Pertandingan antara Qarabag FK dan Ajax pada matchday keenam league phase Liga Champions 2025/2026 menghadirkan tensi tinggi sejak awal. Duel di Tofiq Bahramov Republican Stadium ini bukan sekadar laga penutup babak penyisihan, tetapi penentu masa depan kedua klub dalam kompetisi terbesar Eropa. Selain itu, perbedaan kondisi mental kedua tim menjadikan pertandingan ini semakin menarik untuk disimak.
Qarabag Mengejar Sejarah Baru
Qarabag kembali berusaha merebut peluang lolos ke 16 besar. Tim asuhan Gurban Gurbanov ingin menghentikan catatan buruk berupa lima kekalahan beruntun dari klub Belanda di kompetisi Eropa. Walaupun demikian, performa Qarabag dalam beberapa pekan terakhir cukup meyakinkan. Mereka hanya kalah sekali dari sembilan pertandingan terakhir, kekalahan yang terjadi saat melawan Napoli pada laga tandang akhir November.
Oleh karena itu, Qarabag ingin memastikan mereka tidak menelan dua kekalahan Eropa secara beruntun. Selain itu, kekuatan mental tim sedang berada pada titik yang cukup baik karena mereka mampu menjaga stabilitas performa di ajang domestik maupun Eropa.
Musim ini menjadi kali kedua Qarabag tampil di fase utama Liga Champions. Meski masih terbilang baru, mereka mampu mengumpulkan tujuh poin dari lima pertandingan. Jumlah itu menempatkan mereka di posisi ke-19 dari 36 peserta—setara dengan Barcelona. Selain itu, mereka hanya terpaut tiga poin dari zona delapan besar yang memberikan tiket otomatis menuju 16 besar. Karena itu, hasil di Baku menjadi sangat penting bagi perjalanan mereka.
Rekor Kandang Menjadi Modal Penting
Optimisme Qarabag terutama datang dari performa kandang. Mereka mencatat sepuluh laga beruntun tanpa kekalahan di Baku. Selain itu, dua hasil positif pada pentas Liga Champions musim ini menguatkan keyakinan mereka. Kemenangan 2-0 atas Copenhagen serta hasil imbang 2-2 kontra Chelsea membuktikan bahwa Qarabag bukan lawan yang mudah ditaklukkan.
Jika mampu meraih tiga poin, Qarabag bisa naik ke posisi 9–16 dan masuk kategori unggulan untuk playoff fase gugur. Pencapaian ini hampir mustahil dibayangkan pada awal musim. Akan tetapi, performa solid mereka di Baku membuat mimpi tersebut terasa lebih dekat.
Ajax Datang dalam Kondisi Tidak Stabil
Ajax datang ke Baku dengan situasi berbeda. Mereka baru saja melewati periode penuh gejolak. Pergantian pelatih terjadi dua kali dalam waktu singkat. Setelah Francesco Farioli hengkang, Johnny Heitinga kembali memimpin tim, tetapi hanya sebentar sebelum dipecat akibat kekalahan 0-3 dari Galatasaray. Fred Grim yang kemudian mengambil alih, justru memulai tugasnya dengan tiga kekalahan beruntun. Kekalahan 0-2 dari Benfica di Amsterdam menjadi pukulan besar.
Walaupun demikian, Ajax mulai menemukan sedikit ruang bernapas setelah meraih dua kemenangan di Eredivisie atas Groningen dan Fortuna Sittard. Namun, kemenangan itu bukan tanpa catatan. Groningen membuang banyak peluang sebelum Ajax menang 2-0, sementara kemenangan 3-1 atas Sittard terjadi karena dua gol bunuh diri. Selain itu, Ajax kalah 26-13 dalam jumlah tembakan dan tertinggal jauh dalam expected goals. Data itu menunjukkan bahwa performa mereka masih jauh dari kata stabil.
Meski demikian, Ajax tetap membawa ambisi besar. Mereka ingin meraih kemenangan ketiga beruntun sekaligus kemenangan pertama di Liga Champions musim ini. Selain itu, mereka bertekad menghentikan catatan delapan kekalahan beruntun di Eropa, rekor terburuk dalam sejarah klub.
Analisis Taktik dan Prediksi Arah Pertandingan
Qarabag memiliki struktur permainan yang lebih matang dibandingkan Ajax pada periode ini. Mereka konsisten dalam bertahan, rapi dalam transisi, serta agresif ketika menyerang dari sisi lapangan. Selain itu, atmosfer kandang di Baku sering menjadi faktor tambahan yang membuat tim tamu kesulitan mengontrol permainan.
Ajax memiliki kualitas individu yang tetap berbahaya. Namun, masalah mereka terletak pada koordinasi antar lini yang belum kembali solid. Oleh sebab itu, pertandingan ini berpotensi berjalan terbuka karena Ajax akan mencoba menguasai bola, sementara Qarabag menunggu momen untuk menyerang balik.
Jika Qarabag menjaga intensitas pada 20 menit pertama, mereka dapat mengontrol tempo pertandingan. Di sisi lain, Ajax harus tampil jauh lebih rapi dibanding dua laga terakhir mereka di Liga Champions agar tidak mudah ditembus.
Prediksi Skor Akhir
Dengan performa Qarabag yang stabil serta keunggulan kandang yang kuat, mereka tampak lebih siap menghadapi tekanan matchday keenam. Walaupun demikian, Ajax tetap memiliki peluang mencuri poin jika mereka mampu meningkatkan intensitas permainan seperti saat menghadapi Groningen.
Prediksi skor akhir: Qarabag FK 2-2 Ajax.
