Friday, October 3, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaPertahanan Paling Kokoh di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia, Arab...

Pertahanan Paling Kokoh di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia, Arab Saudi, atau Irak?

Pertahanan paling kokoh di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi topik yang hangat dibicarakan jelang dimulainya putaran keempat zona Asia. Tiga tim yang tergabung, yakni Timnas Indonesia, Arab Saudi, dan Irak, sama-sama memiliki lini belakang yang berpotensi menjadi tembok sulit ditembus bagi lawan-lawannya. Bagi Indonesia, kehadiran nama-nama bek andalan seperti Jay Idzes, Justin Hubner, dan Rizky Ridho menghadirkan harapan besar agar pertahanan Garuda tampil solid menghadapi tantangan berat. Di sisi lain, Arab Saudi tidak kalah kuat dengan deretan bek tangguh yang sudah berpengalaman di level internasional, termasuk nama-nama seperti Saud Abdulhamid dan Hassan Tambakti. Sementara Irak, meski belum merilis skuad resmi untuk fase ini, diprediksi tetap mengandalkan barisan belakang yang menjadi pilar keberhasilan mereka dalam turnamen-turnamen terakhir.

Kekuatan pertahanan menjadi aspek krusial di babak ini, mengingat setiap poin sangat berharga untuk menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026. Dengan format persaingan yang ketat, tim mana yang mampu menjaga gawang tetap aman jelas akan mendapat keuntungan besar. Publik sepak bola Asia kini menanti, benteng siapa yang paling kukuh—apakah tembok Garuda, The Green Falcons, atau Singa Mesopotamia.

- Advertisement -
asia9QQ


Pertahanan Timnas Indonesia: Generasi Baru yang Menjanjikan

Timnas Indonesia membawa kabar positif dengan kembalinya Justin Hubner setelah absen di FIFA Matchday September 2025. Kehadirannya akan kembali memperkuat lini belakang bersama Jay Idzes dan Rizky Ridho, kombinasi yang sudah teruji dalam delapan laga kualifikasi sebelumnya. Dari delapan pertandingan itu, Garuda sukses mengemas enam kemenangan dan tujuh clean sheet, catatan yang menegaskan kualitas pertahanan mereka.

Jay Idzes, dengan pengalamannya di Serie A bersama Sassuolo, berperan penting dalam menjaga organisasi pertahanan. Sementara Rizky Ridho yang bermain di Persija Jakarta terus menunjukkan konsistensi sebagai salah satu bek lokal terbaik. Justin Hubner sendiri dikenal kuat dalam duel udara dan mampu menjadi pengatur dari lini belakang.

Selain itu, Patrick Kluivert juga memanggil Jordi Amat dan Kevin Diks. Amat, meski sudah senior, tetap menjadi figur penting sebagai pengawal lini belakang dengan kepemimpinan yang teruji. Kevin Diks memberi fleksibilitas karena bisa dimainkan sebagai bek sayap maupun bek tengah. Dengan kombinasi pengalaman dan talenta muda, pertahanan Timnas Indonesia siap memberi perlawanan serius bagi siapa pun lawan yang dihadapi.


Arab Saudi: Soliditas yang Sudah Teruji

Arab Saudi datang ke putaran keempat dengan materi pemain belakang yang sangat lengkap. Pelatih Herve Renard memanggil delapan bek yang siap bersaing memperebutkan posisi inti. Nama yang paling disorot adalah Saud Abdulhamid, bek kanan yang kini memperkuat RC Lens di Ligue 1 Prancis. Abdulhamid tidak hanya tangguh dalam bertahan, tetapi juga mampu memberikan kontribusi ofensif berkat kecepatan dan naluri menyerangnya.

Selain itu, ada Hassan Tambakti, bek tengah andalan Al-Hilal yang sudah mengoleksi 42 caps. Ia selalu menjadi pilihan utama di putaran ketiga kualifikasi sebelumnya. Tambakti dikenal disiplin dan jarang melakukan kesalahan fatal, menjadikannya sosok yang nyaris tak tergantikan di jantung pertahanan.

Dengan adanya Saad Al-Mousa, Ali Majrashi, hingga Nawaf Boushal, lini belakang Arab Saudi dipenuhi oleh pemain yang terbiasa tampil di level tinggi. Tidak heran bila The Green Falcons menjadi salah satu favorit untuk lolos dari grup ini, berkat pertahanan yang kokoh dan berpengalaman.


Irak: Pertahanan Keras ala Singa Mesopotamia

Berbeda dengan Indonesia dan Arab Saudi, Timnas Irak belum merilis skuad resmi untuk ronde keempat. Namun, pelatih Graham Arnold diperkirakan tidak akan melakukan perubahan signifikan dari skuad yang menjuarai King’s Cup 2025 di Thailand. Saat itu, barisan belakang mereka menjadi kunci keberhasilan meraih trofi dengan hanya kebobolan satu gol sepanjang turnamen.

Nama-nama seperti Zaid Tahseen, Ali Faez, Manaf Younis, dan Rebin Sulaka hampir pasti masuk dalam daftar akhir. Dari semuanya, Rebin Sulaka patut menjadi perhatian khusus. Bek Port FC ini dikenal keras, berpengalaman, dan tidak segan melakukan intervensi keras untuk menghentikan lawan. Dengan lebih dari 50 caps di level internasional, Sulaka juga berperan sebagai pemimpin di lapangan.

Selain itu, Merchas Doski dan Frans Putros menambah kedalaman skuad Irak. Kombinasi pengalaman internasional dan kekuatan fisik membuat pertahanan Irak kerap sulit ditembus, terutama dalam laga-laga dengan tensi tinggi. Bagi para penyerang Indonesia, melewati benteng Singa Mesopotamia jelas tidak akan mudah.


Persaingan Pertahanan di Grup B

Jika dibandingkan, ketiga tim memiliki kekuatan unik di sektor pertahanan. Indonesia unggul dalam kombinasi pemain muda berbakat dengan pengalaman internasional yang semakin bertambah. Arab Saudi mengandalkan soliditas dan pengalaman para pemain yang sudah terbiasa bermain di level tertinggi, baik liga top Eropa maupun Asia. Sementara Irak menghadirkan gaya bertahan keras dan disiplin khas Timur Tengah yang kerap membuat lawan frustrasi.

Dua laga awal Indonesia melawan Arab Saudi pada 8 Oktober dan Irak pada 11 Oktober 2025 di Riyadh akan menjadi ujian nyata. Mampukah Garuda menjaga soliditas pertahanan mereka menghadapi dua lawan yang berpengalaman? Atau justru Arab Saudi dan Irak yang mampu menunjukkan betapa tangguhnya benteng pertahanan mereka?

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments