Real Betis dan Chelsea kembali bertemu dalam sebuah laga penting yang sarat emosi dan sejarah. Kedua tim akan berduel di final UEFA Conference League 2024/2025 yang digelar di Stadion Wroclaw, Polandia, pada Kamis, 29 Mei 2025 pukul 02.00 WIB. Ini bukan sekadar pertandingan, tetapi pertarungan dua tim dengan sejarah dan ambisi berbeda yang bertemu dalam satu titik tertinggi.
Bagi Real Betis, ini merupakan final kompetisi Eropa pertama sepanjang sejarah klub. Sementara Chelsea hadir dengan pengalaman lebih luas dan reputasi mentereng di pentas Eropa. Namun, sejarah pertemuan mereka yang tak sepi cerita membuktikan bahwa segala sesuatu bisa terjadi, apalagi dalam sebuah final yang tak kenal belas kasihan.
Jejak Lama dari Piala Winners 1997/1998
Kisah pertemuan pertama antara Chelsea dan Real Betis tercatat dalam ajang Piala Winners 1997/1998. Kala itu, Chelsea yang diasuh oleh Gianluca Vialli menghadapi Betis di babak perempat final. Leg pertama berlangsung di Sevilla dan The Blues langsung tancap gas.
Tore Andre Flo menjadi pahlawan dengan dua gol cepat, mengejutkan publik tuan rumah. Chelsea kemudian melanjutkan dominasinya di Stamford Bridge. Nama-nama seperti Di Matteo, Sinclair, dan Gianfranco Zola menjadi aktor utama kemenangan 3-1 yang mengantarkan Chelsea ke babak berikutnya. Mereka akhirnya keluar sebagai juara Piala Winners musim tersebut.
Sebaliknya, bagi Real Betis, pengalaman pahit itu menjadi catatan penting dalam sejarah klub. Kekalahan tersebut bukan sekadar statistik, tetapi bagian dari pembelajaran yang membentuk mental dan karakter klub asal Andalusia itu.
Kenangan Manis dan Pahit di Liga Champions 2005/2006
Delapan tahun setelah duel pertama, Chelsea dan Betis kembali berada di grup yang sama pada Liga Champions 2005/2006. Bersama Liverpool dan Anderlecht, kedua tim bersaing di Grup G yang kala itu menyedot perhatian besar.
Pertemuan pertama di Stamford Bridge menjadi neraka bagi Betis. Chelsea tampil luar biasa dan mengunci kemenangan telak 4-0. Gol-gol dari Drogba, Joe Cole, Carvalho, dan Crespo menunjukkan betapa kuatnya tim asuhan Jose Mourinho saat itu.
Namun, Betis tak menyerah. Di pertemuan kedua di Estadio Benito Villamarin, mereka membalas lewat kemenangan tipis 1-0. Meski hasil itu tak cukup membawa mereka lolos, kebanggaan lokal tetap terjaga. Chelsea melaju ke babak selanjutnya, namun Betis membawa pulang rasa percaya diri yang baru.
Final Conference League: Mimpi Betis, Ambisi Chelsea
Kini, setelah hampir dua dekade, pertemuan kembali terjadi. Namun kali ini bukan di fase grup atau perempat final, melainkan di partai puncak. Betis datang dengan kekuatan baru dan keyakinan tinggi. Dibimbing oleh Manuel Pellegrini, mereka melaju ke final dengan cara yang meyakinkan, menyingkirkan lawan-lawan tangguh sepanjang perjalanan.
Atmosfer di Wroclaw dipastikan akan meledak. Puluhan ribu suporter dari kedua kubu siap menyulap stadion menjadi lautan emosi. Betis mengincar trofi Eropa pertama mereka, sesuatu yang selama ini hanya jadi impian bagi para penggemar di Sevilla.
Di sisi lain, Chelsea datang dengan misi pembuktian. Musim 2024/2025 bukanlah musim terbaik mereka di Premier League, tapi Conference League memberi mereka ruang untuk bangkit. Trofi ini bisa menjadi penyelamat wajah klub, sekaligus pembuka era baru di bawah pelatih Enzo Maresca.
Pertarungan Filosofi dan Mentalitas
Betis dikenal dengan permainan kolektif, sabar, dan cerdas. Mereka mengandalkan kontrol lini tengah dan kreativitas pemain seperti Nabil Fekir dan Isco. Pertahanan mereka pun disiplin, dengan barisan belakang yang solid.
Chelsea, meski sempat limbung, tetap tim dengan materi mentereng. Kecepatan di sayap, kekuatan fisik, dan pengalaman menjadi modal utama mereka. Pemain seperti Christopher Nkunku dan Cole Palmer bisa jadi penentu jika mendapat ruang untuk bergerak bebas.
Pertemuan ini bukan hanya soal nama besar, tapi juga tentang pertarungan gaya bermain. Betis dengan pendekatan taktis khas Spanyol, Chelsea dengan kekuatan fisik dan transisi cepat ala sepak bola Inggris. Siapa yang bisa mengeksekusi rencana dengan lebih baik kemungkinan besar akan keluar sebagai pemenang.
Laga yang Menyatukan Masa Lalu dan Masa Depan
Final Conference League 2025 ini bukan sekadar laga untuk meraih trofi, tetapi juga tentang penebusan sejarah, pengukuhan identitas, dan momentum untuk melangkah lebih jauh. Real Betis akan bertarung bukan hanya demi kejayaan saat ini, tetapi juga demi memahat sejarah baru untuk klub dan kota mereka. Sedangkan Chelsea tak ingin sejarah kejayaan masa lalu mereka pudar tanpa perlawanan.
Laga ini akan menjadi pelajaran tentang bagaimana sepak bola tak pernah kehilangan daya tariknya. Kisah yang pernah tertunda kembali hadir, kali ini dalam babak yang lebih penting. Siapapun pemenangnya, final di Wroclaw akan dikenang sebagai titik temu dua dunia: satu yang sedang mengejar mimpi, dan satu lagi yang ingin kembali menjadi legenda.