Tuesday, August 12, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaNova Arianto Beberkan Penyebab Absennya 3 Pemain Diaspora di Piala Kemerdekaan 2025

Nova Arianto Beberkan Penyebab Absennya 3 Pemain Diaspora di Piala Kemerdekaan 2025

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkapkan alasan tidak hadirnya tiga pemain diaspora yang sebelumnya diproyeksikan untuk memperkuat Garuda Muda di Piala Kemerdekaan 2025. Tiga nama tersebut adalah Mike Rajasa Hoppenbrouwers (FC Utrecht U-17, Belanda), Nicholas Indra Mjosund (Rosenborg BK, Norwegia), dan Lucas Raphael Lee (Ballistic United, Amerika Serikat).

Menurut Nova, terdapat beberapa faktor teknis dan non-teknis yang membuat mereka tidak bisa bergabung. Kendala dokumen, izin klub, hingga perbedaan usia menjadi penghalang utama. Meskipun demikian, Nova menegaskan bahwa skuad yang dipersiapkan tetap solid karena diisi pemain-pemain yang telah mengikuti pemusatan latihan secara penuh di Bali. Fokus tim kini tertuju pada pemain yang siap bertarung di lapangan tanpa kendala administrasi maupun izin.

- Advertisement -
asia9QQ

Absennya tiga pemain diaspora ini memang sempat menimbulkan tanda tanya di kalangan penggemar. Pasalnya, mereka dikenal memiliki potensi besar dan sebelumnya diharapkan menjadi bagian dari tim untuk Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Namun, Nova memilih realistis dengan situasi yang ada, sembari memastikan komposisi pemain tetap kompetitif menghadapi lawan-lawan tangguh di Piala Kemerdekaan.


Indonesia Tuan Rumah Piala Kemerdekaan 2025

Turnamen ini akan berlangsung di Stadion Utama Sumatra Utara, Deli Serdang, pada 12–18 Agustus 2025. Timnas Indonesia U-17 akan bersaing menghadapi tiga lawan kuat, yaitu Mali U-17, Uzbekistan U-17, dan Tajikistan U-17.

Sejak 7 Juli hingga 10 Agustus 2025, skuad Garuda Muda menjalani pemusatan latihan di Bali. Nova memanfaatkan agenda ini untuk menjajal kombinasi pemain baru, termasuk diaspora dan talenta muda dari kompetisi Elite Pro Academy, Piala Soeratin, serta Liga Top Skor.

“Agenda di Bali memang untuk melihat opsi pemain baru, baik diaspora maupun hasil pantauan dari kompetisi nasional,” jelas Nova saat konferensi pers di Medan, 11 Agustus 2025. Menurutnya, penilaian di sesi latihan menjadi dasar penting dalam menentukan komposisi akhir tim.


Proyeksi Awal dan Kendala Administrasi

Awalnya, tiga pemain diaspora tersebut masuk rencana besar Nova untuk Piala Dunia U-17 2025. Namun, peraturan terkait kewarganegaraan menjadi hambatan. Beberapa dari mereka tidak memiliki paspor Indonesia sehingga proses naturalisasi tidak bisa dilakukan, mengingat mereka masih berusia di bawah 17 tahun.

“Setelah mereka datang, kami cek dokumen, latar belakang orang tua, dan administrasi lainnya. Ternyata rata-rata orang tua mereka tidak memiliki paspor Indonesia,” terang Nova. “Kalau orang tua tidak punya paspor Indonesia, otomatis anaknya tidak bisa dinaturalisasi pada usia ini.”

Situasi ini membuat Nova harus realistis. Daripada memaksakan pemain yang terhambat administrasi, ia memilih memaksimalkan pemain yang siap secara penuh untuk turnamen.


Izin Klub dan Faktor Usia

Selain kendala dokumen, masalah izin dari klub juga menjadi faktor utama. Mike Rajasa tidak mendapatkan izin dari FC Utrecht. Sementara itu, Nicholas Indra Mjosund dan Lucas Lee terkendala urusan sekolah di Amerika Serikat yang tidak memberikan dispensasi.

Nova juga menyoroti perbedaan usia. Beberapa pemain diaspora kelahiran 2010 dinilai masih terlalu muda dibandingkan mayoritas skuad yang lahir pada 2008. Meski demikian, Nova tidak menutup pintu bagi mereka. Ia menyebut pemain-pemain muda ini punya potensi besar dan bisa diproyeksikan untuk ajang lain seperti Piala Asia U-17 di masa depan.


Perbandingan dengan Pemain Diaspora Lain

Nova mencontohkan kasus Mathew Baker dan Noha Pohan, dua pemain diaspora yang bisa tampil di Piala Kemerdekaan. Keduanya tidak memiliki kendala dokumen karena orang tua mereka memegang paspor Indonesia.

“Berbeda dengan Baker dan Noha, beberapa pemain lain orang tuanya tidak memiliki paspor, jadi tidak bisa dibawa,” jelasnya. Perbedaan ini menegaskan pentingnya aspek legalitas bagi pemain yang ingin membela Timnas Indonesia di level kelompok umur.


Komposisi Pemain untuk Piala Kemerdekaan 2025

Akhirnya, hanya tiga pemain diaspora yang bisa memperkuat Timnas Indonesia U-17 di Piala Kemerdekaan 2025: Mathew Baker, Eizar Jacob, dan Noha Pohan. Nova yakin komposisi ini cukup untuk bersaing menghadapi lawan-lawan berat.

“Mungkin itu alasan kenapa kami tidak bisa membawa semua pemain yang ada di Bali dan hanya Baker, Noha, dan Eizar Jacob yang tampil,” ujarnya.


Fokus ke Turnamen dan Masa Depan

Meski ada pemain yang absen, Nova menegaskan fokus tim tidak terganggu. Latihan intensif selama pemusatan di Bali diharapkan mampu membentuk kekompakan dan pemahaman taktik yang matang. Nova juga menekankan bahwa ajang ini menjadi kesempatan bagi pemain lokal untuk menunjukkan kemampuan mereka di panggung internasional.

Ia menambahkan, pengalaman di Piala Kemerdekaan akan menjadi bekal berharga menjelang Piala Dunia U-17 2025. Pemain yang tidak bisa ikut kali ini tetap masuk dalam radar pantauan untuk ajang-ajang mendatang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments