Persaingan Scudetto menjadi sorotan utama di Serie A musim 2024/2025 karena hanya menyisakan dua kandidat kuat: Napoli dan Inter Milan. Keduanya terpaut satu poin saja di klasemen sementara, membuat penentuan juara benar-benar berada di ujung tanduk.
Napoli masih berada di puncak klasemen, namun hanya dengan keunggulan tipis. Inter terus menekan dari bawah. Dalam kondisi seperti ini, setiap detail, mulai dari strategi hingga psikologis pemain, bisa menjadi penentu arah trofi Scudetto. Ketegangan makin meningkat karena kemungkinan pertandingan play-off juga bisa terjadi jika keduanya finis dengan poin sama.
Musim Serie A yang Sarat Intrik dan Ketegangan
Legenda sepak bola Italia, Fabio Capello, menyebut musim ini bak novel detektif yang sulit ditebak alurnya. Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, ia mengungkapkan betapa kompleks dan serunya perebutan gelar kali ini. Napoli dan Inter tidak hanya bersaing dari segi poin, tapi juga kekuatan mental dan fisik.
Capello menyebut bahwa jika dirinya berada di ruang ganti Napoli, ia akan menekankan satu hal: keyakinan. Napoli masih memegang kendali dan tak ada alasan untuk merasa inferior. Ia percaya Conte mampu menyalurkan kepercayaan diri ini kepada seluruh skuad.
Di sisi lain, Capello juga membayangkan menjadi Simone Inzaghi. Menurutnya, Inzaghi perlu menekankan bahwa masih ada tiga laga krusial. Dua di Serie A—melawan Lazio dan Como—dan satu lagi di final Liga Champions melawan PSG. Tidak ada beban, karena mereka telah melampaui banyak ekspektasi.
Energi dan Fokus Jadi Kunci Dua Pekan Terakhir
Memasuki fase akhir musim, aspek fisik dan mental menjadi krusial. Capello menekankan pentingnya menjaga kebugaran dan memulihkan energi para pemain. Terutama bagi Napoli yang sempat kehilangan momentum saat ditahan imbang Genoa 2-2.
Antonio Conte kini punya tugas berat. Ia harus mampu memulihkan kondisi psikologis tim serta mengembalikan semangat bertarung. Napoli butuh melupakan hasil buruk tersebut dan fokus menatap dua laga sisa: kontra Parma dan Cagliari.
Inter Milan pun menghadapi tantangan serupa. Usai melalui laga melelahkan melawan Barcelona di semifinal Liga Champions dengan agregat 7-6, Inzaghi harus segera memutar otak. Pemulihan stamina dan pengaturan rotasi akan sangat menentukan, terlebih dengan jadwal padat yang tersisa.
Kolektivitas: Senjata Utama Inter Milan
Simone Inzaghi mendapatkan banyak pujian karena keberhasilannya menjaga konsistensi tim. Ia melakukan rotasi secara cermat, melindungi pemain inti sambil menghidupkan kontribusi dari pemain pelapis.
Menurut Capello, kekuatan terbesar Inter terletak pada kedalaman skuad. Inzaghi telah membuktikan bahwa timnya tidak bergantung pada satu atau dua pemain saja. Ketika pemain utama seperti Barella atau Calhanoglu absen, para pelapis mampu mengisi peran dengan baik.
Rotasi cerdas ini menjadi modal penting menghadapi dua laga penentu di liga. Jika Inter dapat menjaga ritme permainan dan menjaga kondisi fisik para pemainnya, mereka bisa memberikan tekanan maksimal kepada Napoli hingga pekan terakhir.
Kelemahan yang Bisa Jadi Penentu Nasib
Meski Napoli dan Inter tampil superior sepanjang musim, keduanya tetap memiliki kelemahan. Bagi Napoli, titik lemah ada di lini pertahanan. Dalam laga kontra Genoa, dua gol tercipta dari situasi bola atas dan umpan silang. Sebuah alarm yang cukup serius bagi Conte.
Capello menyarankan agar Napoli memperkuat pertahanan udara, terlebih saat menghadapi tim seperti Parma dan Cagliari. Dua klub tersebut dikenal dengan gaya bermain yang mengandalkan crossing dan bola mati.
Inter sendiri tidak memiliki masalah besar secara taktis. Namun, ada risiko dari sisi psikologis. Dengan final Liga Champions di depan mata, ada kemungkinan beberapa pemain menahan diri. Mereka mungkin menghindari kontak keras demi menghindari cedera jelang partai puncak.
Inzaghi harus memastikan bahwa mentalitas pemain tetap fokus pada target ganda: Scudetto dan Liga Champions. Motivasi pemain pelapis juga harus tetap dijaga agar mereka tidak kehilangan semangat bertarung dalam laga-laga penentu.
Prediksi dari Sang Legenda: Napoli Favorit Juara
Meski Inter terlihat meyakinkan, Capello justru menjagokan Napoli sebagai juara musim ini. Menurutnya, Napoli sempat kehilangan momentum, namun masih memiliki fondasi permainan yang kuat.
Cederanya Stanislav Lobotka memang menjadi pukulan. Ia adalah pusat keseimbangan di lini tengah dan perannya sulit tergantikan. Namun Capello tetap melihat potensi kebangkitan dalam permainan Napoli.
Ia percaya bahwa Conte, dengan segala pengalaman dan visinya, bisa mengarahkan tim melewati dua laga terakhir dengan hasil maksimal. Jika berhasil, Napoli tidak hanya akan mempertahankan posisi teratas tetapi juga mengakhiri musim dengan trofi yang sangat dinantikan oleh publik kota Naples.
Di sisi lain, Inter masih punya peluang, terutama bila Napoli terpeleset. Namun dengan selisih satu poin, Napoli saat ini tetap memegang kendali sepenuhnya. Nasib mereka berada di tangan sendiri.