Man United harus berusaha mati matian untuk mengalahkan penghuni dasar klasemen,
Norwich City dalam duel lanjutan Premier League 2021/22, Sabtu (16/4/2022).
Kali ini Manchester United sangat terbantu dengan hattrick Cristiano Ronaldo.
Man United sempat memimpin 2 gol, akan tetepi Norwich dapat menyamakan kedudukan dengan mudah.
Setan merah beruntung masih ada jasa dari Ronaldo yang dapat menciptakan gol ketiga bagi Manchester United.
2 kebobolan Manchester United inilah yang jadi sorotan pada khalayak publik.
Pertahanan Setan Merah tampak hancur, memiliki masalah yang sama seperti beberapa pertandingan sebelumnya.
Koordinasi pertahanan Man United sangat tidak baik dan terlalu mudah untuk dimasuki.
Bahkan, Ralf Rangnick sang pelatih mengakuinya lemahnya lini belakang The Red Devils.
Rangnick mengakui 2 kebobolan itu menunjukkan masalah besar Manchester United.
Mereka memberikan ruang terlalu mudah ditembus bagi lawan.
Bahkan, mungkin hanya Man United yang kebobolan seburuk itu dibandingkan dengan tim tim besar lainnya.
Memang kondisi lini belakang mereka saat ini sangat buruk di Liga Inggris untuk tim sebesar Manchester United.
Rangnick mengakui pula bahwa anak asuhnya itu kalah dalam duel fisik dengan lawan dan tidak bisa
mempertahankan pertahanan dengan baik sehingga mudah dibobol oleh lawan berkali kali.
Mereka tidak dapat menjaga kestabilan tim. Manchester United diyakini kurang dapat mengimbangi permainan
di Liga Inggris yang ketat dan agresif. Kontak fisik yang keras, agresif itu adalah ciri permainan dari Premiere League.
Lini Belakang Yang Ampas
Pertahanan kacau dari Manchester United itu jadi lebih disorot karena seharusnya mereka punya nama-nama
terbaik, termasuk Harry Maguire sang bek termahal di dunia. Rangnick membutuhkan kontribusi terbaik dari
pemainnya. Tetapi, hasilnya selalu mudah bagi lawan untuk menembus lini belakang mereka dengan mudah.
Maguire menjadi bulan bulanan karena kerap mempertontonkan performa blundernya berulang kali.
Anehnya, pemain berkebangsaan Inggris ini tetap dipercayakan untuk bermain bagi setan merah.
The Red Devils seharusnya bisa bertahan dengan lebih cerdas dan tidak membiarkan lawan mendapatkan 2 atau 3
serangan balik menurut sang pelatih. Sempat unggul kemudian terkejar oleh lawan, sudah sering terjadi pada
Manchester United. Rangnick sendiri mengakui bahwa musim ini timnya sering mengalami masalah yang sama.
Manchester United kehilangan banyak poin karena kesalahan pemain pemainnya sendiri.
Rangnick mengakui bahwa kondisi buruk itu bisa terjadi karena Manchester United bermasalah dengan pertahanan mereka.
Setan Merah tidak bisa bertahan dengan solid, tentu masalah ini harus secepatnya diatasi.
Rangnick mengatakan jika anak asuhnya ingin bermain bertahan dengan baik di Liga, maka pemainnya harus berani
beradu fisik dengan pemain lawan dan tidak membiarkan lawan untuk melewati dengan mudah tentunya.
Itulah yang tidak dapat dilakukan dengan baik oleh setan merah,
meski mereka masih berpotensi dalam balapan posisi 4 besar, seharusnya Manchester United dapat meraih 8 poin lebih.
Tak Dapat Dibayangkan Jika Man United Tanpa De Gea
Ralf Rangnick mengakui Manchester United sangat bersyukur memiliki kiper berkualitas seperti David De Gea.
Pertahanan Manchester United yang hancur lebur, kerap De Gea berulang kali jadi pahlawan bagi timnya.
Manchester United menang 2 gol, kemudian membiarkan Norwich mencetak 2 gol balasan.
Bahkan, setelah berhasil menyamakan skor, Norwich mendapatkan peluang untuk mengejar kemenangan.
Beruntung, dalam situasi itu Manchester United memiliki David De Gea yang memberikan penyelamatan-penyelamatan krusial.
Pertahanan Manchester United buruk, tapi De Gea masih bisa diandalkan untuk lini pertahanan terakhir.
De Gea bahkan harus berjuang sekeras itu karena pemain belakang mereka tidak dapat tampil dengan baik.
bukan karena De Gea dengan penyelamatan brilian, Manchester United bisa saja tertinggal 2-3 dan bahkan bisa kalah.
Manchester United harus benar benar merubah kedalaman skuatnya terutama memperbaiki lini belakang mereka yang benar benar rapuh.
Jika tidak, kondisi mereka makin terpuruk dengan gempuran lawan lawan mereka.
Sang pelatih harus dapat memutar otak untuk merotasi pemain pemainnya yang layak
untuk dapat memilih siapa yang layak untuk bermain dengan kokoh. Karena jika tidak di rotasi, kemungkinan
Manchester United akan tertinggal dari para lawannya