Karir Shin Tae-yong kian familiar di indera pendengaran masyarakat Indonesia usai didapuk menjadi pelatih Timnas Indonesia di penghujung tahun 2019.
Sejatinya, pelatih asal negeri Ginseng ni memiliki rekam jejak yang gemilang di dunia sepak bola.
Shin Tae-yong sebelum menjadi pelatih ternyata pernah merasakan sebagai pesepak bola di tanah kelahirannya di Korea Selatan.
Berikut kisah hidup Shin Tae-yong yang bermula merupakan seorang pemain srtiker,
pelatih klub domestik di Korea Selatan hingga menjadi pelatih Skuad Merah Putih dimana taktik dan strategi nan ciamik dipertontonkan saat Piala AFF 2020 lalu.
Striker Andalan di Seongnam FC Selama 12 Tahun
Saat masih aktif bermain sebagai pesepak bola, Shin Tae-yong hanya bergabung dengan dua kesebelasan yakni Queensland Roar FC dan Seongnam FC.
Pria yang lahir pada 11 Oktober 1970 ini banyak menghabiskan karirnya sebagai pemain sepak bola dengan mengabdi dengan kesebelan Seongnam FC.
Disinilah Shin Tae-yong dtempat dan banyak belajar mengenai lapangan hijau dan si kulit bundar.
Shin Tae-yong mulai menjajaki karir di industri sepak bola Korea Selatan terhitung sejak tahun 1992 yang mana saat itu ia baru saja menyelesaikan kuliahnya di Yeungnam University.
Kehadiran Shin Tae-yong menjadika barisan penyeranagn Seongnam FC yang dijuluki lini The Magpies itu semakain ditakuti di kancah tim sepak bola domestik Korsel.
Klub tersebut menjadi titik kesuksesan pada karier Shin Tae-yong.
Selama berkecimpung di Seongnam FC selama 12 tahun sejak 1992-2004, Shin Tae-yong berhasil tampil sebanyak 296 dan menyumbang 76 gol.
Berkat penampilan apiknya selama berkiprah di Seongnam FC, Shin Tae-yong sukses menyabet enam gelar K-League.
Di samping itu, Seongnam FC pun berhasil meraih gelar Asian Club Championship pada tahun 1995
dan masih banyak lagi title kejuaran domestik yang diraih atas kontribusi Shin Tae-yong.
Para penggemar sepak bola di Korsel pun menggadang-gadang Shin Tae-yong sebagai hiperbola sebagai legenda Seongnam FC.
Kegemilangan Shin Tae-yong beserta Seongnam FC terdengar hingga Australia. Pada tahun 005,
Queensland Roar FC berhasil memboyong Shin Tae-yong yang kala itu sudah berusia cukup matang sebagai pesepak bola yakni 35 tahun.
Pelatih di Mantan Klub dan Timnas Korsel
Sesudah gantung sepatu, Shin Tae-yong melanjutkan karirnya duduk di kursi kepelatihan.
Pekerjaan pertamanya pada dunia kepelatihan yakni pada 2005 yang mana menjadi asisten pelatih Miron Bleiberg pada Queensland Roar FC.
Usai mengasah kemampuannya sebagai pelatih selama tiga tahu,
Shin Tae-yong mendapat tawaran di karir kepelatihan tepatnya pada tahun 2008 dari mantan klubnya, Seongnam FC yang tengah mencari seorang pelatih sementara.
Di bawah arahan Shin Tae-yong, dari delapan kali bermain Seongnam FC menorehkan empat kemenangan, sekali imbang, dan tiga kali kalah.
Pada 18 Februari 2010, Seongnam FC akhirnya mengangkat Shin Tae-yong sebagai pelatih permanen.
Sayangnya, saat itu menurut catatan, performa Shin Tae-yong sebagai pelatih tidak begitu istimewa.
Dari 111 pertandingan yang dilakoni Seongnam FC, Shin Tae-yong hanya mampu menorehkan persentase kemenangan sebanyak 36,94 persen atau 41 laga.
Namun, Shin Tae-yong mampu mempersembahkan hasil yang tidak bisa juga dibilang buruk karena sukses memboyong pialal liga Champions Asia untuk Seongnam FC pada tahun2010.
Setahun berjalan, saatnya Piala Korea yang dibawa pulang Shin Tae-yong untuk mantan klubnya itu.
Pada 18 Agustus 2014 silam, Shin Tae-yong memperoleh tawaran guna menjadi seorangg pelatih sementara di Timnas Korea Selatan.
Karir Shin Tae-yong Menjadi Pelatih Menggantikan Hong Myung-Bo.
Sayangnya karir perdana menjadi instruktur Timnas korsel kurang memukau sebagai akibatnya kontraknya pun diputus.
Pada 6 Februari 2015, Shin Tae-yong dipanggil kembali untuk mengasih Timnas U-23 Korea Selatan.
Prestasi cemerlang dari Timnas Korea Selatan U-23 di bawah asuhan Shin Tae-yong adalah menjadi peringkat kedua alias runer up pada Piala AFC U-23 tahun 2016
dan menduduki posisi kelima di Olimpiade Rio 2016.
Ini cukup membuktikan stake holder sepak bola Korsel untuk mendapuk dan mempercayai Shin Tae-yong untuk mendidik dipercaya Timnas Korea Selatan senior per 4 Juli 2017.
Shin Tae-yong diberhentikan menjadi pelatih Korea Selatan pada 31 Juli 2018.
Hal ini didasarkan pada track record yang juga kuran memuaskan. Menurut data bersama Timnas Korea Selatan.,
Shin Tae-yong hanya bisa mengamankan tujuh kemenangan dari 23 pertandingan.