Pendapatan sponsor jersey Juventus musim 2025/2026 mencerminkan kekuatan komersial klub meski performa belum maksimal di lapangan. Juventus berhasil menunjukkan bahwa nilai merek mereka masih sangat kuat di mata sponsor global. Meskipun dalam beberapa musim terakhir performa tim belum mencapai level terbaiknya, klub asal Turin ini tetap menjadi magnet bagi banyak perusahaan besar untuk menjalin kerja sama komersial.
Untuk musim 2025/2026, Juventus dipastikan akan meraih pemasukan fantastis dari kerja sama sponsor yang terpasang di jersey mereka. Total nilai kontrak dari berbagai sponsor mencapai 85 juta euro, atau setara dengan sekitar Rp1,59 triliun. Angka ini bukan hanya mempertegas posisi Juventus sebagai salah satu klub dengan strategi bisnis terbaik di Italia, tetapi juga mengukuhkan daya tarik global mereka di mata investor dan pengiklan.
Faktor besar lain yang berpengaruh adalah partisipasi Juventus di ajang bergengsi seperti Piala Dunia Antarklub 2025, yang semakin memperluas eksposur mereka secara internasional. Namun, nilai utama tetap datang dari kesepakatan sponsor jersey—bagian yang selalu menjadi ladang pemasukan utama bagi klub-klub elite Eropa.
Juventus memang layak dijadikan contoh dalam hal memaksimalkan potensi pemasukan dari sektor non-olahraga. Simak rincian lengkapnya di bawah ini.
Jeep dan Visit Detroit Kembali Mengisi Bagian Depan Jersey
Setelah sempat tampil polos tanpa sponsor utama di bagian depan jersey pada musim 2024/2025, Juventus akhirnya kembali menghadirkan dua nama besar sebagai mitra utama musim ini. Jeep dan Visit Detroit resmi menghiasi bagian depan jersey Bianconeri.
Kembalinya Jeep sebagai sponsor utama bukanlah kejutan besar mengingat hubungan historis yang kuat antara kedua pihak. Jeep telah menjadi ikon pada jersey Juventus selama bertahun-tahun sebelum hiatus sementara. Kolaborasi baru ini semakin spesial karena mereka kini berbagi tempat dengan Visit Detroit, lembaga pariwisata asal Amerika Serikat yang ingin memperluas daya tarik global mereka melalui platform sepak bola Eropa.
Kombinasi dua merek ini diperkirakan menghasilkan pemasukan sekitar 30 juta euro per musim. Angka ini mencerminkan kepercayaan sponsor terhadap kekuatan merek Juventus, sekaligus membuktikan bahwa klub tetap relevan secara komersial meski performa di lapangan sempat menurun.
Adidas Tetap Jadi Pilar Finansial Utama
Adidas tetap menjadi salah satu tulang punggung finansial Juventus. Brand asal Jerman ini tidak hanya menyediakan perlengkapan pertandingan. Tetapi juga menjalankan kerja sama strategis dalam pengembangan produk fashion dan merchandise resmi klub.
Dari kontrak jangka panjang yang masih berjalan, Juventus menerima sekitar 46 juta euro per musim dari Adidas. Kolaborasi ini mencakup produksi jersey utama, latihan, serta serangkaian produk lifestyle yang terinspirasi dari identitas klub.
Kekuatan kerja sama ini tak hanya terlihat dari sisi finansial, tetapi juga dari konsistensi branding dan kualitas produk. Juventus memanfaatkan kemitraan ini untuk menembus pasar global, terutama di Asia dan Amerika, yang merupakan target ekspansi brand utama mereka.
Area Lengan Juga Jadi Ladang Emas
Selain bagian depan jersey, area lengan juga menjadi aset komersial yang sangat potensial. Juventus berhasil menjalin kerja sama dengan dua sponsor untuk mengisi bagian ini, yaitu Cygames dan WhiteBIT.
Cygames adalah perusahaan pengembang game asal Jepang yang telah lama menjalin hubungan sponsor dengan klub. Mereka kembali hadir dengan nilai kontrak sekitar 4 juta euro per musim. Sementara itu, WhiteBIT—platform kripto asal Eropa Timur—memberikan kontribusi sebesar 5 juta euro per musim.
Dengan dua sponsor tambahan ini, total pemasukan dari semua sponsor di jersey Juventus mencapai sekitar 85 juta euro. Nilai tersebut menjadi salah satu yang tertinggi di Italia dan bahkan Eropa, menempatkan Juventus sebagai klub dengan struktur komersial paling solid di luar Premier League.
Strategi Komersial Juventus Jadi Panutan Klub Lain
Kunci keberhasilan Juventus dalam mengoptimalkan pendapatan dari sektor sponsorship tidak lepas dari kekuatan brand dan kejelian manajemen dalam membangun kemitraan strategis. Mereka terus berinovasi dalam pendekatan marketing, termasuk memanfaatkan media sosial, kerja sama lintas industri, serta perluasan pasar internasional.
Meski musim lalu Juventus belum menambah trofi di lemari mereka, kekuatan bisnis klub terus tumbuh. Hal ini mempertegas bahwa dalam era sepak bola modern, kesuksesan klub tak hanya diukur dari jumlah kemenangan, tetapi juga dari bagaimana mereka membangun fondasi keuangan jangka panjang.
Dengan landasan finansial yang kuat dari sponsor, Juventus dapat terus bersaing di bursa transfer. Dengan mempertahankan pemain kunci, dan mendukung program regenerasi skuad. Semua ini menjadi bagian dari visi jangka panjang yang menempatkan Juventus tidak hanya sebagai raksasa Italia, tapi juga sebagai ikon global sepak bola.