Tuesday, October 14, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaRegenerasi Timnas Indonesia: Deretan Pemain Senior yang Mungkin Tersingkir di Kualifikasi Piala...

Regenerasi Timnas Indonesia: Deretan Pemain Senior yang Mungkin Tersingkir di Kualifikasi Piala Dunia 2030

Regenerasi Timnas Indonesia menjadi isu besar setelah kegagalan melangkah ke Piala Dunia 2026. Setelah kalah dari Arab Saudi dan Irak di ronde keempat Kualifikasi zona Asia, perjalanan Jay Idzes dan rekan-rekannya harus terhenti. Meski begitu, langkah ini menjadi titik refleksi penting bagi skuad Garuda untuk menatap masa depan yang lebih cerah.

Kualifikasi Piala Dunia 2030 kini menjadi fokus utama PSSI dan pelatih Patrick Kluivert. Momen ini sekaligus menjadi kesempatan untuk menyusun ulang skuad dengan kombinasi pemain muda dan berpengalaman. Generasi baru seperti Maarten Paes, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Kevin Diks, Rizky Ridho, Dean James, Yakob Sayuri, Ole Romeny, Miliano Jonathans, hingga Mauro Zijlstra diharapkan menjadi tulang punggung baru tim nasional.

- Advertisement -
asia9QQ

Kegagalan menuju 2026 bukan akhir dari segalanya. Justru, dengan fondasi yang telah dibangun Kluivert dan staf pelatih, Timnas Indonesia memiliki peluang lebih matang menghadapi kualifikasi berikutnya. Namun, pertanyaan besar muncul: siapa saja pemain senior yang kemungkinan tak lagi menghuni skuad Garuda menuju Piala Dunia 2030?


Jordi Amat

Nama pertama yang hampir pasti mengakhiri karier internasionalnya adalah Jordi Amat. Bek senior yang kini memperkuat Persija Jakarta itu sudah berusia 33 tahun. Jika Piala Dunia 2030 digelar, usianya akan mencapai 38 tahun.

Meski penampilannya di klub masih konsisten, Amat sudah jarang menjadi pilihan utama di Timnas Indonesia. Patrick Kluivert lebih sering mempercayakan lini pertahanan kepada duet Jay Idzes dan Kevin Diks. Dengan munculnya nama-nama muda seperti Rizky Ridho dan Justin Hubner, peluang Amat tampil di skuad utama semakin kecil.

Kontribusinya selama ini tetap patut diapresiasi, tetapi regenerasi di posisi bek tengah tampaknya menjadi kebutuhan yang tak bisa dihindari.


Joey Pelupessy

Joey Pelupessy menjadi nama lain yang berpotensi tersisih dari skuad Garuda. Pemain SK Lommel itu dikenal memiliki daya jelajah tinggi dan kemampuan distribusi bola yang baik di lini tengah. Namun, pada usia 32 tahun, performa fisiknya tentu akan menurun dalam empat tahun ke depan.

Pada 2030, Pelupessy akan berusia 36 tahun. Meski kemampuannya dalam membaca permainan tetap terjaga, faktor stamina dan kecepatan menjadi tantangan. PSSI dan Kluivert tampaknya akan memprioritaskan gelandang muda seperti Marselino Ferdinand atau Justin Hubner yang bisa tampil lebih dinamis dan adaptif dalam sistem permainan modern.


Thom Haye

Thom Haye juga masuk daftar pemain senior yang mungkin tidak lagi memperkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2030. Gelandang Persib Bandung itu menjadi sosok kunci dalam menjaga ritme permainan selama babak kualifikasi sebelumnya. Namun, faktor usia dan kebugaran menjadi pertimbangan utama.

Saat ini Haye berusia 30 tahun dan akan berumur 34 pada 2030. Ia kerap mengalami cedera otot serta penurunan daya tahan saat bermain penuh 90 menit. Meskipun memiliki visi bermain luar biasa dan passing akurat, intensitas permainan di level internasional akan menuntut kebugaran yang maksimal — hal yang mungkin sulit dipertahankan empat tahun lagi.


Sandy Walsh

Sandy Walsh, pemain Buriram United, juga menghadapi situasi serupa. Di usia 30 tahun, ia akan berumur 34 tahun pada Piala Dunia 2030. Meski dikenal serba bisa dan bisa bermain di beberapa posisi, cedera berulang membuatnya jarang tampil penuh dalam beberapa laga penting Timnas Indonesia.

Selain itu, posisi bek kanan kini semakin kompetitif. Kevin Diks dan Yakob Sayuri menunjukkan performa solid baik di level klub maupun tim nasional. Keduanya memiliki kecepatan dan daya tahan lebih baik, yang menjadi keunggulan dalam sistem permainan cepat ala Kluivert.

Jika regenerasi terus berjalan, posisi Sandy bisa diambil alih oleh pemain muda seperti Dony Tri Pamungkas atau Dean James yang lebih segar secara fisik.


Marc Klok

Marc Klok menjadi salah satu pemain naturalisasi yang cukup disorot publik. Meski dipercaya tampil sebagai starter melawan Arab Saudi, performanya dianggap menurun. Blunder yang dilakukannya dalam pertandingan tersebut bahkan berujung pada gol penyeimbang lawan.

Pada 2030, Klok akan berusia 36 tahun. Di usia tersebut, sulit baginya untuk tetap bersaing dengan para gelandang muda yang lebih cepat dan agresif. Meski kontribusinya dalam pengalaman dan kepemimpinan di ruang ganti tetap penting, peluangnya untuk masuk skuad utama kian kecil.


Stefano Lilipaly

Pemain paling senior dalam daftar ini adalah Stefano Lilipaly. Di usia 35 tahun, Lilipaly sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan performa, meski masih berkontribusi positif di Borneo FC. Ia sering mengalami cedera dan membutuhkan waktu pemulihan lebih lama dibanding pemain muda.

Sebelum kembali dipanggil Patrick Kluivert di akhir ronde ketiga kualifikasi, Lilipaly sempat absen dua tahun dari skuad Garuda. Dengan makin ketatnya persaingan di lini depan dan lini tengah serang, peluang Lilipaly untuk kembali membela Timnas Indonesia di masa mendatang cukup tipis.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments