Persib Bandung gagal melanjutkan tren positif mereka setelah takluk 2-3 dari Lion City Sailors (LCS) pada matchday kelima Grup G AFC Champions League Two 2025/2026. Kekalahan di Stadion Bishan, Singapura, tersebut terasa menyesakkan karena bukan hanya meruntuhkan momentum, tetapi juga menunda langkah Persib menuju fase knock-out. Selain itu, hasil ini menjadi pukulan bagi tim yang sebelumnya datang dengan modal tujuh kemenangan beruntun di semua kompetisi.
Pertandingan berlangsung terbuka dan penuh peluang. Persib sempat unggul 2-1 pada awal babak kedua dan terlihat menguasai alur permainan. Namun, perubahan tempo yang terjadi setelah itu memberi ruang bagi LCS untuk bangkit. Karena Persib tidak cukup klinis di area krusial, peluang yang seharusnya menjadi pembeda justru hilang tanpa hasil.
Finishing Tak Efisien Jadi Masalah Utama
Pelatih Persib, Bojan Hodak, tidak menutupi kekecewaannya ketika membahas penyebab kekalahan ini. Ia menyebut finishing yang tidak efisien sebagai titik lemah terbesar tim. Persib sebenarnya tampil agresif dan beberapa kali menekan pertahanan LCS. Selain itu, mereka memiliki banyak peluang bersih yang seharusnya bisa mengunci kemenangan lebih cepat.
Meskipun begitu, keputusan akhir selalu menjadi pembeda. Beberapa tembakan tidak mengarah, beberapa umpan cutback gagal mengenai sasaran, dan beberapa pergerakan di kotak penalti tidak dilakukan dengan timing yang tepat. Kondisi ini dimanfaatkan LCS dengan sangat baik. Setiap kelengahan Persib langsung dihukum oleh tuan rumah yang tampil lebih efisien.
Bojan menegaskan bahwa dua gol yang tercipta tidak mencerminkan besarnya jumlah peluang yang dimiliki tim. Bahkan, ia mengajak para pemain untuk mengevaluasi diri. “Kami mencetak dua gol, tetapi akhirnya kalah. Ada banyak peluang yang tidak kami selesaikan dengan baik,” ujar Hodak. Oleh karena itu, ia menilai kekalahan ini menjadi harga mahal dari performa yang tidak maksimal di lini depan.
Detail Kecil yang Menghadirkan Harga Mahal
Selain finishing, ada hal lain yang menjadi perhatian Hodak, yaitu detail dalam bertahan. Ia menyebut bahwa kebobolan tiga gol pada pertandingan seketat ini menunjukkan bahwa organisasi pertahanan Persib perlu perbaikan. LCS memanfaatkan celah kecil yang muncul ketika Persib tidak siap menghadapi transisi cepat lawan.
Detail seperti positioning, komunikasi antarpemain, dan kecepatan menutup ruang menjadi faktor yang menentukan. Karena pertandingan di level AFC Champions League Two berlangsung cepat dan penuh tekanan, setiap kesalahan langsung berdampak besar. Oleh sebab itu, Hodak meminta para pemain meningkatkan konsentrasi dan fokus di setiap situasi.
Selain itu, Hodak mengingatkan bahwa kompetisi Asia menuntut eksekusi yang lebih disiplin dibanding pertandingan domestik. Ia percaya bahwa timnya sebenarnya memiliki kualitas untuk mengatasi tekanan tersebut. Namun, konsistensi harus dijaga jika Persib ingin melangkah jauh.
Hodak Ambil Tanggung Jawab dan Minta Tim Bangkit
Meski hasilnya mengecewakan, Bojan Hodak menunjukkan sikap dewasa dengan mengambil tanggung jawab penuh atas performa tim. Ia menyebut bahwa keputusan taktik dan persiapan pertandingan berada di tangan pelatih. Oleh karena itu, ia merasa perlu memastikan bahwa kekalahan ini menjadi pelajaran penting, bukan sekadar hasil buruk yang berlalu begitu saja.
Selain itu, Hodak langsung mengarahkan fokus tim ke laga selanjutnya. Persib akan menghadapi Bangkok United dalam pertandingan krusial yang menentukan peluang lolos ke babak 16 besar. Ia menegaskan bahwa tim tidak boleh larut dalam kekecewaan, karena jadwal padat menunggu dalam beberapa minggu ke depan.
“Untuk level ACL Two, kami harus tampil lebih baik,” kata Hodak. Ia percaya bahwa empat laga berat yang menanti bisa menjadi titik balik bila Persib mampu memperbaiki detail permainan, terutama di sektor finishing dan pertahanan.
Kekalahan yang Perlu Dijadikan Dorongan
Kekalahan dari LCS memang menyakitkan, tetapi sekaligus membuka ruang evaluasi bagi Persib. Mereka telah memperlihatkan progres besar dalam beberapa bulan terakhir. Namun, pertandingan seperti ini menunjukkan bahwa efisiensi dan ketenangan di kotak penalti tidak bisa dinegosiasikan. Selain itu, organisasi pertahanan juga perlu lebih solid untuk menghadapi lawan yang bermain cepat.
Oleh karena itu, duel kontra Bangkok United nanti akan menjadi ujian besar bagi Persib. Bila mereka mampu memperbaiki detail kecil yang hilang di laga ini, peluang untuk melangkah ke fase selanjutnya tetap terbuka lebar. Dengan respons yang tepat, Persib bisa kembali bangkit dan menjaga ambisi mereka di kompetisi Asia.






