Setelah melewati lebih dari separuh musim dalam kompetisi musim 2023/2024, beberapa pemain bintang tampaknya menghadapi tantangan besar dan berpotensi nirgelar. Meskipun kehadiran pemain kelas dunia seringkali menjadi kunci kesuksesan klub, namun kenyataannya ada saat-saat di mana bahkan pemain sekelas GOAT seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo harus mengalami masa-masa paceklik gelar.
Menariknya, musim ini memberikan nuansa berbeda di mana beberapa pemain bintang terlihat menghadapi kemungkinan nirgelar di akhir musim. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius seputar faktor apa yang memengaruhi performa mereka dan apakah klub mampu bangkit di paruh kedua musim.
Pemantauan performa pemain bintang menjadi esensial untuk memahami dinamika tim dan potensi perubahan kebijakan di bursa transfer. Siapa sajakah pemain yang berpotensi nirgelar di musim ini? Mari kita telaah lebih dalam potret performa individu dan kontribusinya dalam meraih gelar juara pada musim 2023/2024.
Harry Kane
Harry Kane, pemain nomor 9 terkemuka di dunia, kini menghadapi tantangan baru setelah memutuskan untuk bergabung dengan Bayern Munchen. Langkahnya ke Bundesliga diharapkan membuka peluang meraih gelar yang selama ini belum tercapai bersama Tottenham.
Sayangnya, perjalanan Kane di Jerman tidak berjalan sesuai rencana. Meskipun Bayern Munchen dikenal sebagai langganan juara, mereka harus merasakan kegagalan di beberapa kompetisi. Kekalahan di final DFL Supercup dan eliminasi dari DFB Pokal menandai awal yang sulit bagi Kane di tanah baru.
Di Liga Champions, timnya bahkan mengalami kekalahan di leg pertama babak 16 besar dari Lazio, memberikan tekanan tambahan pada ambisi meraih gelar. Di Bundesliga, Bayern Munchen terpaksa mengakui keunggulan Bayer Leverkusen, meninggalkan mereka delapan angka di belakang di pekan ke-22.
Kane, yang diharapkan menjadi pilar kesuksesan Bayern, kini dihadapkan pada ujian untuk membantu klubnya bangkit dan memperbaiki posisi di berbagai kompetisi.
Robert Lewandowski
Pemilik sejuta gelar, Robert Lewandowski, kini menghadapi ujian baru setelah memutuskan untuk bergabung dengan Barcelona. Pada musim lalu, penyerang Polandia ini berhasil membantu klub Catalan meraih dua gelar juara, menambah deretan prestasi gemilangnya bersama Bayern Munchen.
Namun, musim 2023/2024 membawa tantangan yang sulit bagi Lewandowski. Performa kurang stabil Barcelona telah membuatnya terancam nirgelar. Runtuhnya harapan juara di Copa del Rey dan Supercopa de Espana menandai awal musim yang sulit.
Di La Liga, Barcelona tertinggal delapan angka dari rival utama, Real Madrid, di pekan ke-25. Meskipun mereka berhasil melangkah ke 16 besar Liga Champions, namun performa kurang meyakinkan membuat langkah ke titel juara semakin terhambat.
Lewandowski, dengan sejarah kemenangan yang mengesankan, kini dihadapkan pada tugas sulit untuk memimpin Barcelona keluar dari tekanan ini dan meraih gelar juara di musim yang mungkin menjadi ujian terbesarnya di Spanyol.
Antoine Griezmann
Musim ini menjadi penampilan cemerlang bagi Antoine Griezmann bersama Atletico Madrid. Dengan pencapaian 18 gol dan tujuh assist dari 36 pertandingan di berbagai ajang kompetisi, Griezmann telah menjadi pilar penting dalam susunan tim.
Namun, meskipun gemilangnya performa individu Griezmann, Atletico Madrid menemui tantangan besar di berbagai front. Di La Liga, mereka hanya duduk di posisi keempat dengan selisih 11 poin dari pemimpin klasemen, Real Madrid.
Perjalanan Atletico di kompetisi domestik juga tidak terlalu mulus. Meskipun masih bertarung di Copa del Rey dengan mencapai babak semifinal, mereka harus mengejar ketertinggalan 1-0 dari Athletic Bilbao di leg pertama.
Sementara itu, di Liga Champions, kekalahan 1-0 dari Inter Milan di leg pertama babak 16 besar membuat langkah mereka menuju titel semakin sulit. Meski Griezmann bersinar, Atletico Madrid perlu menemukan keseimbangan tim untuk bersaing di berbagai front.
Son Heung-min
Son Heung-min, bintang Korea Selatan, mengalami kekecewaan di panggung internasional setelah kans meraih trofi juara di Piala Asia 2023 pupus di tangan Yordania di babak semifinal. Meskipun tampil gemilang, langkah Son bersama timnas terhenti, meninggalkan rasa pahit di hati.
Di level klub, Son menghadapi situasi serupa dengan rekan setimnya, Harry Kane, di Tottenham. Kekesalan dalam meraih gelar juara terus menghantui Spurs. Musim ini, dengan kehadiran Ange Postecoglou sebagai manajer, Tottenham menunjukkan permainan yang menjanjikan.
Namun, Spurs kini hanya fokus di Premier League setelah tersingkir dari kompetisi lainnya. Meski permainan menjanjikan, Tottenham masih tertinggal 10 angka dari puncak klasemen yang ditempati Liverpool. Tantangan besar menanti Son dan rekan-rekan di Spurs untuk mengejar ketertinggalan dan berusaha meraih gelar juara yang telah lama mereka idamkan.
Victor Osimhen
Victor Osimhen, yang menjadi bintang gemilang musim lalu dengan membantu Napoli meraih gelar Scudetto dan menjadi top skor Serie A, kini menghadapi tantangan berat. Musim ini membawa perubahan dramatis bagi penampilan Napoli dan Osimhen.
Keberhasilan Napoli meraih gelar Coppa Italia dan tampil di Supercoppa Italiana musim lalu menjadi kenangan manis. Namun kekalahan di fase awal kompetisi domestik menjadi pukulan keras. Tersingkir dari Coppa Italia dan kalah di Supercoppa Italiana menciptakan tekanan ekstra bagi Napoli.
Di Serie A, Napoli berjuang untuk menemukan performa terbaik mereka. Saat ini, mereka menempati peringkat sembilan dengan 36 angka, tertinggal jauh dari pemimpin klasemen Inter Milan. Osimhen, yang sebelumnya memiliki peluang meraih gelar Piala Afrika, harus menanggung kekecewaan setelah timnya dikalahkan Pantai Gading di final.
Dengan perubahan dinamika ini, Osimhen dan Napoli harus mencari solusi untuk bangkit dan menyelesaikan musim dengan hasil yang lebih baik.