Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaPelatih Rudy Minta Maaf Timnas Indonesia Putri Kembali dengan Catatan Negatif

Pelatih Rudy Minta Maaf Timnas Indonesia Putri Kembali dengan Catatan Negatif

Timnas Indonesia Wanita membawa pulang catatan negatif atas kebobolan 28 golnya dalam ajang Piala Asia Wanita 2022 lalu Pelatih Rudy Minta Maaf.

Sebelumnya, 23 pasukan Garuda Pertiwi diterbangkan ke Mumbai, India untuk melakoni turnamen yang sudah dinantikan Indonesia sejak 33 tahun terakhir.

- Advertisement -
asia9QQ

Liga yang berlangsung selama sepekan ini disebut Rudy sebagai ajang mencari pengalaman di level atas.

Apalagi saingan Timnas Indonesia Wanita dalam babak penyisihan grup adalah negara-negara senior dalam ranah sepak bola dunia, seperti Australia, Thailand, dan Filipina.

Pelatih Rudy Minta Maaf

Pelatih Rudy Eka meminta maaf lantaran sebagai pelatih merasa telah mengecewakan publik atas hasil akhir tiga pertandingan Timnas Putri di India.

Timnas putri asuhannya kebobolan banyak gol selama turnamen dan tak bisa menyeimbangkan satu gol pun untuk menambah poin tim dalam catatan Piala Asia.

Menurutnya, faktor penyebab kekalahan ini adalah faktor mental pemain. Para pemain Indonesia belum memiliki pengalaman cukup untuk bertanding di level Internasional sebelum berlaga di Piala Asia.

Meski memiliki beberapa pemain internasional seperti Shalika Aurellia, namun sepak bola tak bisa dilakukan sendiri.

Meski pahit, Rudy mengaku bahwa pemainnya memperoleh banyak pelajaran baru untuk bahan latihan ke depannya.

Selain itu, usai menghadapi tim-tim kuat seperti Australia dan Thailand, para pemain berkomitmen untuk bertarung. Itu hal positifnya.

Rudy berharap hasil ini akan menjadi bahan evaluasi PSSI untuk lebih memperhatikan dan mengembangkan timnas putri Indonesia.

Tentu saja harus ada kerja sama dari berbagai pihak.

Catatan Pertandingan Indonesia di Piala Asia 2022

Indonesia telah tampil tiga kali melawan tim yang tergabung dalam grup B. Adapun jadwal lengkapnya adalah sebagai berikut.

Pada pertandingan pertamanya melawan Australia 21 Januari, Indonesia benar-benar dihajar habis-habisan.

Gawang yang dikawal Fani langsung kebobolan empat gol dalam periode 8 menit.

Penyerang Australia, Samantha Kerr berhasil memberikan tambahan gol untuk Australia pada menit ke 9 dan 11.

Serangan bertubi tubi terus diluncurkan tim Australia. Garuda Puteri akhirnya kalah telak 9 : 0 di putaran babak pertamanya.

Kemenangan di babak pertamanya tidak membuat tim lawan Indonesia ini mengendurkan permainannya.

Tak butuh waktu lama, Ellie kembali memberikan tambahan satu gol pada menit ke 10.

Tim garuda putri sepertinya tak kuasa menahan serangan Australia. Pada akhirnya, mereka berhasil memborong 18 gol atas skuad Garuda Pertiwi.

Pertandingan keduanya  pada 24 Januari melawan Thailand kembali membawa kenyataan pahit bagi Indonesia

Pada babak pertama, skuad dari negeri Gajah Putih ini berhasil mendominasi 71 persen penguasaan bola.

Sepanjang babak pertama, Indonesia hanya mampu melepaskan satu tembakan ke arah gawang,

sementara tim lawan tercatat melakukan sepuluh kali tembakan ke gawang. Kesempatan ini membawa Thailand unggul 2 : 0 pada putaran babak pertama

Berlanjut pada babak kedua, Fani ditarik keluar lapangan setelah menyelamatkan gawang pada menit ke 60.

Cedera serius yang dialami Fani mengharuskan ia digantikan oleh Riska Aprilia.

Indonesia kembali kebobolan gawang dua kali atas seranga dari Kanayat dan Irravadee Markis Akhirnya Thailand berhasil mempertahankan kedudukan dengan skor akhir 4 : 0 atas Indonesia.

Kekalahan Indonesia lengkap pada pertandingan terakhirnya melawan Filipina pada 27 Januari.

Indonesi kalah telak 6 : 0 atas Filipina, melengkapi total 28 gol di ajang Piala Asia.

Berharap Bisa Kembali Beraksi di Piala Asia

Sungguh sulit untu masuk dalam ajang Piala Asia. Indonesia sendiri terakhir kali masuk ke ajang Piala Asia pada 1989.

Indonesia baru lima kali dapat tampil di ajang Piala Asia yaitu pada tahun 1977, 1981, 1986, 1989,

dan tahun 2022 yang butuh pembuktian selama 33 tahun agar Timnas dapat kembali masuk dalam ajang ini.

Tahun ini, Indonesia kembali membawa pulang catatan negatif seperti tahun 1981 dan 1989.

Karir terbaik Indonesia adalah tahun 1977 dan 1989 yang sempat lolos hingga babak semifinalis.

Menurut Rudy, tim asuhannya mengalami nasib buruk dalam liga ini.

Tak hanya kalah dalam pertandingan, para pemain juga seakan kehilangan mental bertanding.

Meski demikian, Rudy dan para pemainnya sangat berharap dapat kembali beraksi dengan persiapan yang lebih matang dalam laga Piala Asia mendatang.

Indonesia bangga memiliki pemain-pemain hebat dalam Timnas Indonesia Putri.

Meski belum bisa membawa pulang gelar juara, bisa masuk dalam babak penyisihan grup sudah merupakan prestasi yang luar biasa.

Ke depannya, semoga berbagai pihak dapat bekerja sama untuk memperkuat kualitas tim Garuda Pertiwi.

Doa dan dukungan akan selalu mengalir untuk Timnas Indonesia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments