Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Mali U-23 dalam laga uji coba yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor, pada Sabtu, 15 November 2025 pukul 20.00 WIB. Pertandingan ini bukan sekadar pemanasan. Sebaliknya, laga ini menjadi langkah awal dari dua pertemuan yang disusun Indra Sjafri sebagai bagian dari persiapan menuju SEA Games 2025 di Bangkok. Karena itu, duel ini menyimpan banyak hal penting untuk dipelajari.
Ujian Awal Menuju Dua Laga Kontra Mali
Indonesia dijadwalkan menjalani dua uji coba melawan Mali, masing-masing pada 15 dan 18 November. Dua pertandingan itu menjadi agenda penting karena berlangsung hanya beberapa minggu sebelum tim terbang ke Thailand. Oleh sebab itu, uji coba ini akan memberi gambaran awal mengenai kondisi para pemain setelah menjalani pemusatan latihan panjang.
Di balik itu, Mali dipilih bukan tanpa alasan. Negara Afrika Barat tersebut dikenal memiliki gaya bermain cepat dan kuat secara fisik. Selain itu, mereka memiliki talenta muda yang terbiasa dengan permainan intens. Karakter tersebut menjadikan Mali sebagai lawan yang ideal untuk menguji stabilitas Garuda Muda. Karena Indonesia akan menghadapi tim-tim dengan gaya berbeda di fase grup SEA Games, pengujian semacam ini sangat dibutuhkan.
Kekuatan Mali yang Patut Diwaspadai
Meski tidak terlalu sering terdengar di pentas internasional, Mali U-23 memiliki potensi besar. Tim ini membawa 20 pemain dalam lawatan ke Indonesia. Beberapa di antaranya berkarier di Eropa, termasuk wonderkid Manchester United, Sekou Kone, yang siap mengisi lini tengah. Selain itu, Bayer Leverkusen mengirim gelandang muda Issa Traore yang diprediksi menjadi motor serangan.
Kedua pemain itu bukan hanya terkenal karena bermain di klub besar. Mereka juga memiliki kemampuan mengatur ritme permainan dengan baik. Karena itu, Indonesia harus berhati-hati ketika memberi ruang kepada para gelandang tersebut. Jika tidak, serangan balik Mali bisa berkembang dengan cepat dan berbahaya.
Atmosfer Optimistis di Skuad Garuda Muda
Sementara itu, suasana di kubu Indonesia sedang hangat dan penuh harapan. Pemusatan latihan yang berlangsung sejak awal November diisi pemain-pemain muda terbaik. Selain itu, beberapa pemain diaspora seperti Mauro Zijlstra turut memperkuat barisan depan. Kehadirannya bahkan menjadi sorotan besar karena ia diprediksi menjadi ujung tombak utama.
Mauro mengambil posisi yang sebelumnya diisi Ole Romeny. Namun, karena batas usia U-23, Romeny tidak masuk daftar pemain. Hal ini membuat Mauro memegang peran penting. Laga melawan Mali pun menjadi momen penting untuknya. Jika ia mampu menunjukkan ketajaman sejak awal, Indonesia akan memiliki modal positif untuk persiapan menghadapi grup SEA Games yang diisi Myanmar, Filipina, dan Singapura.
Prediksi Susunan Pemain
Indra Sjafri diprediksi menurunkan formasi 4-3-3. Cahya Supriadi kemungkinan besar menjaga gawang. Di lini belakang, empat bek seperti Kakang Rudianto, Kadek Arel, Dion Markx, dan Dony Tri Pamungkas menjadi pilihan paling realistis.
Untuk lini tengah, trio Robi Darwis, Ivar Jenner, dan Arkhan Fikri diprediksi tampil sejak awal. Ketiganya memiliki peran berbeda, namun mampu bekerja sama dalam menjaga keseimbangan tim. Di depan, Mauro Zijlstra didampingi Luke Keet dan Rayhan Hannan dalam upaya menciptakan kreativitas sekaligus agresivitas.
Di sisi lain, Mali membawa formasi 4-2-3-1. Pemain seperti Kone, Makalou, dan Sidibe menjadi poros permainan. Selain itu, lini belakang mereka juga diisi bek bertubuh besar yang tidak mudah ditembus.
Melihat Catatan Pertandingan Terakhir
Indonesia datang dengan hasil yang kurang konsisten. Pada dua laga sebelumnya melawan India U-23, Garuda Muda hanya meraih satu kali imbang dan satu kali kalah. Walaupun begitu, pengalaman tersebut bisa menjadi pelajaran berharga. Karena itulah, duel melawan Mali diprediksi bisa menunjukkan peningkatan organisasi permainan.
Mali, sebaliknya, membawa catatan positif. Mereka meraih beberapa hasil bagus ketika menghadapi Uzbekistan U-23 dan tim internal mereka sendiri. Performa solid itu menunjukkan bahwa Mali datang bukan sekadar untuk beruji coba, tetapi membawa ambisi besar.
Prediksi Jalannya Pertandingan
Karena kedua tim belum pernah bertemu, laga ini menjadi ajang membaca pola permainan masing-masing. Mali mungkin mencoba menekan sejak awal, terutama melalui transisi cepat. Indonesia dapat menahan tekanan dengan mengontrol tempo dan memperbanyak kombinasi sederhana di lini tengah.
Jika pertahanan mampu menjaga fokus, Indonesia punya peluang mencetak gol melalui serangan balik. Mauro Zijlstra bisa menjadi kunci di lini depan. Namun, Mali tetap berpotensi merepotkan dengan fisik dan kecepatan mereka.
Prediksi Skor Akhir
Pertandingan diprediksi berjalan seimbang. Kedua tim punya kualitas dan keinginan kuat untuk tampil maksimal. Karena itu, skor imbang tampak paling mungkin terjadi.
Prediksi skor: Indonesia U-23 1-1 Mali U-23






