan mayoritas pemain muda mengundang pro dan kontra. Di satu sisi, langkah ini dinilai sebagai investasi masa depan, tetapi di sisi lain, hasil akhir di turnamen menunjukkan kurangnya pengalaman dan ketangguhan tim saat menghadapi tekanan tinggi.

- Advertisement -
asia9QQ

Meskipun hasilnya mengecewakan, penggunaan pemain muda memberikan gambaran akan potensi besar yang dimiliki Indonesia. Namun, potensi tersebut perlu diimbangi dengan strategi yang matang agar mampu menghasilkan performa kompetitif dalam waktu dekat.

Efektivitas Lini Serang yang Rendah

Salah satu aspek yang paling disorot dalam penampilan Indonesia adalah buruknya efektivitas lini serang. Dari total 62 tembakan yang dilepaskan selama turnamen, hanya empat yang berhasil menjadi gol. Angka ini setara dengan Myanmar, yang juga mencetak empat gol dari jumlah tembakan yang sama.

Sebagai perbandingan, Kamboja mampu mencetak tujuh gol hanya dari 59 tembakan, menunjukkan tingkat konversi yang lebih baik. Begitu pula dengan Singapura, yang mencetak tujuh gol dari 44 tembakan. Statistik ini memperlihatkan bahwa meskipun Timnas Indonesia memiliki peluang mencetak gol yang cukup, penyelesaian akhirnya masih jauh dari harapan.

Permasalahan ini tak lepas dari strategi yang diterapkan Shin Tae-yong. Dalam beberapa pertandingan, pola serangan Indonesia terlihat monoton dan kesulitan membongkar pertahanan lawan, terutama ketika menghadapi tim dengan organisasi permainan solid seperti Vietnam dan Filipina.

Dominasi Penguasaan Bola yang Kurang Maksimal

Di bawah asuhan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia sering kali menerapkan strategi bermain pragmatis, terutama saat melawan tim kuat seperti Vietnam. Pada laga tersebut, skuad Garuda lebih banyak bertahan sambil menunggu kesempatan melakukan serangan balik. Sebaliknya, saat melawan Myanmar dan Laos, pendekatan yang diambil cenderung ofensif dengan fokus pada penguasaan bola.

Namun, penguasaan bola Indonesia di Piala AFF 2024 secara keseluruhan hanya berada di angka rata-rata 50 persen. Catatan ini masih kalah jauh dibandingkan Vietnam, yang mencatat 64 persen, dan Filipina, dengan rata-rata 59 persen.

Strategi bertahan yang diterapkan sering kali kurang efektif, terbukti dari ketidakmampuan tim memanfaatkan peluang serangan balik. Sementara itu, ketika mencoba menguasai permainan, Indonesia tampak kesulitan menjaga konsistensi tekanan terhadap lawan.

Rotasi Pemain dan Konsistensi Tim

Salah satu keputusan Shin Tae-yong yang mendapat kritik adalah rotasi pemain yang cukup sering dilakukan di setiap laga fase grup. Rotasi ini dinilai mengganggu stabilitas tim, sehingga sulit bagi para pemain untuk membangun chemistry yang kuat di lapangan.

Dalam kompetisi singkat seperti Piala AFF, konsistensi tim menjadi kunci untuk meraih hasil maksimal. Rotasi berlebihan justru membuat performa tim tidak stabil dan berpengaruh pada hasil akhir yang didapatkan.

Kritik terhadap PSSI dan Dukungan Terhadap Timnas

Kritik juga diarahkan kepada PSSI sebagai federasi sepak bola nasional. Banyak pihak menilai persiapan Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024 tidak maksimal, baik dari segi fasilitas, perencanaan, hingga dukungan teknis. Padahal, turnamen ini seharusnya menjadi ajang penting untuk menunjukkan perkembangan sepak bola Indonesia di level regional.

Publik berharap PSSI lebih serius dalam mempersiapkan Timnas Indonesia ke depannya, termasuk meningkatkan kualitas pelatihan, fasilitas, serta memperkuat program pembinaan pemain muda.

Harapan untuk Masa Depan

Meskipun hasil di Piala AFF 2024 mengecewakan, keikutsertaan para pemain muda membawa secercah harapan untuk masa depan sepak bola Indonesia. Pengalaman yang diperoleh dari turnamen ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi para pemain untuk tampil lebih matang di kompetisi mendatang.

Namun, agar mampu bersaing di level internasional, diperlukan pembenahan menyeluruh dari berbagai aspek. Strategi permainan, efektivitas serangan, konsistensi tim, serta dukungan federasi menjadi elemen yang harus diperbaiki. Jika semua pihak dapat bekerja sama, bukan tidak mungkin Indonesia akan kembali menjadi kekuatan besar di Asia Tenggara.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments