Monday, November 3, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaRanking FIFA Terancam, PSSI Diminta Tetap Jalankan Laga FIFA Matchday di November...

Ranking FIFA Terancam, PSSI Diminta Tetap Jalankan Laga FIFA Matchday di November 2025

Timnas Indonesia menghadapi situasi yang cukup rumit menjelang agenda FIFA Matchday November 2025. Hingga awal bulan ini, belum ada pelatih baru yang diumumkan oleh PSSI untuk memimpin Jay Idzes dan rekan-rekan. Meskipun demikian, para pengamat sepak bola nasional menilai bahwa federasi seharusnya tidak menunda agenda tersebut, karena laga uji coba ini berperan penting bagi peringkat Indonesia di ranking FIFA.

Menurut pengamat sepak bola Ronny Pangemanan, FIFA Matchday sebaiknya tetap dijalankan dengan memanfaatkan pelatih sementara dari internal PSSI. Ia menyebut bahwa PSSI memiliki beberapa nama yang bisa dipercaya untuk mengisi posisi caretaker. Salah satu sosok yang paling sering disebut adalah Jordi Cruyff, yang kini menjabat sebagai penasihat strategis federasi.

- Advertisement -
asia9QQ

“Semua masih terbuka. PSSI punya wewenang penuh untuk menentukan siapa yang akan memimpin tim. Kalau menunjuk pelatih internal, itu hal yang wajar. Mau siapa pun, termasuk Jordi Cruyff, semua bisa dipertimbangkan,” ujar Ronny dikutip dari kanal YouTube Cokro TV.

Selain itu, ia menegaskan bahwa FIFA Matchday November ini tidak boleh diabaikan. Agenda tersebut hanya berlangsung dua pertandingan, namun pengaruhnya terhadap posisi Indonesia di ranking FIFA bisa sangat signifikan.


Menjaga Peringkat FIFA Jadi Prioritas Utama

Periode FIFA Matchday 10–18 November 2025 dianggap krusial bagi Timnas Indonesia. Setelah gagal melaju ke Piala Dunia 2026 akibat kekalahan dari Arab Saudi dan Irak, posisi Indonesia di ranking FIFA terancam turun. Berdasarkan perhitungan Football Ranking, tim Garuda berpotensi tergelincir tiga peringkat hingga posisi ke-122 dunia.

Ronny menjelaskan bahwa satu-satunya cara untuk memperbaiki peringkat tersebut adalah dengan tetap aktif bermain di kalender resmi FIFA. “Ini kewajiban yang tidak boleh dilewatkan. Karena, setiap kemenangan dalam laga resmi FIFA akan menambah poin ranking kita,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar lawan yang dipilih bukan hanya memiliki peringkat lebih tinggi, tetapi juga mudah dijangkau secara geografis. Dengan begitu, tim bisa meminimalkan beban perjalanan dan fokus pada performa di lapangan.

“Tidak perlu jauh-jauh ke Eropa atau Timur Tengah. Indonesia bisa menghadapi Malaysia, Thailand, atau Vietnam. Mereka lebih tinggi peringkatnya, dan secara jarak juga dekat,” tambah Ronny. Selain itu, ia juga menyebut Selandia Baru sebagai alternatif yang menarik karena tim tersebut berhasil lolos ke Piala Dunia 2026.


Pentingnya Konsistensi dan Evaluasi Tim

Selain berbicara soal ranking, Ronny menilai bahwa laga FIFA Matchday juga berguna untuk menjaga konsistensi permainan Timnas Indonesia. Setelah menjalani periode padat pada babak kualifikasi Piala Dunia, para pemain membutuhkan ajang uji coba untuk menyesuaikan taktik dan ritme permainan, terutama jika nantinya pelatih baru sudah ditunjuk.

Menurutnya, jika PSSI melewatkan periode ini, maka tim nasional akan kehilangan momentum penting. “Kita harus tetap bermain agar pemain tidak kehilangan jam terbang. Sekaligus, ini bisa menjadi ajang evaluasi sebelum pelatih baru datang,” kata dia.

Oleh karena itu, meskipun posisi pelatih utama masih kosong, laga FIFA Matchday tetap bisa dijadikan ruang untuk bereksperimen dan memperkuat fondasi tim. Langkah ini juga akan memperlihatkan keseriusan federasi dalam menjaga stabilitas Timnas Indonesia di mata publik.


Alternatif Pelatih Interim dari Internal PSSI

Mengingat situasi yang belum stabil, Ronny menyarankan agar PSSI menunjuk pelatih interim dari lingkaran internal. Selain Jordi Cruyff, ia juga menyebut Alexandre Zwiers, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI, sebagai opsi realistis untuk memimpin sementara.

“Alexandre Zwiers punya kapasitas untuk itu. Ia memahami sistem pembinaan dan strategi yang sedang dibangun. Jadi, bila dia dipercaya memimpin sementara, itu langkah yang masuk akal,” ujarnya.

Selain dua nama tersebut, PSSI juga bisa memberikan kepercayaan kepada pelatih lokal untuk menangani tim sementara. Dengan begitu, agenda tetap berjalan sambil menunggu keputusan resmi mengenai pelatih permanen yang kabarnya akan diumumkan pada Desember atau Januari mendatang.


Momentum yang Tidak Boleh Dilewatkan

FIFA Matchday bukan sekadar laga uji coba, tetapi juga kesempatan berharga untuk memperkuat identitas permainan Timnas Indonesia. Karena itu, menunda atau membatalkan agenda tersebut akan menjadi kerugian besar, baik secara teknis maupun reputasi.

Ronny menekankan bahwa hasil positif di dua pertandingan ini dapat menjadi modal penting untuk mengembalikan kepercayaan publik setelah kegagalan di babak kualifikasi Piala Dunia. “Kalau bisa menang di dua laga ini, posisi kita akan membaik di ranking FIFA, dan itu jadi sinyal positif sebelum pelatih baru datang,” tegasnya.

Selain itu, laga ini juga dapat digunakan untuk menilai performa pemain muda yang berpotensi mengisi skuad utama di masa depan. Dengan rotasi dan strategi yang tepat, Indonesia bisa menjaga kontinuitas performa dan semangat kompetitif tim.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments