Banyak pemain muda potensial yang mendapat julukan sebagai ‘The Next Lionel Messi‘, namun bagaimana nasib mereka saat ini?
Lionel Messi memang menjadi pemain yang sangat populer. Meskipun sudah tidak muda lagi, namun performa dari mantan pemain Barcelona dan PSG ini masih tetap cemerlang. Kini, veteran yang telah berusia 36 tahun itu menjadi pemain bintang klub MLS Amerika Serikat, Inter Miami.
Baru-baru ini, Lionel Messi mendapatkan sebuah penghargaan individu yang ke-8, yaitu Ballon d’Or 2023. Sang superstar menyingkirkan sederet bintang, termasuk monster dari Manchester City asal Norwegia, Erling Haaland.
Bakat Messi memang telah terlihat sejak lama, tepatnya pada saat melakoni debut bersama Barcelona senior pada 2004. Sejak saat itu, Messi dengan cepat dipuji sebagai ‘Maradona baru’, Label yang sebelumnya diberikan kepada pemain seperti Ariel Ortega, Pablo Aimar, dan Javier Saviola.
Dari julukan ‘Maradona baru’, beberapa tahun kemudian standar tersebut berubah menjadi ‘Messi baru’. Banyak pemain muda yang kemudian dijuluki The Next Lionel Messi, mengingat bahwa aksi memukau mereka di klub atau tim nasional masing-masing.
Tapi sayangnya, tidak semua pemain muda yang pernah dijuluki ‘The Next Lionel Messi’ tersebut mengilap hingga kini. Banyak yang kemudian hilang bak ditelan bumi. Sayang sekali, mengingat bahwa mereka memiliki bakat di atas rata-rata.
Bojan Krkic
Hanya 2 tahun dalam karier senior Messi, sebuah situs web ‘Foot Mercato’ menerbitkan sebuah artikel yang berjudul ‘Bojan Krkic: le futur Messi’. Saat itu, ia masih berusia 16 tahun, Bojan telah tampil cemerlang di Akademi La Masia Barcelona.
Dimana ia berhasil mencatatkan 10 gol dalam 22 penampilan untuk tim Barcelona B musim itu, sebelum lulus ke tim utama.
Kariernya mengalami pasang surut. Masa singkatnya di Roma, AC Milan dan Ajax bahkan diikuti dengan kepindahannya secara permanen ke Stoke City pada tahun 2014. Sang pemain penyerang menikmati kesuksesan yang didapat selama 2 musim pertamanya tetapi dipinjamkan kembali pada tahun 2016-2018, sebelum menghabiskan sebagai musimnya di bangku cadangan saat Stoke berjuang di Liga Championship.
Pada tahun 2019, dia menandatangani sebuah kontrak dengan klub Montreal Impact di MLS dan hanya dapat bertahan selama 1 tahun. Setelah 8 bulan tanpa klub, kemudian ia bergabung dengan klub Vissel Kobe pada Agustus 2021.
Di sana, ia bermain bersama dengan sesama mantan pemain Barcelona, Andreas Iniesta. Bojan kemudian pensiun pada Maret 2023. Dia sekarang kembali ke klub masa kecilnya, membantu untuk menjaga para pemain muda yang dipinjamkan.
Mauro Zarate
Nama yang cukup akrab bagi penggemar sepak bola Liga Inggris, Mauro Zarate telah bermain dengan 4 klub Liga Inggris, yaitu Birmingham, West Ham, QPR dan Watford. Sang pemain penyerang kemudian pindah ke Lazio setelah masa pinjamannya di Birmingham.
Kala itu, Zarate sanggup untuk mendorong presiden Lazio, Claudio Lotito, membuat beberapa klaim berani menantang pemain barunya. “Persyaratan perjanjian memperkirakan valuasi pemain akan naik menjadi sekitar 25 juta euro karena Zarate akan menjadi lebih baik dari Lionel Messi,” ujarnya.
Zarate berhasil mencetak 13 gol dalam 36 penampilan di musim pertamanya di Lazio, tetapi sejak saat itu ia jarang tampil produktif. Pada tahun 2018, ia pindah ke Boca Juniors, dan berhasil memenangkan 2 gelar juara liga sebelum hengkang pada Mei 2021 dikarenakan kurangnya waktu bermain.
Kemudian dia menandatangani sebuah kontrak dengan klub Brazil, America Mineiro, membantu mereka finis di posisi ke-8 setelah mereka kembali ke papan atas. Zarate sekarang bermain untuk sebuah tim Uruguay, Danubio.
Amir Sayoud
Pada tahun 2009, klub Mesir Al Ahly menolak kesepakatan untuk mengontrak Abdessalam Benjelloun dari Hibernian. Alasan mereka cukup sederhana, karena mereka sudah memiliki ‘Messi baru’ dalam barisan pemain mereka.
“Kami memiliki pemain muda Aljazair bernama Amir Sayoud dan kami menganggapnya sebagai Messi muda,” kata Khaled Mortagey, anggota dewan Al Ahly,
Pertandingan tersebut telah berhenti, Sayoud hanya dapat tampil 12 kali dalam 4 tahun di Al Ahly dan pindah ke klub devisi teratas Aljazair, CR Belouizdad. Sekarang, dia menjadi pemain reguler di tim asal Arab Saudi , Al-Raed, setelah dua kali memenangkan liga Aljazair.
Gerardo Bruna
3 tahun setelah debut Lionel Messi, Real Madrid mengira mereka telah berhasil mengembangkan fenomena Argentina fersi mereka sendiri: Gerardo Bruna yang berusia 16 tahun. Tetapi Bruna dengan cepat diambil alih oleh Liverpool, dimana membuat tim spanyol kecewa.
4 tahun di Merseyside tidak dapat menghasilkan penampilan di tim utama. Bruna harus merasakan sebuah periode singkat di Blackpool, Huesca (Spanyol), Tranmere, dan non-Liga Whitehawk serta Accrington Stanley.
Pada tahun 2019, Bruna menandatangani kontak dengan tim Irlandia, Derry City. 2 tahun berselang, pindah ke Dublin, bermain untuk Shelbourne FC di divisi kedua Irlandia.
Cedera ACL yang didapat tidak dapy tampil dan meninggalkan klub pada akhir musim. Dia terakhir bermain untuk Dungannon Swifts.
Gai Assulin
Tidak mengherankan bahwa banyak anak muda yang dijuluki sebagai ‘Messi berikutnya’ muncul di Akademi La Masia. Beberapa musim setelah debut Bojan, prospek yang menarik lainnya muncul dalam bentuk pemain gelandang Israel, Gai Assulin.
Lagi-lagi, ia menonjol setelah tempil cermelang bersama tim Barcelona B. Pada tahun 2010, dia menandatangani kontrak Dengan klub liga Inggris Manchester City atas saran Yaya Toure. Namun ia tidak tampil bersama tim utama klub sebelum kembali ke Spanyol 2 tahun kemudian, bergabung dengan Racing Santander.