Timnas Indonesia telah menjalani dua laga uji coba melawan Libya yang krusial sebagai bagian dari persiapan mereka menuju Piala Asia 2023. Pelatih andal, Shin Tae-yong, menggunakan kesempatan ini untuk mengevaluasi hampir seluruh pemain dalam skuatnya. Hal ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kesiapan tim.
Pada laga pertama melawan Libya, di mana Skuad Garuda mengalami kekalahan telak 0-4. Shin Tae-yong melakukan rotasi yang signifikan antara babak pertama dan kedua. Tak hanya itu, pada laga keduanya, pelatih asal Korea Selatan ini terus melakukan perombakan besar-besaran dalam susunan pemainnya.
Motivasi utama di balik perombakan ini adalah keinginan Shin Tae-yong untuk memahami kondisi setiap pemain secara menyeluruh. Baik dari segi kebugaran fisik maupun aspek taktikal, pelatih tersebut ingin memastikan bahwa setiap pemain siap berkontribusi maksimal di Piala Asia mendatang.
Eksperimen menarik pun dilakukan, seperti penempatan Witan Sulaeman sebagai bek kanan dan Justin Hubner sebagai gelandang. Langkah ini menunjukkan strategi kreatif Shin Tae-yong dalam memanfaatkan keberagaman kemampuan pemain.
Meskipun Shin Tae-yong memberikan kesempatan kepada sebagian besar pemain, terdapat tiga nama yang tidak diberikan waktu bermain dalam kedua laga uji coba tersebut. Identitas dari ketiga pemain ini menjadi misteri dan menimbulkan pertanyaan tentang peran mereka di skuat Timnas Indonesia.
Lantas, siapa sajakah mereka? Simak selengkapnya.
Muhammad Riyandi
Dalam persiapan menuju Piala Asia 2023, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, membawa tiga kiper untuk memperkuat lini belakang Skuad Garuda. Namun, dari trio penjaga gawang tersebut, hanya dua di antaranya yang telah mendapatkan kesempatan bermain dalam dua laga uji coba.
Muhammad Riyandi, kiper ketiga yang menjadi bagian dari skuat Timnas Indonesia, belum mendapat menit bermain dalam dua uji coba melawan Libya jelang Piala Asia. Pada laga uji coba pertama melawan Libya, Shin Tae-yong memilih menurunkan Syahrul Trisna sebagai kiper utama. Meskipun terpapar empat gol, penampilan Syahrul juga mencatatkan beberapa penyelamatan krusial yang patut diakui.
Sementara itu, pada uji coba kedua melawan Libya, giliran Ernando Ari yang dipercayakan sebagai kiper utama. Meskipun kebobolan dua gol, Ernando tampil cukup impresif dan berhasil melakukan penyelamatan spektakuler, termasuk menggagalkan tendangan bebas lawan di menit awal laga.
Ketidakduaan mengenai keikutsertaan Muhammad Riyandi di lapangan membuatnya menjadi sorotan dan membuka ruang pertanyaan. Apakah keputusan Shin Tae-yong untuk tidak memainkan Riyandi dalam dua uji coba ini menjadi strategi tertentu ataukah ada pertimbangan taktis lain yang mendasarinya?
Asnawi Mangkualam
Asnawi Mangkualam, kapten Timnas Indonesia, menjadi sorotan dalam persiapan menuju Piala Asia 2023. Pada laga uji coba pertama melawan Libya, namanya tercantum dalam skuat, namun sayangnya, sang kapten tidak mendapatkan kesempatan bermain di lapangan. Kejadian serupa kembali terulang pada laga uji coba kedua, di mana Asnawi bahkan tidak masuk dalam skuad yang diturunkan.
Spekulasi pun muncul mengenai alasan di balik absennya Asnawi Mangkualam. Kabar yang berkembang menyebutkan bahwa kondisi fisiknya belum mencapai 100 persen kebugaran. Pelatih andal, Shin Tae-yong, yang dikenal sebagai sosok yang sangat memperhatikan kondisi pemainnya, mungkin tidak ingin mengambil risiko dengan keadaan sang kapten yang belum optimal.
Dampak dari ketidakhadiran Asnawi terasa di sisi kanan pertahanan Timnas Indonesia, yang pada laga uji coba kedua dipercayakan pada Yakob Sayuri. Meskipun Sayuri memberikan penampilan yang solid, absennya Asnawi, sebagai pemimpin tim, tentu saja meninggalkan celah kepemimpinan di lapangan.
Penggantian tugas kapten diambil alih oleh Marc Klok dan Jordi Amat, yang mencoba memimpin Skuad Garuda dalam menghadapi Libya. Pilihan ini menjadi bukti fleksibilitas dan adaptabilitas tim dalam menghadapi situasi yang mungkin tidak terduga.
Shayne Pattynama
Perjalanan Shayne Pattynama bersama Timnas Indonesia menuju Piala Asia 2023 tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan. Pemain yang diharapkan menjadi opsi utama di posisi bek maupun wingback kiri ini awalnya bergabung sejak awal masa pemusatan latihan di Turki. Namun, situasi tak terduga membuat Pattynama harus meninggalkan skuat Garuda dan kembali ke Belanda.
Ketidakberuntungan melanda ketika Pattynama harus menyaksikan dua laga uji coba Timnas Indonesia melawan Libya dari kejauhan. Kondisi kesehatan ibunya yang memburuk menjadi alasan utama kepulangan tiba-tiba ini. Kehadiran Pattynama yang diharapkan memberikan kontribusi signifikan harus ditunda sementara waktu.
Keputusan untuk pulang ke Belanda memperlihatkan sisi manusiawi dan kepedulian Pattynama terhadap kondisi keluarganya. Kesehatan dan kebahagiaan keluarga menjadi prioritas utama, bahkan di tengah persiapan penting menuju turnamen besar seperti Piala Asia.
Kabar baik pun datang ketika kondisi ibu Shayne Pattynama mulai membaik. Dengan hati lega, Pattynama dikonfirmasi akan segera bergabung kembali dengan Timnas Indonesia. Kepulangannya membawa harapan baru dan semangat yang tak terkalahkan, menandai kembalinya salah satu pemain kunci dalam persiapan menuju Piala Asia 2023.