Bek Timnas Indonesia, Shayne Pattynama, memutuskan untuk mengakhiri kontraknya lebih awal dengan klub KAS Eupen. Klub asal Belgia itu sebenarnya masih memiliki kontrak dengan sang pemain hingga musim depan. Namun, kedua pihak sepakat untuk menyudahi kerja sama mereka pada akhir musim 2024/2025.
Melalui pernyataan resmi di akun Instagram @kaseupenofficial pada Kamis, 8 Mei 2025, KAS Eupen mengumumkan keputusan penting tersebut. Pengumuman ini sekaligus menandai berakhirnya petualangan Pattynama di kompetisi kasta kedua Liga Belgia.
Dalam pernyataan singkatnya, KAS Eupen menyebut, “Shayne Pattynama meninggalkan KAS Eupen. Kami dan sang pemain telah sepakat secara bersama untuk mengakhiri kontrak.” Kalimat ini menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil dengan penuh pertimbangan dari kedua belah pihak.
Masa Singkat Shayne Pattynama Bersama KAS Eupen
Shayne Pattynama bergabung dengan KAS Eupen pada awal Februari 2024. Ia direkrut dari Viking FK, klub yang berkompetisi di Liga Norwegia. Kedatangan Pattynama sempat disambut positif oleh para penggemar klub karena pengalamannya bermain di Eropa dan statusnya sebagai pemain tim nasional.
Namun, perjalanan kariernya bersama KAS Eupen ternyata tidak berlangsung sesuai ekspektasi. Meski sempat menjadi starter di awal kedatangannya, performa Pattynama perlahan mulai kehilangan sinarnya. Ia hanya tampil sebanyak 17 kali sepanjang musim ini di Liga Belgia.
Dalam lima pertandingan terakhir KAS Eupen, nama Pattynama bahkan tidak lagi muncul di daftar pemain. Dalam tiga laga di antaranya, ia sama sekali tidak masuk ke dalam skuad pertandingan. Situasi tersebut menandakan bahwa sang bek mulai tersisih dari rencana pelatih.
Statistik dan Jejak Karier Pattynama di Eropa
Sepanjang karier profesionalnya, Shayne Pattynama dikenal sebagai pemain bertahan yang solid dan konsisten. Sebelum merapat ke Belgia, ia telah mengukir prestasi di Viking FK. Bersama klub asal Norwegia itu, ia mencatat 89 penampilan kompetitif.
Dari jumlah tersebut, Pattynama menyumbang tiga gol dan 12 assist. Ia juga menerima 12 kartu kuning dan satu kartu merah. Statistik ini menunjukkan bahwa selain kuat bertahan, ia juga bisa membantu serangan saat dibutuhkan.
Namun, masa singkatnya di Belgia tidak mencerminkan performa terbaiknya. Kurangnya menit bermain, serta ketatnya persaingan di lini belakang KAS Eupen, membuat Pattynama kesulitan menunjukkan kualitas optimalnya.
Ucapan Perpisahan dari KAS Eupen
Keputusan pemutusan kontrak ini tidak disertai ketegangan. Justru, KAS Eupen memberikan penghormatan terakhir kepada Shayne Pattynama lewat pernyataan penuh rasa terima kasih. Dalam unggahan resmi klub, mereka menyampaikan ucapan perpisahan secara profesional.
“KAS Eupen mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas komitmen dan profesionalisme yang telah ia tunjukkan selama berada di klub,” tulis pihak klub. Pernyataan ini juga disertai dengan doa terbaik untuk masa depan Pattynama, baik di dalam maupun di luar lapangan.
“Semoga ia meraih kesuksesan, terutama bersama tim nasional Indonesia,” tambah klub asal Belgia tersebut.
Posisi di Timnas Mulai Terancam
Pattynama memulai debutnya bersama Timnas Indonesia setelah proses naturalisasi rampung pada tahun 2023. Sejak saat itu, ia telah mencatat sepuluh penampilan bersama skuad Garuda. Penampilannya cukup stabil, terutama dalam laga-laga internasional penting yang dilakoni Indonesia.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir, posisi Shayne Pattynama di Timnas mulai mendapatkan tekanan. Ia kalah bersaing dengan pemain naturalisasi lainnya, Calvin Verdonk, yang tampil lebih konsisten. Verdonk juga memiliki keunggulan dalam segi taktik dan pengalaman di level klub.
Dengan kondisinya saat ini yang tidak bermain secara reguler di klub, peluang Pattynama untuk kembali menjadi andalan Timnas juga semakin menipis. Pelatih Shin Tae-yong dipastikan lebih memilih pemain dengan jam terbang tinggi dan kondisi fisik yang terjaga.
Masa Depan Masih Misterius
Hingga saat ini, belum ada kabar resmi mengenai klub baru yang akan menjadi pelabuhan berikutnya bagi Shayne Pattynama. Banyak spekulasi menyebut ia mungkin kembali ke Norwegia atau mencoba tantangan baru di kawasan Asia, termasuk kemungkinan bermain di Liga 1 Indonesia.
Jika memilih kembali ke Indonesia, Pattynama bisa saja menjadi target klub-klub besar seperti Persija Jakarta, Bali United, atau bahkan mantan klubnya di Eropa yang ingin memberikan kesempatan kedua.
Namun demikian, semua keputusan kini berada di tangan sang pemain. Fokus utama Shayne Pattynama kemungkinan besar adalah menjaga kondisi fisik dan mengembalikan performa terbaik agar tetap relevan di level tim nasional.