Kisah Memphis Depay sebagai top skor sepanjang masa Timnas Belanda menjadi cerita unik di dunia sepak bola modern. Dengan torehan 54 gol untuk Oranje, Depay berhasil menyalip rekor legendaris Robin van Persie dan menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain paling produktif dalam sejarah sepak bola Belanda. Namun, yang membuat pencapaian ini semakin istimewa adalah fakta bahwa Depay mencapainya bukan saat bermain di liga elite Eropa, melainkan sebagai pemain Corinthians di Brasil.
Di usia 31 tahun, Depay justru menunjukkan bahwa performa gemilang tidak selalu harus datang dari liga besar seperti Premier League, La Liga, atau Serie A. Sejak bergabung dengan Corinthians pada 2024, Depay menemukan kembali ritme dan kebebasan bermain yang sempat menurun saat membela klub-klub top Eropa. Ia tetap menjadi pilar utama bagi Timnas Belanda, memperlihatkan ketajaman dan konsistensi luar biasa di setiap jeda internasional.
Perjalanannya menjadi bukti bahwa pengalaman internasional dan kontinuitas menit bermain jauh lebih berpengaruh terhadap performa seorang striker dibanding sekadar popularitas kompetisi. Rekor ini pun menjadi inspirasi bagi banyak pemain lain yang memilih jalur karier tak biasa. Namun, ia tetap mampu bersinar di level tertinggi.
Jejak Gol dan Momen Penentu
Depay melakukan debut untuk Timnas Belanda pada tahun 2013 dan langsung menarik perhatian. Hal ini berkat kombinasi kecepatan, teknik, dan naluri mencetak gol yang tajam. Sejak saat itu, ia secara bertahap menambah koleksi golnya di berbagai ajang penting, mulai dari kualifikasi Piala Dunia hingga Euro.
Momen paling bersejarah datang pada pertengahan 2025, ketika Depay menyamai rekor 50 gol milik Robin van Persie. Beberapa bulan kemudian, ia berhasil memecahkan rekor tersebut lewat dua gol penting dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa pada September 2025. Gol-gol itu tidak hanya memastikan kemenangan Belanda, tetapi juga menegaskan posisi Depay sebagai simbol ketekunan dan dedikasi.
Kini, Depay telah mengoleksi 54 gol dari 92 penampilan untuk Oranje, sekaligus memimpin daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa Timnas Belanda. Tidak berhenti di situ, ia juga mencatatkan 36 assist—rekor terbanyak dalam sejarah tim nasional Belanda. Statistik itu memperlihatkan perannya yang tidak hanya sebagai pencetak gol, tetapi juga kreator serangan bagi rekan-rekannya.
Jalur Karier yang Tak Konvensional
Perjalanan karier klub Memphis Depay tergolong unik dan penuh warna. Ia memulai karier profesionalnya di PSV Eindhoven, lalu bergabung dengan Manchester United pada 2015. Meski sempat kesulitan di Premier League, Depay menemukan kembali performa terbaiknya di Olympique Lyon, di mana ia menjadi kapten dan ikon klub.
Setelah sukses di Prancis, Depay sempat memperkuat Barcelona dan Atletico Madrid sebelum membuat keputusan mengejutkan dengan bergabung ke Corinthians pada 2024. Banyak pihak awalnya menganggap langkah itu sebagai penurunan karier, namun Depay justru membuktikan sebaliknya.
Di Brasil, ia mendapatkan peran sentral di lini serang dan tampil konsisten sepanjang musim. Menit bermain yang stabil membuatnya tetap tajam saat membela Timnas Belanda. Dalam beberapa wawancara, Depay mengaku merasa lebih bebas secara mental dan teknis di Corinthians. Sesuatu yang menurutnya sulit ia rasakan di klub-klub Eropa terakhir yang ia bela.
Namun, langkahnya ke Amerika Selatan tidak lepas dari tantangan. Pada salah satu jeda internasional, Depay sempat terlambat bergabung dengan timnas akibat kendala administrasi paspor di Brasil. Meski begitu, profesionalismenya tak diragukan. Setiap kali mengenakan seragam Oranje, ia tetap tampil dengan dedikasi penuh.
Arti Rekor Ini bagi Timnas Belanda
Capaian Memphis Depay tidak hanya menambah daftar pencapaian pribadi, tetapi juga memiliki makna besar bagi Timnas Belanda secara keseluruhan. Rekornya membuktikan bahwa kualitas pemain tidak harus diukur dari tempatnya bermain, melainkan dari konsistensi dan kontribusi nyata di lapangan.
Bagi pelatih dan federasi, kisah Depay menjadi pengingat penting bahwa pemantauan pemain harus berdasarkan performa aktual, bukan sekadar status klub. Depay juga memberi contoh bahwa seorang pemain senior masih bisa menjadi bagian penting dalam proses regenerasi tim. Terutama dalam memberikan pengalaman dan mentalitas juang kepada generasi muda Oranje.
Lebih jauh lagi, rekor Depay menandai babak baru dalam sejarah sepak bola Belanda. Ia tidak hanya menjadi simbol produktivitas. Tetapi juga fleksibilitas karier modern—bahwa pemain bisa tetap relevan dan berprestasi meski memilih jalur di luar arus utama sepak bola Eropa.
