Bek Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On resmi bergabung dengan klub Eerste Divisie Belanda, Willem II Tilburg, untuk musim 2025/2026. Kepindahan ini menjadi langkah strategis dalam perjalanan karier pemain berusia 23 tahun tersebut, terutama dalam usahanya meraih menit bermain reguler dan memperkuat posisinya di skuad Garuda.
Pengumuman resmi transfer Nathan dilakukan Willem II pada Senin (21/7/2025) malam waktu Indonesia Barat melalui situs resmi klub. Meski tim asal Tilburg tersebut kini berlaga di kasta kedua sepak bola Belanda, keputusan Nathan dinilai tepat karena klub ini memiliki sejarah panjang dan ambisi kuat untuk kembali promosi ke Eredivisie.
Nathan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan opsi perpanjangan tergantung performa. Setelah kurang mendapat kesempatan di Swansea City, pemain berdarah Indonesia-Belanda ini berharap bisa kembali menemukan performa terbaiknya di tanah kelahiran.
Kepindahan ini juga disambut positif oleh publik Indonesia, yang berharap Nathan bisa tampil reguler dan terus memperkuat Timnas Indonesia dalam berbagai ajang internasional. Dengan semakin ketatnya persaingan di lini belakang Garuda, keputusan kembali ke Belanda diharapkan bisa menjadi titik balik kariernya.
Langkah Baru, Semangat Baru: Komitmen Nathan untuk Berkembang
Dalam pernyataannya seusai menandatangani kontrak, Nathan menyatakan kegembiraannya bisa bergabung dengan Willem II. Menurutnya, klub ini adalah tempat yang tepat untuk melanjutkan perkembangan karier setelah pengalamannya di luar negeri.
“Willem II adalah langkah berikutnya yang ideal. Saya ingin menjadi pemain kunci setiap pekan dan membantu tim ini naik level,” ujar Nathan.
Lebih dari sekadar mencari waktu bermain, Nathan ingin terlibat langsung dalam misi besar Willem II untuk kembali ke Eredivisie. Ia menyatakan kesiapannya untuk bekerja keras, berkontribusi maksimal, dan menjadi bagian penting dalam proyek jangka panjang klub.
“Saya ingin berkembang bersama tim dan mewujudkan ambisi kami bersama suporter. Saya sangat menantikan musim baru,” tambahnya.
Dengan semangat dan tekad yang tinggi, Nathan berharap bisa menunjukkan kualitasnya sebagai bek modern yang kuat dalam bertahan dan juga piawai membantu serangan.
Alasan Willem II Tertarik pada Nathan Tjoe-A-On
Direktur Teknik Willem II, Freek Heerkens, memberikan penjelasan soal keputusan klub merekrut Nathan. Ia menyebutkan bahwa gaya bermain Nathan sangat cocok dengan filosofi tim, terutama karena kemampuannya sebagai bek sayap ofensif.
“Nathan adalah pemain yang kami cari. Ia punya pengalaman di liga luar dan sangat kuat saat naik membantu serangan,” jelas Heerkens.
Selain aspek taktik, usia Nathan yang masih tergolong muda membuatnya menjadi aset potensial. Heerkens menambahkan bahwa klub melihat ruang besar bagi Nathan untuk berkembang, baik secara teknik maupun mentalitas bermain.
“Kami percaya dia bisa berkembang pesat bersama kami. Ini juga sejalan dengan visi jangka panjang Willem II dalam membangun tim yang kompetitif,” tambahnya.
Peluang Besar untuk Buktikan Diri
Kepindahan ke Willem II dinilai sebagai keputusan tepat bagi Nathan yang ingin mengamankan tempat di Timnas Indonesia. Selama ini, jam terbang yang terbatas di Swansea membuat posisinya di tim nasional belum sepenuhnya stabil.
Kini, dengan kemungkinan bermain reguler di liga yang lebih ramah rotasi pemain, Nathan punya peluang untuk membuktikan kapasitasnya secara konsisten. Ia bisa mendapatkan ritme bermain yang stabil dan meningkatkan performa fisiknya untuk persaingan di kancah internasional.
Dengan banyaknya agenda penting Timnas Indonesia dalam waktu dekat, termasuk Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia, kehadiran pemain seperti Nathan yang bermain di luar negeri tetap menjadi aset penting bagi pelatih Shin Tae-yong.
Titik Balik Karier Internasional?
Nama Nathan Tjoe-A-On mulai dikenal publik Indonesia saat proses naturalisasi menjelang Piala Asia. Meski belum sepenuhnya reguler di tim nasional, ia terus dipanggil dan mendapat menit bermain di beberapa pertandingan penting.
Keputusannya untuk pulang ke Belanda dan bergabung dengan klub yang serius dalam membangun kembali identitas mereka, bisa menjadi titik balik dalam karier Nathan. Ia berpotensi menjelma menjadi bek andalan jika mampu tampil konsisten dan memenuhi ekspektasi Willem II.
Di usianya yang masih 23 tahun, waktu masih panjang bagi Nathan untuk berkembang. Kombinasi pengalaman dari Inggris dan tantangan baru di Belanda diyakini akan membentuk karakter serta kualitas bermain yang lebih matang.
