Wednesday, December 24, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaPersija Protes ke Komite Wasit PSSI, Kartu Kuning Maxwell Souza Jadi Sorotan...

Persija Protes ke Komite Wasit PSSI, Kartu Kuning Maxwell Souza Jadi Sorotan Usai Gol Dianulir

Persija Jakarta melayangkan protes resmi ke Komite Wasit PSSI setelah insiden kartu kuning Maxwell Souza pada laga kontra Semen Padang di BRI Super League 2025/2026. Protes tersebut muncul karena gol Maxwell dianulir wasit, namun kartu kuning akibat selebrasi tetap tercatat. Keputusan ini memicu perdebatan soal konsistensi penerapan aturan wasit.


Gol Dianulir, Persija Kehilangan Momentum

Pertandingan antara Semen Padang melawan Persija Jakarta berlangsung dramatis di Stadion GOR Haji Agus Salim, Senin (22/12/2025). Persija tertinggal 0-1 hingga menit akhir babak kedua. Situasi tersebut memaksa Macan Kemayoran bermain agresif demi mencetak gol penyama.

- Advertisement -
asia9QQ

Pada masa injury time, Maxwell Souza berhasil menjebol gawang tuan rumah. Gol tersebut sempat memicu selebrasi besar dari pemain Persija. Namun, wasit utama Steven Yubel Poli kemudian mengecek tayangan VAR dalam durasi cukup lama.

Setelah peninjauan VAR, wasit memutuskan menganulir gol Maxwell. Keputusan itu langsung mengubah situasi pertandingan. Persija akhirnya harus menerima kekalahan tipis 0-1, sekaligus kehilangan poin penting di klasemen.

Yang terpenting, keputusan tersebut menjadi awal polemik baru. Maxwell Souza sudah lebih dahulu melakukan selebrasi dengan membuka jersey. Aksi itu berujung kartu kuning, meski golnya akhirnya tidak disahkan.


Kartu Kuning Maxwell Tetap Tercatat

Wasit memberikan kartu kuning kepada Maxwell Souza karena selebrasi membuka baju. Secara aturan, tindakan tersebut memang dapat dikenai sanksi. Namun, persoalan muncul setelah gol yang menjadi dasar selebrasi itu dianulir.

Dalam laporan pertandingan atau match report, kartu kuning Maxwell tetap tercantum. Pemain asal Brasil itu tercatat menerima kartu kuning pada menit ke-90+10. Oleh karena itu, Persija mempertanyakan logika di balik keputusan tersebut.

Manajer Persija, Ardhi Tjahjoko, langsung mengajukan protes ke Komite Wasit PSSI. Ia menilai keputusan tersebut tidak mencerminkan keadilan dalam penerapan regulasi.

Menurut Ardhi, jika gol dianulir, maka konsekuensi yang lahir dari gol tersebut seharusnya ikut dibatalkan. Selain itu, ia menilai wasit perlu meninjau ulang aturan secara kontekstual. Karena itu, Persija meminta Komite Wasit mengkaji kasus tersebut secara lebih mendalam.


Ardhi Tjahjoko Minta Aturan Dikaji Ulang

Ardhi Tjahjoko menyampaikan keberatannya melalui pernyataan terbuka di media sosial. Ia mempertanyakan mengapa kartu kuning tetap diberlakukan meski gol tidak sah. Pernyataan tersebut mencerminkan kekecewaan manajemen Persija terhadap keputusan wasit.

Ardhi menegaskan bahwa selebrasi Maxwell merupakan ekspresi spontan setelah mencetak gol. Oleh karena itu, ketika gol dianulir, sanksi tersebut seharusnya gugur. Ia juga meminta wasit tidak menerapkan aturan secara kaku tanpa mempertimbangkan konteks.

Selain itu, Ardhi menilai keputusan tersebut merugikan timnya. Kartu kuning dapat berdampak pada akumulasi sanksi di laga berikutnya. Karena itu, Persija berharap ada evaluasi menyeluruh dari Komite Wasit.

Protes ini tidak sekadar menyasar satu keputusan. Manajemen Persija ingin mendorong perbaikan kualitas kepemimpinan wasit. Dengan demikian, kompetisi dapat berjalan lebih adil dan profesional.


Laga Penuh Drama dan Kerugian Ganda Persija

Kekalahan dari Semen Padang terasa semakin berat bagi Persija. Tim ibu kota harus bermain dengan sembilan pemain setelah dua kartu merah dikeluarkan wasit. Figo Dennis mendapat kartu merah pada menit ke-37, disusul Fabio Calonego pada menit ke-90+2.

Situasi tersebut membuat Persija berada dalam tekanan besar sepanjang pertandingan. Meski demikian, tim tetap berusaha mengejar ketertinggalan. Gol Maxwell sempat menjadi harapan sebelum akhirnya dianulir.

Akibat hasil ini, Persija kehilangan posisi strategis di papan klasemen. Selain itu, kontroversi kartu kuning menambah daftar kerugian yang dialami tim. Oleh karena itu, manajemen menilai protes perlu disampaikan secara resmi.

Kasus ini juga memicu diskusi luas di kalangan pecinta sepak bola nasional. Banyak pihak menyoroti konsistensi penggunaan VAR dan penerapan aturan selebrasi. Dengan sorotan tersebut, tekanan terhadap Komite Wasit semakin meningkat.


Harapan Evaluasi dari Komite Wasit PSSI

Persija berharap Komite Wasit PSSI segera merespons protes yang diajukan. Evaluasi menyeluruh dinilai penting demi menjaga kepercayaan klub terhadap perangkat pertandingan. Selain itu, transparansi keputusan wasit menjadi tuntutan utama.

Manajemen Persija tidak meminta perubahan hasil pertandingan. Namun, mereka ingin ada kejelasan aturan agar kasus serupa tidak terulang. Oleh karena itu, kajian ulang regulasi dianggap sebagai langkah krusial.

Ke depan, kualitas kepemimpinan wasit akan terus menjadi sorotan. Dengan kompetisi yang semakin kompetitif, keputusan kecil dapat berdampak besar. Karena itu, konsistensi dan kecermatan wasit sangat dibutuhkan.


Penutup

Protes Persija terhadap kartu kuning Maxwell Souza menyoroti pentingnya konsistensi aturan wasit di BRI Super League. Kasus ini menjadi pengingat bahwa setiap keputusan perlu mempertimbangkan konteks agar keadilan kompetisi tetap terjaga.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments