Manchester United tampil loyo di sepanjang musim ini. Hingga pekan ke-20 Liga Inggris 2023/2024, The Red Devils masih nyungsep di posisi ke-8 klasemen sementara. Dengan tabungan 31 poin yang di dapat oleh MU.
Jebloknya performa Bruno Fernandes dkk. Tidak hanya membuat para fans muak dan marah. Mereka bahkan mulai mengancam posisi Erik Ten Hag sebagai seorang pelatih. Jika tak bangkit dari keterpurukan, bisa dipastikan bahwa pelatih asala Belanda tersebut akan terdepak dari singgasananya.
Terakhir kalinya Manchester United menjadi juara terjadi pada musim 2012/2013, dimana kala itu di nakhoda oleh pelatih legendaris asal Skotlandia, Sir Alex Ferguson. Setelah era beliau berlalu, tidak ada satu pun pelatih, termasuk Erik ten Hag, yang dapat mengembalikan nama besar kubu Old Trafford di kancah tertinggi Liga Inggris.
Sosok Jenius
Tak ada yang meragukan kejeniusan dari Sir Alex Ferguson sebagai orang nomor 1 di ruang ganti. Tidak heran bahwa beliau sukses dalam mempersembahkan segepok gelar untuk Manchester united.
Tapi, Ferguson bukan tanpa sisi yang menarik yang dimana cenderung bikin rusuh, satu di antara yang paling menonjol adalah ketika perseturuan dengan media. terutama kontra dengan BBC.
Pada tanggal 27/4/2004, BBC menayangkan sebuah film dokumenter yang berjudul ‘Fergie And Son’. Karya ini dibuat untuk menyelidiki dan urusan bisnis antara Manchester United dan putra Ferguson, Jason, seorang agen.
Musuh BBC
Narasi yang ada dalam film ini terkait dengan kesepakatan finansial yang dimana melibatkan kiper kiper Massimo Taibi dan Jaap Stam. Tayangan tersebut menyulut emosi dari Sir Alex Ferguson. Bisa ditebak, Ferguson menolak untuk berbicara dengan jurnalis BBC.
Tak berhenti sampai di situ, Ferguson bahkan melakukan boikot total terhadap beberapa jurnalis media pemerintah tersebut. Ferguson benar-benar jengkel dan marah.
“Sombong yang melampaui keyakinan,” semprot Ferguson ketika diminta mengapa tega memboikot BBC tiga tahun berselang. Sikap Ferguson jelas, ia tak ingin BBC mengganggu putranya.
Tak Ingin Diganggu
Sir Alex Ferguson telah mencapai gencatan senjata dengan raksasa penyiar tersebut pada tahun 2011. Ferguson luluh setelah melakukan sebuah diskusi dengan seorang Direktur Jenderal komunikasi Public Inggris, Mark Thompson.
BBC bukanlah satu-satunya media besar yang pernah bertikai dengan Ferguson. Pada tahun yang sama, ketika ferguson menyetujui untuk melakukan perdamaian dengan BBC, ia melarang Sky News untuk menghadiri konferensi pers.
Latarnya, Sky News secara tidak sengaja mereka menangkap percakapan yang dilakukan oleh Sir Alex ferguson mengenai alasan mengapa Ryan Giggs absen dalam sesi latihan. Ketika hal tersebut ditanyakan, Ferguson jelas tidak merasa senang dan meminta agar pertanyaan yang serupa tidak disinggung lagi.
Tak Takut
Selama masa jabatannya sebagai ahli taktik Manchester United, Ferguson tidak takut akan kehilangan wibawanya di depan para pers. Pada tahun 2002, pra jurnalis pernah mendapatkan sebuah umpatan yang tidak mengenakkan dari Sir Alex Ferguson.
Hal itu terjadi setelah kalangan media mengirim sebuah kritikan tajam terhadap penampilan Juan Sebastian Veron. Presenter MUTV memberikan sebuah masukan kepada Sir Alex Ferguson, para penggemar lebih suka untuk melihat The Red Devils bermain dalam formasi 4-4-2 dari pada 4-5-1.
Walaupun begitu, publik tetap mengenang Sir Alex ferguson sebagai sorang pelatih yang paling cemerlang dalam sejarah MU. dan entah sampai kapan fans Manchester United akan meredang karena tidak pernah melihat tim kesayangan mereka menjadi juara Premier League.
Penutup
Nampaknya, para penggemar Manchester United akan merindukan masa-masa keemasan tersebut, Karena masa kejayaan MU telah usai dan saat ini MU tengah membangun kembali agar dapat membawa The Red Devils kembali ke masa kejayaan seperti dulu.
Untuk bisa membangunnya para fans Seten Merah harus bersabar, karena ini merupakan era baru yang tengah membangun sebuah skuad agar dapat juara di Liga Inggris, dan bukan lagi era lama yang dimana Sir Alex Ferguson dapat mempersembahkan gelar juara seperti dulu lagi untuk fans Manchester United.
Untuk itu para fans harus bersabar dan harus tetap mendukung MU, walaupun tidak dapat membawa gelar juara ke Old Trafford seperti dulu lagi.