Kasus naturalisasi pemain sepak bola Malaysia kembali mengguncang dunia olahraga internasional. Setelah laporan resmi FIFA mengungkap manipulasi dokumen dalam proses kewarganegaraan beberapa pemain asing, kini media Argentina Capital de Noticias (CDN) menambah panas situasi tersebut. Mereka mempublikasikan bukti baru yang menunjukkan bahwa kakek dari Facundo Garces, salah satu pemain naturalisasi Malaysia, ternyata lahir di Argentina — bukan di Malaysia seperti yang selama ini diklaim Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Bukti dari Media Argentina
Menurut laporan CDN, dokumen resmi catatan sipil dari Provinsi Santa Fe membuktikan bahwa kakek Garces, Carlos Rogelio Fernandez, lahir di Villa María Selva, Santa Fe, pada 29 Mei 1930. Fakta ini secara langsung membantah data yang diajukan FAM kepada FIFA, yang menyebutkan bahwa sang kakek lahir di Penang, Malaysia.
Temuan tersebut bukan hanya membuka tabir kebohongan dalam proses naturalisasi Garces, tetapi juga memperkuat dugaan bahwa ada praktik manipulasi data yang sistematis di balik proses perekrutan pemain asing oleh FAM. Karena itu, FIFA segera menjatuhkan sanksi tegas berupa larangan bermain selama satu tahun kepada tujuh pemain Malaysia yang terlibat dalam kasus serupa.
Tujuh Pemain Terkena Sanksi
Dalam laporan resmi FIFA yang dirilis pada 6 Oktober 2025, tujuh pemain Malaysia terbukti menggunakan dokumen palsu untuk memperkuat status keturunan mereka. Tiga di antaranya berasal dari Argentina — Facundo Garces, Imanol Machuca, dan Rodrigo Holgado. Sementara empat lainnya adalah Hector Hevel dari Belanda, Jon Irazabal dan Gabriel Arrocha dari Spanyol, serta Joao Figueiredo asal Brasil.
Penyelidikan menunjukkan bahwa akta kelahiran kakek atau nenek para pemain tersebut diubah agar mencantumkan tempat kelahiran di Malaysia. Tujuannya jelas, yakni untuk mempercepat proses naturalisasi agar mereka bisa membela Timnas Malaysia di ajang internasional. Karena itu, FIFA menilai tindakan ini sebagai pelanggaran serius terhadap integritas kompetisi dan prinsip kejujuran dalam olahraga.
Asal Usul Sebenarnya Facundo Garces
Lebih lanjut, CDN juga merinci asal-usul keluarga Garces. Dalam dokumen resmi yang mereka publikasikan, tercatat bahwa ibu Garces, Sebastiana Justa Fernandez, berusia 26 tahun saat melahirkan di rumahnya di Jalan 22, kawasan Gorostiaga, Santa Fe. Ia adalah warga negara Argentina yang berstatus lajang. Selain itu, tercantum pula nama Don Cipriano Garces — kakek buyut Facundo — yang berprofesi sebagai pedagang keliling berkewarganegaraan Spanyol.
Dengan demikian, garis keturunan keluarga Garces jelas berasal dari Argentina dan Spanyol tanpa ada hubungan genealogis dengan Malaysia. Fakta ini menjadikan status naturalisasi Garces tidak sah secara hukum. Oleh karena itu, FIFA menegaskan bahwa seluruh pertandingan yang melibatkan Garces bersama Timnas Malaysia bisa dikenai sanksi tambahan, termasuk pembatalan hasil pertandingan.
Kasus Lain: Imanol Machuca dan Pemalsuan Data
Selain Garces, kasus serupa juga menimpa rekan senegaranya, Imanol Machuca. FAM sebelumnya mengklaim bahwa salah satu nenek Machuca lahir di Penang, Malaysia. Namun, hasil investigasi FIFA menemukan bahwa sang nenek justru lahir di Roldán, Santa Fe, Argentina. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya jaringan manipulasi dokumen yang melibatkan pihak tertentu demi kepentingan kompetitif di level nasional.
Pihak otoritas Malaysia belum memberikan pernyataan resmi terkait temuan baru dari media Argentina tersebut. Namun, tekanan dari publik dan komunitas sepak bola internasional terus meningkat. Banyak pihak menilai bahwa FAM harus bertanggung jawab penuh atas tindakan ini dan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh proses naturalisasi pemain asing.
Dampak bagi Karier Facundo Garces
Skandal ini juga berdampak besar pada karier Garces di level klub. Deportivo Alaves, tim La Liga Spanyol tempatnya bernaung, telah mencoret namanya dari daftar pemain musim 2025/26. Selain itu, profil Garces juga dihapus dari situs resmi klub sebagai langkah disipliner.
Sebelum skandal ini mencuat, Garces sempat menjalani debut bersama Timnas Malaysia pada Juni 2025 dan tampil dalam dua pertandingan internasional. Ia bahkan sempat dielu-elukan sebagai bek tangguh yang membawa nuansa Eropa ke lini belakang Harimau Malaya. Namun, kini status kewarganegaraannya dipertanyakan setelah terbukti menggunakan dokumen palsu.
Reaksi Publik dan Konsekuensi Lanjutan
Skandal ini menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial dan forum sepak bola Asia. Banyak yang menilai bahwa kasus ini mencoreng reputasi Malaysia sebagai salah satu negara dengan program naturalisasi paling agresif di kawasan ASEAN. Bahkan, sebagian pengamat menyebut kasus ini sebagai “tamparan keras” bagi sistem verifikasi FAM yang selama ini dianggap longgar.
Selain sanksi individu, Malaysia juga berpotensi mendapatkan penalti tambahan dari FIFA jika terbukti melakukan pembiaran dalam proses administratif pemain. Hal ini tentu akan memengaruhi posisi mereka di kualifikasi Piala Dunia 2026 dan peringkat FIFA bulan berikutnya.
