Pelatih Patrick Kluivert telah memanggil tiga kiper utama untuk memperkuat skuat Garuda, yaitu Maarten Paes, Ernando Ari Sutaryadi, dan Nadeo Argawinata.
Sementara itu, Emil Audero yang juga berpotensi menjadi bagian dari Timnas Indonesia masih menunggu rampungnya proses perpindahan federasi. Paes dipastikan menjadi pilihan utama setelah tampil impresif sejak debutnya pada September 2024. Dari enam pertandingan bersama Timnas Indonesia, ia telah kebobolan sembilan gol dan mencatat dua clean sheet. Selain itu, Paes juga pernah menggagalkan penalti dalam laga melawan Arab Saudi.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah siapa yang layak menjadi pelapis Maarten Paes? Apakah Ernando Ari atau Nadeo Argawinata yang lebih pantas mengisi peran tersebut? Untuk menjawabnya, mari kita bandingkan performa keduanya di BRI Liga 1 2024/2025.
Performa Ernando Ari di BRI Liga 1 2024/2025
Ernando Ari Sutaryadi merupakan salah satu kiper muda berbakat Indonesia yang sempat menjadi pilihan utama Timnas sebelum naturalisasi Maarten Paes. Bersama Persebaya Surabaya, Ernando menunjukkan performa yang cukup stabil sepanjang musim ini. Dari 18 pertandingan yang telah ia lakoni di BRI Liga 1 2024/2025, Ernando kebobolan 20 kali dan mencatat enam clean sheet.
Selain catatan kebobolannya, Ernando juga memiliki refleks yang baik dalam situasi satu lawan satu. Ia beberapa kali menyelamatkan Persebaya dari kebobolan melalui aksi heroiknya di bawah mistar. Kelebihannya terletak pada ketenangan dalam membaca arah bola serta kemampuannya dalam mendistribusikan bola dengan akurat. Namun, kelemahan Ernando masih terlihat pada keputusannya dalam mengantisipasi bola udara, terutama saat menghadapi situasi bola mati.
Dalam kariernya bersama Timnas Indonesia, Ernando telah mencatat 13 penampilan dengan kebobolan 18 gol dan lima clean sheet. Statistik ini menunjukkan bahwa ia memiliki pengalaman yang cukup untuk tampil di level internasional meskipun masih perlu meningkatkan konsistensinya.
Performa Nadeo Argawinata di BRI Liga 1 2024/2025
Nadeo Argawinata merupakan kiper senior yang sempat menjadi pilihan utama Timnas Indonesia di awal era kepelatihan Shin Tae-yong. Namun, dalam dua tahun terakhir, posisinya mulai terancam akibat persaingan ketat dengan kiper-kiper lain. Meski begitu, performanya di BRI Liga 1 2024/2025 bersama Borneo FC masih cukup menjanjikan.
Dari 20 pertandingan yang telah dimainkan, Nadeo kebobolan sebanyak 20 kali dan mencatat 10 clean sheet. Ini berarti, secara persentase, ia memiliki rasio clean sheet yang lebih baik dibandingkan Ernando. Selain itu, Nadeo juga dikenal memiliki kemampuan distribusi bola yang baik dan refleks cepat saat menghadapi tembakan jarak dekat.
Namun, kelemahan utama Nadeo terletak pada ketidakstabilannya dalam mengambil keputusan, terutama saat menghadapi tekanan dari lawan. Beberapa kali ia terlihat ragu-ragu dalam melakukan penyelamatan, yang terkadang berujung pada kebobolan yang sebenarnya bisa dihindari. Selain itu, ia juga telah menerima dua kartu merah di musim ini, menunjukkan bahwa ia terkadang terlalu agresif dalam menjaga gawangnya.
Dalam 24 penampilannya bersama Timnas Indonesia, Nadeo telah kebobolan 30 kali dan mencatat sembilan clean sheet. Pengalamannya yang lebih banyak dibandingkan Ernando bisa menjadi nilai tambah, tetapi inkonsistensi tetap menjadi tantangan baginya.
Siapa yang Layak Menjadi Pelapis Maarten Paes?
Dari perbandingan di atas, terlihat bahwa kedua kiper memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ernando Ari memiliki refleks yang baik dan ketenangan dalam situasi satu lawan satu, tetapi masih perlu meningkatkan kemampuannya dalam mengantisipasi bola udara. Sementara itu, Nadeo memiliki pengalaman lebih banyak dan catatan clean sheet yang lebih baik di BRI Liga 1 musim ini, tetapi terkadang kurang konsisten dalam pengambilan keputusan.
Dalam hal jumlah kebobolan, keduanya mencatat jumlah yang hampir sama di kompetisi domestik. Namun, Nadeo sedikit lebih unggul dalam jumlah clean sheet yang ia catat bersama Borneo FC. Hal ini menunjukkan bahwa ia lebih mampu menjaga stabilitas pertahanan timnya dibandingkan Ernando.
Namun, jika melihat tren performa saat ini, Ernando bisa menjadi pilihan utama sebagai pelapis Maarten Paes. Usianya yang lebih muda memungkinkan dia untuk terus berkembang, sementara refleks serta distribusi bolanya juga cukup menjanjikan. Jika mampu meningkatkan kemampuannya dalam mengantisipasi bola udara, Ernando bisa menjadi kandidat kuat sebagai kiper utama Timnas Indonesia di masa depan.
Sebaliknya, Nadeo masih memiliki kesempatan untuk bersaing, terutama jika ia bisa meningkatkan konsistensinya dalam beberapa laga ke depan. Dengan pengalaman internasional yang lebih banyak, ia bisa menjadi opsi yang lebih aman jika Patrick Kluivert mencari sosok kiper yang lebih matang secara mental dalam menghadapi tekanan di laga-laga besar.