Real Madrid, yang selama ini dikenal sebagai raja Liga Champions, harus menelan kenyataan pahit pada fase grup Liga Champions 2024/2025. Meskipun meraih kemenangan meyakinkan atas Brest dengan skor 3-0, hasil tersebut tidak cukup untuk mengamankan tempat otomatis di babak 16 besar. Dengan finis di peringkat 11 fase grup, Los Blancos kini harus menghadapi babak play-off yang akan menentukan kelanjutan langkah mereka di kompetisi paling bergengsi Eropa ini.
Kemenangan Meyakinkan atas Brest: Rodrygo dan Bellingham Tampil Cemerlang
Dalam pertandingan terakhir fase grup, Real Madrid menunjukkan penampilan dominan dengan mengalahkan Brest 3-0. Rodrygo, yang menjadi pahlawan, membuka skor pada menit ke-27 dengan gol indah setelah mengelabuhi bek lawan dan menempatkan bola ke sudut jauh gawang. Gol ini menjadi tanda kebangkitan Rodrygo, yang kini telah mencetak 10 gol dalam 10 pertandingan terakhir. Ia menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu pemain andalan di lini serang.
Namun, kemenangan ini tidak berjalan mulus sepenuhnya. Meskipun Real Madrid mendominasi, mereka sempat terkejut saat Ludovic Ajorque mencetak gol untuk Brest. Beruntung bagi Madrid, gol tersebut dibatalkan setelah wasit meninjau VAR dan mendapati Ajorque berada dalam posisi offside.
Jude Bellingham, yang kembali tampil impresif, menggandakan keunggulan pada menit ke-57, memanfaatkan umpan silang dari Lucas Vazquez. Rodrygo menutup pertandingan dengan gol ketiga setelah memanfaatkan rebound dari penyelamatan kiper Brest, Marco Bizot, memastikan kemenangan besar bagi tim asuhan Carlo Ancelotti.
Hasil Lain Membuat Madrid Harus Melalui Babak Play-off
Meski meraih kemenangan, hasil dari pertandingan lain membuat Real Madrid gagal finis di posisi delapan besar. Bayer Leverkusen, Lille, dan Aston Villa berhasil meraih kemenangan, sementara Madrid tidak mampu mengubah posisi mereka secara matematis. Akibatnya, meskipun Madrid tampil dominan melawan Brest, mereka harus menerima kenyataan bahwa mereka akan berjuang lebih keras untuk tetap bertahan di Liga Champions.
Dengan finis di peringkat 11, Los Blancos kini harus menghadapi salah satu tim besar di babak play-off, yakni Manchester City atau Celtic. Pertandingan play-off ini akan digelar dalam dua leg pada 11-12 dan 18-19 Februari mendatang. Pengundian untuk babak play-off akan dilaksanakan pada Jumat, 31 Januari, dan Real Madrid sudah mengetahui bahwa mereka akan menghadapi ujian berat untuk memastikan kelolosan mereka ke babak 16 besar.
Babak Play-off: Tantangan Berat untuk Real Madrid
Meskipun menjadi tim tersukses dalam sejarah Liga Champions dengan 14 trofi, Real Madrid kini menghadapi tantangan yang tidak mudah. Sebagai tim yang terbiasa berada di babak 16 besar secara otomatis, harus melewati babak play-off menjadi pengalaman yang cukup mengejutkan. Namun, dengan kekuatan tim yang masih sangat solid, Madrid tetap menjadi favorit untuk lolos ke babak berikutnya.
Tentu saja, dalam babak play-off ini, Madrid harus memperbaiki kinerja mereka, khususnya di pertandingan awal fase grup. Kekalahan dalam tiga dari enam pertandingan awal menjadi salah satu faktor yang menghalangi mereka lolos langsung ke 16 besar. Meskipun demikian, Carlo Ancelotti akan berusaha keras untuk memastikan bahwa timnya siap menghadapi tantangan besar di babak play-off.
Peluang Madrid Menghadapi Manchester City atau Celtic
Jika Real Madrid bertemu dengan Manchester City di babak play-off, mereka akan menghadapi tantangan besar. City, yang dipimpin oleh Pep Guardiola, tampil sangat solid dan selalu menjadi tim yang sulit untuk ditaklukkan. Keberadaan pemain-pemain seperti Erling Haaland di lini depan dan Kevin De Bruyne di lini tengah memberikan ancaman serius bagi pertahanan Madrid. Namun, sejarah Madrid di Liga Champions dan pengalaman Carlo Ancelotti sebagai pelatih akan menjadi modal penting untuk menyaingi tim sekuat Manchester City.
Di sisi lain, jika Madrid bertemu dengan Celtic, mereka mungkin lebih diuntungkan. Celtic meskipun tampil baik di kompetisi domestik, memiliki kekuatan yang lebih terbatas dibandingkan dengan Madrid dan City. Namun, Madrid tetap harus waspada karena tim-tim di Liga Champions dapat memberikan kejutan.
Rekor Ancelotti dan Madrid di Liga Champions
Carlo Ancelotti, pelatih berpengalaman yang sudah mempersembahkan banyak trofi bagi Madrid, memiliki rekor gemilang di Liga Champions. Ancelotti adalah pelatih pertama yang memenangkan Liga Champions sebanyak empat kali. Meski begitu, timnya harus tampil lebih konsisten di babak play-off ini. Dengan performa yang lebih stabil, Madrid memiliki peluang besar untuk tetap bertahan di kompetisi ini.