Saturday, July 26, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga InggrisPemilik Nomor 10 di Manchester United Era Premier League: Dari Mark Hughes...

Pemilik Nomor 10 di Manchester United Era Premier League: Dari Mark Hughes hingga Marcus Rashford

Nomor punggung 10 di Manchester United selalu menjadi simbol tanggung jawab besar dan kreativitas tinggi di atas lapangan. Dalam sejarah Premier League, nomor ini telah dikenakan oleh sejumlah nama besar yang meninggalkan jejak mendalam di Old Trafford. Mereka bukan sekadar pemain, tetapi ikon yang menciptakan momen-momen bersejarah bagi klub.

Sejak era awal Premier League, nomor ini tidak hanya menjadi tanda pengenal, tetapi juga identitas dari seorang pemain yang dipercaya sebagai otak serangan tim. Para pemilik nomor ini kerap diberi beban untuk menjadi pembeda, baik melalui gol krusial, assist cerdas, atau kepemimpinan di momen penting.

- Advertisement -
asia9QQ

Kini, Matheus Cunha menjadi nama terbaru yang bersiap mengenakan nomor 10 di skuat Manchester United. Penyerang asal Brasil itu diharapkan mampu meneruskan tradisi panjang pemilik nomor keramat tersebut. Namun sebelum Cunha, sudah ada tujuh sosok yang pernah menjadi bagian dari sejarah nomor 10 MU di era Premier League. Masing-masing membawa kisah unik, dari kejayaan hingga kontroversi, dari kejutan hingga kekecewaan.

Berikut perjalanan tujuh pemain bernomor 10 di Manchester United di era Premier League, sebelum era Cunha dimulai.


Mark Hughes

Mark Hughes menjadi pemilik pertama nomor 10 Manchester United saat sistem nomor punggung diberlakukan secara permanen. Pada awal era Premier League, ia menjadi andalan Sir Alex Ferguson di lini depan.

Dengan torehan 22 gol selama dua musim dan kontribusi besar dalam meraih gelar ganda (double winners), Hughes menjelma sebagai figur penting dalam fase transisi MU menuju dominasi. Duetnya dengan Eric Cantona membawa harmoni antara fisik dan flair di lini serang. Ia meninggalkan Old Trafford menuju Chelsea pada 1995, namun warisannya tetap hidup.


David Beckham

Sebelum dikenal luas dengan nomor 7, David Beckham sempat mengenakan nomor 10 di musim 1996/1997. Kala itu, ia berhasil mencetak 12 gol di semua kompetisi dan membantu MU menjuarai liga.

Namun, momen paling dikenang justru terjadi ketika ia melepaskan gol spektakuler dari tengah lapangan ke gawang Wimbledon. Setelah musim itu, Beckham mengambil alih nomor 7 peninggalan Cantona dan memulai babak baru sebagai ikon klub dan global.


Teddy Sheringham

Didatangkan dari Tottenham sebagai pengganti Cantona, Teddy Sheringham tidak langsung bersinar. Tapi seiring waktu, ia menjadi pemain kunci, khususnya dalam musim 1998/1999 ketika MU meraih treble winners.

Gol-gol penting di laga besar menjadi bukti kapasitasnya sebagai pemain berpengalaman. Ia menutup kariernya di MU dengan 46 gol dari 154 pertandingan dan satu penghargaan pemain terbaik musim 2000/2001. Sheringham membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk bersinar.


Ruud van Nistelrooy

Ruud van Nistelrooy datang ke MU dengan reputasi besar, meski sempat tertunda karena cedera. Ia langsung menjadi predator menakutkan, mencetak 150 gol dari 219 laga di seluruh kompetisi.

Di musim keduanya, ia menjadi top skor liga sekaligus mempersembahkan gelar Premier League. Meski tiga kali menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Champions, koleksi gelar domestiknya tetap terbilang minim. Ia hengkang ke Real Madrid dengan status sebagai salah satu striker terbaik dalam sejarah klub.


Wayne Rooney

Wayne Rooney bergabung dengan MU saat masih remaja, dan langsung mencetak hat-trick di debut Liga Champions. Seiring waktu, ia tumbuh menjadi sosok sentral tim selama lebih dari satu dekade.

Total 253 gol menjadikannya top skor sepanjang masa MU, melampaui rekor Sir Bobby Charlton. Ia juga mencatatkan lebih dari 100 assist di Premier League, membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar pencetak gol. Nomor 10 dan Rooney seolah menyatu dalam era kejayaan MU.


Zlatan Ibrahimovic

Banyak yang meragukan kedatangan Zlatan Ibrahimovic ke Manchester United karena usianya. Namun, ia menjawabnya dengan 28 gol di musim pertamanya dan menjadi kunci di lini depan.

Setelah cedera, ia sempat kembali dan mengenakan nomor 10 pada musim 2017/2018. Sayangnya, hanya tujuh pertandingan yang bisa ia jalani sebelum akhirnya hijrah ke MLS. Meski singkat, kehadirannya tetap dikenang karena karismanya dan pengaruh besar di ruang ganti.


Marcus Rashford

Sejak musim 2018/2019, Marcus Rashford resmi mengenakan nomor 10. Ia sebelumnya mencuri perhatian dengan nomor 39 dan 19. Puncak performanya terjadi pada musim 2022/2023 dengan 30 gol dalam semusim.

Namun, inkonsistensi dan konflik internal membuat kariernya mulai meredup. Musim lalu, ia bahkan tidak masuk dalam rencana utama pelatih. Nomor 10 yang sempat menjanjikan kini menjadi beban tersendiri bagi Rashford.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments