Manajer Leicester City, Ruud van Nistelrooy, tampaknya tidak puas dengan hasil pertandingan timnya melawan Manchester United. Sang pelatih merasa bahwa timnya dirugikan dalam laga tersebut dan tidak seharusnya mengalami kekalahan.
Pada laga babak keempat FA Cup 2024/2025 yang berlangsung di Old Trafford, Leicester City harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-1. The Foxes sempat unggul lebih dulu lewat gol Bobby De Cordova-Reid pada menit ke-42. Namun, keunggulan tersebut tidak bertahan lama setelah Manchester United berhasil membalikkan keadaan melalui gol Joshua Zirkzee di menit ke-68 dan gol penentu dari Harry Maguire di masa injury time.
Usai pertandingan, Van Nistelrooy menyampaikan kritik tajam terhadap keputusan wasit serta menyoroti keberadaan teknologi VAR yang tidak digunakan dalam laga tersebut.
Gol Kontroversial Maguire: Seharusnya Tidak Sah?
Hasil pertandingan ini memicu perdebatan, terutama terkait gol kemenangan Manchester United yang dicetak oleh Harry Maguire. Banyak yang berpendapat bahwa gol tersebut seharusnya dianulir karena Maguire berada dalam posisi offside saat Bruno Fernandes melepaskan tendangan bebas.
Cuplikan video pertandingan menunjukkan bahwa Maguire berdiri di posisi yang mencurigakan sebelum menyundul bola ke gawang Leicester. Namun, karena babak keempat FA Cup tidak menerapkan teknologi VAR, keputusan tetap berada di tangan wasit utama. Keputusan ini tentu saja mengundang kontroversi, terutama dari kubu Leicester City yang merasa dirugikan.
Van Nistelrooy menegaskan bahwa keputusan wasit sangat memengaruhi jalannya pertandingan dan membuat timnya kehilangan kesempatan untuk melaju ke babak berikutnya.
Sindiran Tajam dari Van Nistelrooy
Dalam wawancara pasca-pertandingan, Ruud van Nistelrooy memberikan komentar pedas terkait hasil pertandingan. Menurutnya, Leicester City bukan kalah karena permainan buruk atau strategi yang salah, tetapi karena keputusan yang menguntungkan tuan rumah.
“Saya tidak berpikir bahwa kami kalah karena ‘Fergie Time’, tetapi kami kalah karena ‘Offside Time’,” ujar Van Nistelrooy dengan nada sinis.
Komentarnya merujuk pada istilah “Fergie Time”, yang sering dikaitkan dengan kemenangan dramatis Manchester United di menit-menit akhir pertandingan selama era Sir Alex Ferguson. Namun, dalam konteks kali ini, ia menyoroti keputusan wasit yang dianggap menguntungkan Setan Merah.
Absennya VAR Menjadi Sorotan
Tidak adanya penggunaan VAR dalam laga ini menjadi faktor utama yang memicu perdebatan. FA Cup diketahui tidak menerapkan VAR di semua pertandingan babak awal, dan hanya digunakan di stadion-stadion tertentu, termasuk milik klub-klub Premier League. Namun, kebijakan ini dianggap tidak konsisten karena banyak tim yang bermain di kompetisi yang sama tanpa akses ke teknologi penentu keputusan tersebut.
Banyak pihak menilai bahwa kebijakan ini harus segera diperbaiki agar semua tim mendapatkan perlakuan yang adil. Jika VAR digunakan, keputusan terkait gol Maguire bisa saja berbeda dan mengubah jalannya pertandingan.
Manchester United Lolos ke Babak 16 Besar
Terlepas dari kontroversi yang terjadi, kemenangan atas Leicester City memastikan langkah Manchester United ke babak 16 besar FA Cup 2024/2025. Setan Merah kini menunggu hasil undian yang akan menentukan lawan mereka selanjutnya.
Pengundian babak 16 besar dijadwalkan akan berlangsung pada Senin (10/2/2025). Sementara itu, Leicester City harus menerima kenyataan bahwa perjalanan mereka di kompetisi ini harus terhenti lebih cepat.
Dengan berbagai perdebatan yang muncul, pertandingan ini menjadi salah satu momen yang memanaskan perbincangan di dunia sepak bola. Banyak yang mempertanyakan apakah FA Cup harus segera memperbarui regulasi mereka agar situasi seperti ini tidak terulang di masa depan.
Performa Buruk Manchester United di Liga Inggris 2024/2025
Manchester United mengalami musim sulit dan kini berada di peringkat ke-13 dengan 29 poin dari 24 laga. Mereka hanya meraih 8 kemenangan, 5 hasil imbang, dan 11 kekalahan, menunjukkan performa yang tidak stabil.
Produktivitas gol mereka juga rendah, hanya mencetak 28 gol, lebih sedikit dibandingkan tim-tim di atasnya. Pertahanan pun lemah dengan 34 kebobolan dan selisih gol negatif (-6).
United kini tertinggal 12 poin dari Newcastle di posisi keenam, membuat peluang ke kompetisi Eropa semakin kecil. Performa kandang dan tandang yang tidak konsisten memperburuk situasi mereka.