Wednesday, October 29, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisPiala Afrika 2025 Jadi Ancaman Serius untuk Manchester United: Tiga Pemain Kunci...

Piala Afrika 2025 Jadi Ancaman Serius untuk Manchester United: Tiga Pemain Kunci Terancam Absen Panjang

Manchester United menghadapi potensi masalah besar akibat Piala Afrika 2025, turnamen yang bisa membuat tiga pemain kunci mereka absen dalam periode penting musim ini. Di bawah asuhan Ruben Amorim, Setan Merah sebenarnya sedang menikmati performa impresif dengan tiga kemenangan beruntun melawan Sunderland (2-0), Liverpool (2-1), dan Brighton (4-2) di Premier League. Namun, kebangkitan itu kini terancam karena jadwal Piala Afrika 2025 berpotensi mengganggu stabilitas tim yang baru saja menemukan ritme terbaiknya.

Ancaman Nyata dari Piala Afrika 2025

Turnamen besar bagi negara-negara Afrika ini akan digelar mulai 21 Desember 2025 hingga 18 Januari 2026. Artinya, kompetisi tersebut akan berlangsung bersamaan dengan jadwal padat Liga Inggris. Bagi klub sekelas Manchester United yang memiliki pemain dari benua Afrika, hal ini tentu menjadi kabar kurang menyenangkan.

- Advertisement -
asia9QQ

Tiga pemain kunci MU berpotensi absen cukup lama karena panggilan tim nasional masing-masing. Bryan Mbeumo akan memperkuat Kamerun, Amad Diallo dipastikan menjadi bagian dari skuad Pantai Gading, sementara Noussair Mazraoui hampir pasti membela Maroko. Ketiganya telah menjadi elemen penting dalam sistem Ruben Amorim, terutama dalam beberapa laga terakhir yang menunjukkan peningkatan signifikan.

Kehilangan mereka bukan hanya masalah rotasi pemain, tetapi juga ancaman terhadap keseimbangan permainan tim. Jika negara mereka melaju hingga ke babak final, ketiganya bisa absen hingga tujuh pertandingan penting, termasuk laga Premier League, Carabao Cup, dan mungkin pertandingan awal di Piala FA.

Mengapa Situasi Ini Dapat Menjadi “Bencana”?

Piala Afrika memang telah lama menjadi dilema bagi klub-klub Eropa. Berbeda dengan turnamen lain yang berlangsung di musim panas, Piala Afrika digelar saat liga domestik Eropa masih berjalan. Karena itu, pelatih harus memutar otak untuk menjaga stabilitas tim saat para pemainnya pergi membela negara.

Dalam konteks Manchester United, kehilangan tiga pemain sekaligus di sektor yang hampir sama jelas menjadi masalah besar. Bryan Mbeumo dan Amad Diallo biasanya menempati sisi kanan serangan, membentuk kombinasi cepat dan efektif yang membuat pertahanan lawan kewalahan. Mazraoui, di sisi lain, menjadi andalan di posisi bek kanan maupun wingback dalam formasi tiga bek Amorim.

Oleh karena itu, absennya ketiganya secara bersamaan bisa membuat struktur permainan MU timpang. Amorim mungkin harus memodifikasi formasi atau menurunkan pemain muda seperti Ayden Heaven, namun tentu saja pengalaman mereka belum cukup untuk menutupi kehilangan besar ini.

Fokus ke Sektor Kanan yang Mulai Rapuh

Jika ditinjau lebih dalam, semua pemain Afrika di skuad MU saat ini beroperasi di sisi kanan lapangan. Karena itu, risiko terbesar datang dari kemungkinan hilangnya keseimbangan di sektor tersebut. Mbeumo dan Amad merupakan pemain yang berperan besar dalam produktivitas gol MU sejauh ini. Mereka bukan hanya penyerang, tetapi juga kreator yang membuka ruang dan menciptakan peluang bagi rekan setimnya.

Mazraoui, dengan gaya bermain modernnya sebagai bek yang aktif menyerang, menjadi bagian penting dalam transisi cepat yang diinginkan Amorim. Kehilangan pemain seperti dia berarti kehilangan kemampuan menyerang dari lini belakang — sesuatu yang kini menjadi bagian penting dalam sistem permainan United.

Sementara Dalot memang bisa menggantikan posisi Mazraoui, masalah sebenarnya terletak pada posisi sayap kanan. Pilihan cadangan untuk menggantikan Mbeumo dan Amad sangat terbatas. Alejandro Garnacho lebih nyaman bermain di kiri, sedangkan Mason Mount dan Bruno Fernandes bukan tipikal winger alami. Karena itu, sektor kanan berpotensi menjadi titik lemah utama selama periode tersebut.

Strategi Ruben Amorim Menghadapi Situasi Ini

Untuk menghadapi potensi krisis ini, Ruben Amorim perlu merencanakan langkah antisipatif sejak dini. Salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah memberikan lebih banyak menit bermain kepada pemain pelapis agar mereka siap ketika dibutuhkan. Selain itu, Amorim mungkin juga perlu meminta manajemen klub untuk mencari tambahan pemain sayap kanan di bursa transfer Januari 2026.

Selain itu, fleksibilitas taktik bisa menjadi kunci. Amorim dikenal piawai mengubah formasi sesuai situasi, dan pendekatan itu bisa digunakan untuk meminimalisir dampak kehilangan pemain. Misalnya, beralih ke formasi dua striker atau menempatkan Bruno Fernandes di posisi lebih melebar agar tetap ada kreativitas di sisi kanan.

Masa Sulit yang Harus Dihadapi dengan Cermat

Manchester United memang sedang menikmati periode positif di bawah Ruben Amorim. Namun, datangnya Piala Afrika 2025 bisa menjadi ujian sesungguhnya bagi kedalaman skuad mereka. Kehilangan tiga pemain penting sekaligus bukan situasi yang mudah diatasi, terutama ketika jadwal Premier League memasuki fase padat.

Karena itu, kesiapan Amorim dalam menghadapi situasi ini akan sangat menentukan. Jika mampu menavigasi periode sulit ini dengan baik, maka MU bisa menunjukkan bahwa mereka benar-benar sudah matang sebagai tim penantang gelar. Sebaliknya, jika gagal beradaptasi, performa yang sudah susah payah dibangun bisa kembali terpuruk.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments