Musim Serie A 2025/2026 baru berjalan setengah musim, tetapi kompetisi sudah menampilkan persaingan yang sangat menarik. Empat tim kini berada di jalur terdepan untuk berebut gelar scudetto: AC Milan, Napoli, Inter Milan, dan AS Roma. Selain itu, selisih poin di antara empat tim tersebut sangat tipis. Hanya satu angka yang memisahkan mereka, membuat setiap pekan terasa seperti final yang menentukan arah persaingan.
Situasi ini memperlihatkan bahwa perebutan gelar tidak hanya bergantung pada kualitas skuad, tetapi juga pada konsistensi, kesiapan mental, dan kemampuan memaksimalkan momen penting. Karena itu, empat tim ini harus menjaga performa agar tidak tergusur dari balapan sengit yang tengah berlangsung.
AC Milan – Stabil, Efektif, dan Sulit Ditumbangkan
AC Milan mencatat delapan kemenangan, empat imbang, dan satu kekalahan dari 13 pertandingan. Catatan tersebut menjadikan mereka tim yang paling jarang tumbang di antara empat besar. Hal ini tidak lepas dari sentuhan Massimiliano Allegri yang berhasil membuat pertahanan lebih terstruktur dan lini depan lebih efisien.
Selain itu, kontribusi besar Rafael Leao membuat Milan bisa menjaga momentum dalam banyak pertandingan. Ia menjadi pembeda dalam berbagai laga penting. Karena itu, Milan sering terlihat nyaman ketika ritme pertandingan berlangsung panjang.
Meskipun masih muncul sedikit inkonsistensi saat menghadapi tim yang secara kualitas di bawah mereka, Milan tetap mampu meraih poin penuh dalam laga besar. Kemenangan atas Napoli, Inter, dan Lazio menunjukkan bahwa Rossoneri adalah salah satu kuda pacu yang paling stabil di persaingan scudetto musim ini.
Napoli – Pesona Sang Juara Bertahan
Napoli tampil dengan status juara bertahan dan memiliki modal kuat untuk mempertahankan gelar. Mereka memulai musim dengan sembilan kemenangan, satu imbang, dan tiga kekalahan. Meski tiga kekalahan itu menunjukkan sisi rapuh mereka, Napoli tetap menjadi ancaman serius karena kemampuan mereka melesat dalam waktu singkat.
Antonio Conte kembali memainkan peran penting sebagai arsitek tim. Polesan taktiknya musim lalu menghasilkan 82 poin dan satu gelar scudetto yang sangat berkesan. Karena itu, Napoli masih dipandang sebagai kandidat kuat meski sempat goyah di awal musim.
Dengan amunisi anyar dan gaya bermain agresif khas Conte, Napoli tetap berada dalam jalur yang tepat. Mereka mampu menjaga tempo permainan dan memanfaatkan peluang kecil menjadi gol. Selain itu, mental juara yang terbentuk musim lalu memberi dorongan besar dalam persaingan ketat musim ini.
Inter Milan – Tajam di Depan, Rapuh di Belakang
Inter Milan tampil sebagai tim paling agresif sejauh ini. Mereka mencatat sembilan kemenangan dan empat kekalahan, tanpa hasil imbang. Statistik itu menggambarkan mentalitas “menyerang atau kalah” yang diterapkan oleh Cristian Chivu.
Inter menjadi tim paling subur di antara empat besar berkat koleksi 28 gol. Lini depan mereka efisien, cepat, dan penuh variasi. Namun di sisi lain, pertahanan mereka menjadi yang paling rapuh. Dengan kebobolan 13 gol, Inter terlihat rentan ketika lawan berhasil keluar dari tekanan.
Meskipun demikian, sikap berani Chivu membuat Inter tetap berada di jalur perburuan gelar. Selain itu, mereka masih dalam fase adaptasi dengan taktik baru. Jika Inter bisa memperbaiki stabilitas pertahanan, peluang mereka meraih scudetto sangat terbuka.
AS Roma – Penantang dari Bayangan yang Tidak Boleh Diremehkan
AS Roma menjadi kejutan terbesar musim ini. Mereka tampil dengan wajah baru di bawah Gian Piero Gasperini. Dengan sembilan kemenangan dan empat kekalahan, Roma menunjukkan agresivitas dan struktur yang sangat baik.
Mereka tidak mengenal hasil imbang, sama seperti Inter. Ketika sedang on-fire, Roma sering terlihat seperti tim yang sangat sulit dihentikan. Pressing mereka teratur, sementara lini depan tampil efektif dalam memanfaatkan peluang.
Meski begitu, Roma masih kesulitan ketika menghadapi tim besar seperti Inter, Milan, dan Napoli. Mereka kalah di semua laga tersebut. Namun, pertahanan Roma menjadi yang paling solid di antara empat besar. Karena itu, mereka bisa saja menyodok ke puncak jika tim lain mulai goyah.
Persaingan Tanpa Zona Nyaman
Dengan Milan dan Napoli sama-sama mengoleksi 28 poin, serta Inter dan Roma menguntit dengan 27 poin, tidak ada tim yang benar-benar memegang kendali penuh. Selain itu, tidak ada margin aman. Empat tim tersebut harus menghadapi jadwal berat di paruh kedua musim, dan setiap pekan dapat menentukan siapa yang tersisih lebih dulu.
Oleh karena itu, persaingan scudetto musim ini terasa mustahil diprediksi. Kekalahan kecil bisa menyingkirkan satu tim dari jalur juara, sementara kemenangan dramatis bisa mengubah peta klasemen secara drastis. Semua tim memiliki peluang yang sama besar, dan semuanya memiliki kelemahan yang bisa dimanfaatkan.
Dengan kondisi seketat ini, Serie A 2025/2026 berpotensi menjadi salah satu musim paling menarik dalam satu dekade terakhir.






