FIFA Matchday September 2025 menjadi salah satu agenda penting bagi Timnas Indonesia yang saat ini tengah berfokus pada persiapan menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas Indonesia akan menjalani dua pertandingan uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 5 dan 8 September mendatang. Lawan yang dihadapi adalah Chinese Taipei serta Lebanon, dua tim dengan peringkat FIFA yang cukup berbeda.
Pertandingan ini tidak sekadar uji coba persahabatan, melainkan bagian dari upaya pelatih Patrick Kluivert untuk mengukur kesiapan para pemain menghadapi lawan dengan karakter permainan berbeda. Kehadiran Chinese Taipei menggantikan Kuwait, yang sebelumnya dijadwalkan, memberikan variasi tantangan, sementara Lebanon dipandang sebagai lawan yang seimbang dan mampu menguji kekuatan Garuda.
Perbedaan peringkat FIFA antara Indonesia, Chinese Taipei, dan Lebanon tentu menarik untuk diperhatikan. Data ranking terbaru per Agustus 2025 menjadi gambaran awal mengenai peta kekuatan ketiga tim sebelum saling berhadapan di lapangan. Dengan jarak yang cukup jauh antara satu negara dengan negara lainnya, laga FIFA Matchday ini bisa memberi dampak signifikan terhadap peringkat dan kepercayaan diri para pemain.
Ranking FIFA Timnas Indonesia: Masih Berjuang di Papan Tengah Asia
Perjalanan Timnas Indonesia sepanjang 2025 diwarnai hasil yang naik turun. Di bawah arahan Patrick Kluivert, Skuad Garuda sempat merasakan kekalahan menyakitkan dari tim kuat Asia seperti Jepang yang menang 6-0 pada laga uji coba Juni lalu. Namun, Indonesia juga mampu menunjukkan perlawanan berarti dengan kemenangan tipis atas China (1-0) dan Bahrain (1-0).
Konsistensi masih menjadi masalah utama. Walau demikian, progres tetap terlihat dalam ranking FIFA. Pada pembaruan Agustus 2025, Indonesia berhasil naik lima peringkat ke posisi 118 dunia. Kemenangan melawan China menjadi modal penting dalam menambah poin, meskipun kekalahan besar dari Jepang sempat menghambat perkembangan.
Pencapaian ini membuat Indonesia tetap berada di papan tengah Asia. Posisi tersebut belum ideal, namun cukup menjanjikan untuk terus diperbaiki menjelang kualifikasi Piala Dunia. Dukungan penuh publik di Surabaya juga diperkirakan bisa menambah motivasi para pemain untuk tampil lebih percaya diri.
Ranking FIFA Chinese Taipei: Masih Terpuruk di Bawah
Chinese Taipei hadir sebagai lawan Indonesia setelah Kuwait mundur dari jadwal FIFA Matchday. Secara historis, pertemuan Indonesia dan Chinese Taipei bukanlah hal baru, karena keduanya sudah beberapa kali bertemu di ajang resmi maupun uji coba. Namun, kondisi Chinese Taipei saat ini tidak terlalu menggembirakan.
Dalam pembaruan ranking FIFA Agustus 2025, Chinese Taipei berada di peringkat ke-172 dunia, turun enam posisi dari periode sebelumnya. Kekalahan dari Sri Lanka dengan skor 1-3 pada laga Juni lalu semakin memperburuk posisi mereka.
Selain itu, performa mereka di Kualifikasi Piala Asia 2027 juga belum memuaskan. Chinese Taipei harus menelan dua kekalahan beruntun, yakni 1-2 dari Turkmenistan dan 1-3 dari Sri Lanka. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tim ini masih kesulitan bersaing di level Asia, sehingga laga kontra Indonesia bisa menjadi ajang untuk mencoba bangkit meski status mereka masih sebagai underdog.
Ranking FIFA Lebanon: Lawan Seimbang dengan Tren Positif
Berbeda dengan Chinese Taipei, Lebanon justru bisa disebut lawan yang paling seimbang bagi Indonesia di FIFA Matchday September 2025. Berdasarkan ranking FIFA terbaru, Lebanon menempati posisi ke-112 dunia, hanya enam peringkat lebih tinggi dari Indonesia. Selisih tipis ini menunjukkan bahwa pertemuan kedua tim diprediksi berlangsung sengit.
Tim berjuluk The Cedars sedang dalam performa positif. Di bawah asuhan Miodrag Radulovic, mereka belum terkalahkan dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027. Lebanon berhasil mengalahkan Brunei Darussalam dengan skor 5-0, menang tipis atas Oman 1-0, serta menahan imbang Yaman tanpa gol.
Pencapaian terbesar mereka terjadi pada 24 Agustus 2025 ketika Lebanon mencetak kejutan dengan menumbangkan Qatar 1-0 dalam laga persahabatan di Doha. Hasil itu bukan hanya meningkatkan rasa percaya diri, tetapi juga menegaskan bahwa Lebanon siap memberi perlawanan serius saat bertemu Indonesia di Surabaya.
Siapa yang Lebih Kuat?
Jika melihat ranking FIFA, Lebanon jelas berada sedikit di atas Indonesia, sedangkan Chinese Taipei jauh tertinggal. Namun, sepak bola bukan hanya tentang angka di peringkat dunia. Indonesia memiliki kesempatan untuk menguji variasi strategi melawan lawan berbeda, dari tim papan bawah Asia hingga tim yang setara.
Laga melawan Chinese Taipei bisa dimanfaatkan untuk membangun kepercayaan diri dan mengasah skema serangan. Sementara itu, duel kontra Lebanon akan menjadi ujian nyata untuk melihat sejauh mana progres Skuad Garuda dalam menghadapi lawan dengan kualitas yang relatif setara.
FIFA Matchday September 2025 pun diprediksi menjadi momentum penting. Hasil dari pertandingan ini tidak hanya berpengaruh pada ranking FIFA, tetapi juga pada mentalitas pemain menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan dukungan penuh suporter, Indonesia memiliki peluang besar menunjukkan perkembangan positif di pentas internasional.