Friday, April 26, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaSoal Emil Audero, Akmal Marhali Adu Argumen Online dengan Hasani Abdulgani

Soal Emil Audero, Akmal Marhali Adu Argumen Online dengan Hasani Abdulgani

Emil Audero, kiper top liga Eropa yang menjadi topik hangat perdebatan antara Exco PSSI, Hasani Abdulgani dan Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali. Mengapa?

Seperti yang diketahui, hingga saat ini, Emil Audero masih belum menyampaikan kepastian apakah

- Advertisement -
asia9QQ  width=

ia akan bergabung dengan Timnas Indonesia atau tidak. Padahal sejak didiskusikan pada pertemuan antara PSSI

dan manajer Audero, sang manajer menyampaikan bahwa kliennya memang tertartik bergabung.

Namun, pihaknya memerlukan waktu satu minggu untuk membuat keputusan. Seminggu berselang, keputusan tersebut tak kunjung datang hingga saat ini.

Oleh karena itu, saat ini PSSI mengesampingkan Emil dan berfokus pada naturalisasi Jordy Wehrmann.

Namun, PSSI disorot bahwa mereka terlalu mengejar-ngejar Emil Audero.

Inilah yang menjadi soal perdebatan online antara keduanya. Berikut ini ulasan mengenai adu argumen yang terjadi

secara online dalam sebuah postingan instagram antara Akmal Marhali dan Hasani Abdulgani.

Bak Film Lydia Kandou

Dalam sebuah postingan @pengamatsepakbola, Koordinator Save Our Soccer (SOS),

Akmal Marhali menyampaikan pendapatnya tentang proses naturalisasi Emil Audero yang terkesan dikejar-kejar.

Menurut Akmal, PSSI semestinya tak perlu mengejar-ngejar proses naturalisasi Emil Audero.

Ia membuat komentar yang cukup memprovokasi pihak PSSI. Akmal menuliskan bahwa drama naturalisasi

Emil Audero itu seperti film Lydia Kandou dan Deddy Mizwar yang berjudul Kejarlah daku kau kutangkap.

Sebuah dalam komedi jadul di tahun 1986.

Akmal menyoroti bahwa naturalisasi itu seharusnya natural, dan tidak perlu dikejar-kejar.

Apalagi sampai diiming-imingi Timnas. Naturalisasi itu harus atas keinginan diri sendiri dan tanpa paksaan.

Lebih lanjut, Akmal menganggap bahwa hal tersebut memang menjadi salah kaprah di sepakbola Indonesia.

Dengan kata lain, naturalisasi jadi bisnis agen.

Benar saja, komentar ini menuai kontra dari Exco PSSI Hasani Abdulgani.

Tak mau kalah, Hasani Abdulgani juga membubuhkan komentar dalam postingan tersebut.

Tentu saja diimbangi dengan jawaban atas tuduhan Akmal Marhali.

Hasani Abdulgani memberikan tanggapan yang isinya bahwa ia dan Akmal berbeda ilmu.

Hasani dengan ilmu positif thinking, sementara sang lawan debat bawaannya selalu negatih, bahkan sampai

membawa-bawa Lidya Kandou.

Komentar itu turut mendapat balasan dari akun Ketum PSSI, Mochamad Iriawan yang membubuhkan emoticon

jempol atas jawaban Hasani Abdulgani.

Bukan Mengejar-ngejar, Tapi Negoisasi 

Lebih lanjut, Hasani Abdulgani memberi penjelasan lebih lengkap mengenai tuduhan bahwa

proses naturalisasi adalah proyek terselubung, khususnya menyangkut Emil Audero.

Menurut Hasani, proses yang saat ini terjadi adalah proses negosiasi bukan mengejar-ngejar.

Saat ini, status Emil adalah pemain top maka proses negosiasi untuk bisa membela Timnas Indonesia tentu

memerlukan proses, dan bukannya mengejar-ngejar.

Hasani mengungkapkan bahwa “Dalam bernegosiasi dengan pemain yang biasa dengan pemain bintang maka kita

tentu harus bisa bermain di situ, artinya tidak boleh disama ratakan dengan pemain biasa.

Kita harus menghargai bahwa Emil adalah pemain top yang bermain di liga top. Ia memiliki value.

Oleh karena itu, untuk melepas warga negara dan karirnya di sana tentu tidak semudah membalik telapak tangan”

Selain itu, Hasani menyoroti bahwa saat ini Emil tengah besar di Eropa sehingga pasti ia ingin membela tim yang top di Italia.

Adapun jika di Italia tidak ada peluang, maka bukan tak mungkin jika ia akan memilih Indonesia. Hal inilah yang membuat PSSI kekeh ingin mendatangkan Emil, ia adalah pemain hebat.

Ambisi Hasani Abdulgani untuk Emil Audero

Hasani juga mengaku bahwa ia memiliki plan bahwa seandainya Timnas Indonesia bisa melaju ke babak

kualifikasi Asia, masuk di babak Asia, maka kehadiran Audero di Timnas itu adalah pertama kalinya bagi

timnas dihuni oleh pemain top level dunia. Jika sudah begitu, maka kita akan mencari pemain yang top lainnya yang selevel seperti Emil.

Menurut Hasani, jika saat ini pemain top level dunia tidak mau masuk ke Indonesia, maka dengan kehadiran tokoh

seperti Audero tentu akan memanggil para pemain top level tertarik bergabung dengan Timnas Indonesia.

Jika hal tersebut bisa terjadi, maka Indonesia nantinya tidak hanya membicarakan soal level Asia lagi,

namun di level yang lebih tinggi seperti level dunia. Apalagi, Asia memiliki tujuh slot untuk Piala Dunia,

jika memiliki banyak pemain level dunia, maka bukan hal yang tak mungkin Indonesia akan menjadi salah satunya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments