Manchester City sangat beruntung mempunyai pemain muda dalam yang bernama Phil Foden.
Perkembangan dari seorang Foden sangat pesat dan dia terbilang muda dan masih banyak dapat melakukan banyak hal.
Ia menjadi pemain muda yang krusial di skuat Manchester City.
Pasalnya, ia diperlakukan special oleh Pep Guardiola. Dirinya berkembang dan mendapatkan kepercayaan saat
ditangani oleh mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen itu.
Foden sering tampil dan membuat momentum penting bagi di City di pertandingan besar.
salah satunya, ketika City kontra Atletico Madrid. Foden menjelma menjadi pemain yang menentukan hasil baik bagi timnya.
Pemain Unik dan fleksibel
Salah satu kelebihan dari seorang Phil Foden adalah kemampuannya mengisi beberapa posisi di lapangan.
Dia berkembang pesat sejak dilatih oleh Josep Guardiola. Dia menjadi pemain yang fleksibel.
Ketika Manchester City kekurangan pemain di lini tengah maupun depan, ia mampu mengisi posisi tersebut.
Dirinya diuji coba di semua lini oleh Guardiola. Dan hasilnya tidak mengecewakan.
Ia mampu bermain dengan baik dimanapun ia ditempatkan.
Menurut legenda pemain Inggris, yakni Owen Hargreaves, Foden bisa jadi sosok menakutkan bagi
bek lawan jika terus mengembangkan kemampuannya terus menerus.
Tidak banyak pemain yang bisa mengisi beberapa posisi yang sama baiknya dengan dirinya.
Dirinya mampu bermain sebagai false nine, winger kanan maupun kiri, sebagai penyerang dan juga sebagai gelandang.
Pemain berkaki kidal ini sangat membantu Manchester City. Ia merupakan akademi asli City.
Dan berkembang pesat dilatih oleh pelatih yang tepat.
Ia mampu membuktikan kualitas dirinya di level top Liga Inggris dan Eropa.
Kemampuan serbabisa itulah yang membuat Foden unik.
Menurut Hargreaves, Manchester City beruntung memiliki pemain muda seperti Foden yang masih bisa
berkembang jauh. Terlebih lagi, dirinya menjadi faktor kemenangan bagi City di Liga Champions.
Foden jadi salah satu pemaein penentu kemenangan Manchester City atas Atletico Madrid di duel leg pertama
perempat final Liga Champions, Rabu (6/4). Dirinya memberikan assist untuk gol Kevin De Bruyne.
Assist tersebut semakin membuktikan kualitas Foden yang sekarang.
Dia terus memberikan kontribusi penting bagi tim di usianya yang baru menginjak 21 tahun.
Layak mendapatkan pujian “Penyerang muda berbakat”
Berkat penampilan gemilangnya, dirinya dibanjiri banyak pujian dari pemain pemain legenda Inggris setelah
berhasil mengalahkan Atletico Madrid di leg pertama. Pemain muda milik timnas Inggris dan Manchester City
ini sangat menarik perhatian. Bersama City ia selalu berusaha memberikan kontribusi terbaiknya.
Ia melalui pertandingan pertandingan penting bersama City.
Walaupun anah asuh dari Pep Guardiola sulit menembus pertahanan Atletico, tapi mereka berhasil mencuri kemenangan melalui De Bruyne.
Ini merupakan modal yang baik. Dan dapat menjadikan motivasi di leg kedua.
Foden sangat berpengaruh terhadap tim. Pujian lainnya datang dari Rio Ferdinan yang juga mantan bek rival City,
yaitu Manchester United. Rio Ferdinand mengatakan Pemain muda milik City itu adalah seorang pesepak bola yang mirip dengan seniman.
Foden tampil memesona saat itu. Pep Guardiola juga memuji anak asuhnya itu, menurutnya, pemain muda yang ia latih itu sangat berkembang.
Di level timnas ia juga berkontribusi baik bagi timnas Inggris. Guardiola tidak pernah gagal dalam membentuk
pemainnya menjadi monster. Dulu, kala ia melatih Barcelona, Lionel Messi menjelma menjadi pemain yang sangat
menakutkan sekaligus menjadi pemain terbaik di dunia ketika ditangani oleh Guardiola.
Guardiola memiliki kelebihan dapat mendongkrak kualitas dari seorang pemain.
Begitu pula ketika ia saat berada di Jerman. Ia membuat Josua Kimmich menjadi gelandang terhebat di dunia yang
merupakan awalnya berposisi sebagai bek. Uji coba yang dilakukan Pep berhasil.
Dirinya membuat pemain itu menjadi luar biasa ditangannya.
Sekarang, bersama Manchester City, Foden disulapnya menjadi pemain muda yang serba bisa karena pep memiliki
gaya bermain sepak bola yang modern. Karena ia suka uji coba taktik taktik baru bagi timnya dan merotasi posisi
posisi dari pemain pemainnya. Sehingga seluruh pemain dapat fleksibel mengisi ruang posisi.
Taktik ini ia lakukan untuk menghindari pemain yang cidera sehingga posisinya tetap diisi oleh pemain lainnya.
Taktik Pep Guardiola termasuk jenius karena mengedepankan taktik efektif, efisien dan modern.