Penantian panjang akhirnya berakhir bagi tiga negara Eropa, yakni Skotlandia, Austria, dan Norwegia yang telah resmi memastikan tiket menuju Piala Dunia 2026 setelah melalui perjalanan kualifikasi yang penuh tekanan. Bahkan, ketiganya sama-sama terakhir kali tampil di panggung tersebut pada edisi 1998. Karena itu, pencapaian ini terasa sangat spesial bagi para pemain maupun pendukung setia mereka.
Selain itu, keberhasilan ini juga menambah daftar 12 negara Eropa yang melaju langsung sebagai juara grup. Meskipun proses kualifikasinya berbeda, ketiganya kompak menunjukkan semangat besar untuk mengakhiri dahaga 28 tahun. Momentum tersebut memberi harapan baru bagi perjalanan mereka di turnamen terbesar dunia yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Norwegia Perkasa dengan Delapan Kemenangan Beruntun
Norwegia menjadi negara pertama di antara ketiganya yang memastikan tiket. Mereka tampil dominan sejak awal dan menyapu bersih delapan pertandingan kualifikasi. Selain itu, produktivitas gol mereka membuat banyak lawan kewalahan. Total 37 gol tercipta, dan Erling Haaland menyumbang 16 di antaranya. Catatan ini menunjukkan betapa kuat kekuatan ofensif Norwegia di era baru.
Kegemilangan Norwegia bukan hanya karena Haaland. Martin Ødegaard memberi pengaruh besar dalam mengatur tempo permainan. Karena itu, kemenangan demi kemenangan terasa lebih konsisten. Di sisi lain, hasil ini memberi efek domino bagi Italia. Mereka kembali harus menjalani jalur playoff untuk kali ketiga berturut-turut. Kondisi tersebut menunjukkan betapa beratnya persaingan di grup tersebut.
Yang paling penting, keberhasilan Norwegia mengakhiri penantian panjang ini memberi dorongan besar bagi generasi emas mereka. Dengan fondasi yang kuat dan skuad yang semakin matang, peluang mereka untuk berbicara banyak di Piala Dunia terbuka lebar.
Austria Lolos Setelah Laga Penentuan yang Menegangkan
Berbeda dari Norwegia, perjalanan Austria dipenuhi drama. Mereka membuka kualifikasi dengan lima kemenangan beruntun sebelum tumbang dari Rumania. Kekalahan itu sempat mengguncang fokus tim. Meskipun begitu, Austria bangkit dengan mengalahkan Siprus dan memasuki laga melawan Bosnia dengan kebutuhan sederhana: cukup hasil imbang.
Pertandingan berlangsung menegangkan sejak menit awal. Austria tertinggal lebih dulu, yang membuat tekanan semakin besar. Namun, mereka terus menahan tekanan mental tersebut. Pada menit ke-77, Michael Gregoritsch memanfaatkan peluang untuk menyamakan kedudukan. Gol itu menjadi momen penting karena menjaga Austria tetap di puncak grup.
Setelah itu, tempo pertandingan tetap tinggi, tetapi Austria mampu mempertahankan skor imbang sampai peluit akhir. Hasil ini bukan hanya memastikan kelolosan mereka, tetapi juga membuktikan bahwa mereka memiliki mental yang solid. Oleh karena itu, publik Austria menyambut pencapaian ini dengan penuh euforia.
Skotlandia Menyelesaikan Misi dengan Cara Paling Dramatis
Jika Austria penuh tekanan, maka perjalanan Skotlandia lebih dramatis lagi. Mereka menghadapi Denmark pada laga terakhir dengan syarat jelas: menang. Kondisi menjadi lebih menarik karena Belarus kalah di laga lain, sehingga Skotlandia memiliki peluang lebih besar untuk lolos otomatis.
Pertandingan berlangsung ketat sejak menit awal. Skotlandia sempat unggul lewat gol spektakuler, tetapi Denmark mampu membalas. Situasi tersebut membuat permainan semakin terbuka. Hampir saja laga berakhir imbang sampai akhirnya tercipta momen luar biasa pada menit 93. Skotlandia mencetak gol jarak jauh dari tengah lapangan, membuat stadion bergemuruh. Sebelumnya, mereka juga menghasilkan gol salto yang membuat kepercayaan diri tim melonjak drastis.
Kemenangan tersebut menjadi salah satu momen paling berkesan bagi penggemar Tartan Army. Selain itu, cara Skotlandia memastikan tiket membuat kisah kelolosan ini semakin emosional. Mereka bukan hanya menang, tetapi melakukannya dengan gaya yang tidak terlupakan.
Memori 1998 dan Harapan Baru untuk 2026
Menariknya, ketiga negara ini memiliki kenangan kuat dengan Piala Dunia 1998. Norwegia dan Skotlandia bahkan tergabung di grup yang sama bersama Brasil. Di edisi itu, Norwegia mencetak sejarah dengan mengalahkan Brasil 2-1 berkat aksi Tore Andre Flo. Hasil tersebut membantu mereka mencapai babak 16 besar, satu-satunya dari tiga negara yang melangkah ke fase gugur.
Kini, pertanyaan besar muncul: apakah mereka mampu mengulang kejutan serupa di Piala Dunia 2026? Norwegia membawa ancaman serius lewat Haaland. Austria memiliki disiplin taktis yang solid. Skotlandia menunjukkan determinasi ekstrem hingga menit akhir. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan ketiganya bisa kembali mencuri perhatian di panggung dunia.
Yang jelas, penantian panjang selama 28 tahun akhirnya terbayar lunas. Dengan semangat baru dan skuad yang lebih matang, mereka siap menghadapi tantangan berikutnya di Piala Dunia 2026.






