Timnas Indonesia harus mengakui kenyataan pahit setelah alami kegagalan untuk melaju ke babak semifinal Piala AFF 2024. Hanya dengan mengoleksi empat poin dari empat pertandingan, Garuda menutup perjalanan mereka di fase grup. Kekalahan ini memunculkan kritik tajam, terutama terkait dengan keputusan pelatih Shin Tae-yong yang dianggap bertanggung jawab atas kegagalan tersebut. Menurut pengamat sepak bola Akmal Marhali, tanggung jawab tersebut tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada para pemain yang sudah berjuang maksimal di lapangan, tetapi juga kepada pelatih yang memilih strategi dan pemain.
Shin Tae-yong Harus Tanggung Jawab Secara Moral
Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer (SOS), menyatakan bahwa kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 seharusnya membawa pelatih Shin Tae-yong untuk mengambil tanggung jawab. “Para pemain sudah memberikan yang terbaik, dan Shin Tae-yong yang memilih pemain serta merancang strategi. Jadi, dia harus bertanggung jawab, setidaknya secara moral,” kata Akmal. Dia juga menambahkan bahwa Timnas Indonesia turun dengan mayoritas pemain muda, yang usianya rata-rata 20,9 tahun, yang menjadi yang termuda di antara tim-tim peserta Piala AFF 2024.
Akmal berpendapat bahwa membebani pemain muda dengan ekspektasi tinggi tanpa persiapan matang merupakan sebuah kesalahan. Pelatih Shin Tae-yong, menurutnya, harusnya mengambil tanggung jawab penuh atas keputusan tersebut, terutama dalam menjaga mental dan mengarahkan para pemain muda agar tidak terbebani dengan tekanan besar.
Potensi Timnas Indonesia yang Terhambat
Piala AFF 2024 seharusnya menjadi momen bagi Timnas Indonesia untuk membidik gelar juara pertama mereka. Namun, keputusan untuk mengirimkan tim muda dalam turnamen ini dianggap telah menghilangkan peluang emas tersebut. “Harusnya tahun ini adalah kesempatan Indonesia untuk juara, namun keputusan memilih tim muda membuat kesempatan itu hilang begitu saja,” ujar Akmal. Ia juga menekankan bahwa Indonesia terlalu sombong menganggap diri sudah berada pada level Piala Dunia, padahal mereka gagal menaklukkan level yang lebih rendah, seperti Piala AFF.
Keputusan untuk membawa pemain muda tanpa pengalaman yang cukup di level internasional menjadi bumerang. Indonesia gagal mengalahkan tim-tim seperti Vietnam dan Filipina yang memiliki skuad lebih berpengalaman. Hal ini menambah kekecewaan penggemar sepak bola Indonesia, yang berharap lebih dari tim Garuda.
Mental Pemain yang Belum Siap
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 adalah kesiapan mental para pemain. Dari 23 pemain yang dipanggil, 16 di antaranya belum pernah bermain di level senior, sebuah statistik yang menunjukkan kekurangan pengalaman dalam kompetisi sekelas Piala AFF. Akmal Marhali berpendapat bahwa hal ini menjadi faktor utama yang memengaruhi performa tim di lapangan.
“Pemain-pemain muda ini sangat potensial, namun mereka dipaksa tampil di level yang terlalu tinggi untuk mereka. Kurangnya pengalaman internasional dan mental yang belum terbentuk dengan baik membuat mereka tidak siap menghadapi tekanan besar di turnamen seperti Piala AFF,” ujar Akmal. Ia juga menambahkan bahwa tekanan tersebut membuat pemain tampil emosional, seperti yang terlihat pada kartu merah yang diterima oleh kapten tim, Muhammad Ferarri, dalam pertandingan melawan Filipina.
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Thailand
Akmal Marhali juga menyarankan agar Indonesia belajar dari tim lain yang sukses melakukan regenerasi pemain, seperti Thailand. Berbeda dengan Indonesia yang memilih untuk mengandalkan pemain muda secara penuh, Thailand berhasil menyeimbangkan antara pemain senior dan junior. Meskipun mereka tidak menurunkan beberapa pemain senior andalan seperti Sarach Yooyen, Theerathon Bunmathan, dan Chanathip Songkrasin. Thailand tetap berhasil lolos ke semifinal Piala AFF 2024 dengan kombinasi pemain senior dan junior yang solid.
“Jika ingin melakukan regenerasi, lihatlah Thailand. Mereka melakukan regenerasi yang berkesinambungan dengan melibatkan pemain senior dan junior. Indonesia justru tampak memotong generasi dan mengorbankan pengalaman tim,” jelas Akmal.
Perjalanan Timnas Indonesia yang Terhenti di Piala AFF 2024
Dengan hasil buruk ini, Timnas Indonesia harus merenung dan melakukan evaluasi mendalam. Piala AFF 2024 seharusnya menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Namun kegagalan ini kembali menunjukkan bahwa persiapan dan strategi yang matang adalah kunci kesuksesan. Mengandalkan pemain muda tanpa persiapan yang memadai hanya akan membawa hasil yang mengecewakan. Kini, saatnya bagi Shin Tae-yong dan PSSI untuk mengambil pelajaran dari kegagalan ini dan merancang masa depan tim yang lebih baik.