Saturday, August 9, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaPersebaya Surabaya Alami Awal Pahit, Takluk dari PSIM Yogyakarta di Kandang Sendiri

Persebaya Surabaya Alami Awal Pahit, Takluk dari PSIM Yogyakarta di Kandang Sendiri

Persebaya Surabaya alami awal pahit di BRI Super League 2025/2026 setelah menelan kekalahan tipis 0-1 dari PSIM Yogyakarta pada laga perdana. Pertandingan ini berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/8/2025), dan menjadi momen mengejutkan bagi pendukung Bajul Ijo. Meski bermain di hadapan ribuan suporter sendiri, Persebaya gagal memanfaatkan dominasi permainan menjadi kemenangan.

Sejak menit awal, Persebaya tampil menekan dengan strategi menyerang dari sayap.Beberapa peluang emas tercipta, namun penyelesaian akhir yang buruk membuat mereka kesulitan mencetak gol. Keunggulan penguasaan bola pun tidak berarti banyak ketika Ezequiel Vidal memecah kebuntuan untuk PSIM di menit-menit akhir. Gol sundulan penyerang asal Argentina itu, memanfaatkan umpan lambung Dede Sapari, menjadi satu-satunya pembeda di laga ini.

- Advertisement -
asia9QQ

Hasil ini jelas di luar ekspektasi. Persebaya yang menargetkan gelar musim ini justru harus mengawali perjalanan tanpa poin. Pelatih dan pemain mengaku kecewa, tetapi menegaskan akan segera melakukan evaluasi untuk memperbaiki performa di laga-laga selanjutnya.

Kekecewaan Pelatih Eduardo Perez Moran

Pelatih Persebaya, Eduardo Perez Moran, menyampaikan kekecewaannya atas hasil laga ini. Menurutnya, timnya sebenarnya memiliki peluang untuk unggul setidaknya dua gol di babak pertama. Jika saja satu peluang bisa dikonversi menjadi gol, jalannya pertandingan mungkin berbeda.
Eduardo menyoroti lemahnya efektivitas tim di depan gawang. Dari sembilan tembakan yang dilepaskan Persebaya, hanya dua yang mengarah tepat sasaran. Sementara itu, 15 umpan silang yang dikirim ke kotak penalti hanya lima yang benar-benar bisa dimanfaatkan. Tidak satu pun berujung gol, yang berarti banyak peluang terbuang sia-sia.
Pelatih asal Spanyol itu menegaskan bahwa masalah ini akan menjadi fokus perbaikan. Ia menginginkan tim lebih tajam dan lebih tenang saat berada di depan gawang lawan.

Persebaya Sia-Siakan Banyak Peluang

Kapten tim, Bruno Moreira, juga mengakui kegagalan tim memanfaatkan peluang. Pemain asal Brasil itu mengatakan, Persebaya memiliki sejumlah kesempatan emas yang seharusnya bisa mengubah hasil akhir. Namun, kurangnya ketenangan dan koordinasi membuat peluang tersebut hilang begitu saja.
Bruno menegaskan bahwa tim tidak akan mencari alasan atau menyalahkan faktor eksternal. Kekalahan ini diterima sebagai pelajaran berharga untuk memperbaiki penampilan. Ia optimistis Persebaya bisa bangkit di laga berikutnya jika bermain lebih fokus dan disiplin.

PSIM Tampil Efisien dan Solid

Di sisi lain, PSIM Yogyakarta layak mendapat pujian. Meski tidak banyak menguasai bola, mereka bermain disiplin dan memanfaatkan peluang secara efektif. Pertahanan mereka rapat, membuat Persebaya kesulitan menembus area berbahaya.
Gol kemenangan PSIM menunjukkan efektivitas strategi serangan balik. Umpan silang akurat Dede Sapari langsung disambut sundulan Vidal yang tak mampu diantisipasi kiper Persebaya. Skema sederhana itu menjadi kunci kemenangan mereka.

Awal Musim yang Kontras dengan Tahun Lalu

Hasil ini menjadi anomali jika dibandingkan musim lalu, di mana Persebaya memulai liga dengan catatan positif. Tahun lalu, mereka mampu mencatatkan kemenangan besar di laga pembuka. Musim ini, mereka justru gagal mencetak gol di kandang sendiri.
Situasi ini memunculkan tantangan besar bagi Eduardo Perez Moran. Ia harus menemukan formula tepat agar tim segera menemukan kembali performa terbaik.

Tugas Berat Menanti di Laga Selanjutnya

Kekalahan dari PSIM membuat Persebaya berada di papan bawah klasemen sementara. Dengan ambisi juara, posisi ini tentu tidak ideal. Laga selanjutnya akan menjadi ujian mental sekaligus peluang untuk memperbaiki catatan buruk.
Peningkatan efektivitas serangan menjadi prioritas. Persebaya juga perlu memperkuat koordinasi lini belakang agar tidak kebobolan di momen krusial. Para pemain diharapkan lebih fokus, terutama saat menguasai bola di area lawan.

Momen Bangkit atau Terpuruk Lebih Dalam

Persebaya Surabaya memulai musim 2025/2026 dengan catatan yang jauh dari harapan. Kekalahan dari PSIM Yogyakarta di kandang sendiri menjadi sinyal bahwa persaingan musim ini tidak akan mudah. Meski kecewa, baik pelatih maupun pemain sepakat untuk menjadikan hasil ini sebagai titik evaluasi.
Pertandingan berikutnya akan menjadi pembuktian apakah Bajul Ijo mampu bangkit atau justru semakin terpuruk. Dengan dukungan penuh suporter, harapan untuk kembali ke jalur kemenangan masih terbuka lebar.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments