Manchester United (MU) tengah menghadapi situasi rumit jelang dimulainya Premier League musim 2025/2026 terkait isu transfer dua winger mereka, Antony dan Alejandro Garnacho, yang sama-sama berada dalam posisi tidak pasti. MU tegaskan ultimatum kepada Antony agar segera memutuskan masa depannya. Jika tidak, ia berpotensi menjadi cadangan mati sepanjang paruh pertama musim.
Antony, yang direkrut dari Ajax pada 2022 dengan biaya mencapai £86 juta, gagal memenuhi ekspektasi tinggi publik Old Trafford. Performanya di Premier League dinilai kurang konsisten dan tidak mampu memberikan kontribusi signifikan bagi tim. Menariknya, kebangkitannya justru terlihat ketika menjalani masa pinjaman di Real Betis musim lalu. Bersama klub La Liga tersebut, Antony menunjukkan peningkatan performa yang membuat Betis tertarik mempermanenkannya.
Namun, proses negosiasi tidak berjalan mulus. Real Betis menginginkan kesepakatan peminjaman kembali, sementara MU hanya tertarik pada penjualan permanen untuk mengurangi beban gaji dan membuka ruang bagi pemain baru. Perbedaan pandangan ini membuat masa depan Antony belum jelas, meskipun bursa transfer segera berakhir.
Sikap Tegas Manchester United Terhadap Antony
Laporan dari media Spanyol menyebut bahwa manajemen MU sudah kehilangan kesabaran. Mereka memberikan ultimatum kepada Antony untuk segera menerima salah satu tawaran permanen yang masuk sebelum kompetisi dimulai akhir pekan ini. Jika Antony menolak atau terus menunda keputusan, ia harus siap duduk di bangku cadangan hingga bursa transfer Januari dibuka kembali.
Situasi ini diperumit dengan adanya ketertarikan dari Bayer Leverkusen. Klub Bundesliga itu dikabarkan siap menampung Antony dan mempertemukannya kembali dengan pelatih Erik ten Hag. Namun, belum ada langkah konkret terkait nilai transfer maupun kesepakatan resmi.
Keputusan cepat menjadi penting karena MU ingin merapikan skuad secepat mungkin. Kehadiran Antony yang statusnya menggantung bisa mengganggu perencanaan tim untuk musim baru. Terlebih, manajer Erik ten Hag memerlukan pemain yang fokus penuh pada kompetisi, bukan yang pikirannya terbagi antara bertahan atau pindah klub.
Alejandro Garnacho dan Drama Transfer ke Chelsea
Tidak hanya Antony, MU juga dibuat pusing oleh situasi Alejandro Garnacho. Winger muda berusia 21 tahun ini menjadi sorotan karena sikapnya yang hanya mau pindah ke Chelsea. Bahkan, ia dikabarkan siap tidak bermain selama 6 hingga 12 bulan jika transfernya ke Stamford Bridge gagal terwujud.
Chelsea sudah mencapai kesepakatan personal dengan Garnacho, tetapi proses negosiasi dengan MU masih menemui jalan buntu. Pada awalnya, MU mematok harga £70 juta untuk sang winger, namun belakangan menurunkannya menjadi £50 juta demi mempercepat proses transfer.
Meski Napoli dikabarkan ikut memantau perkembangan, hingga kini belum ada langkah nyata dari klub Serie A tersebut. Dengan waktu yang semakin menipis, Garnacho menghadapi kemungkinan besar tetap bertahan di MU, meski itu berarti menghabiskan waktu di pinggir lapangan.
Dampak Ultimatum MU untuk Kedua Pemain
Situasi Antony dan Garnacho menciptakan tantangan besar bagi MU dalam mengelola skuad. Klub harus mempertimbangkan keseimbangan tim, moral pemain, serta efektivitas strategi di lapangan. Jika keduanya bertahan tanpa kontribusi signifikan, hal ini bisa mempengaruhi performa tim secara keseluruhan.
Bagi Antony, ultimatum ini adalah momen penentu kariernya. Pilihan antara menerima tawaran yang ada atau menjadi cadangan hingga Januari bisa berdampak besar pada peluang bermainnya di level tertinggi. Sementara itu, Garnacho berisiko kehilangan momentum perkembangan kariernya jika tetap bersikeras pada satu tujuan transfer tanpa kompromi.
MU sendiri memiliki alasan kuat untuk bersikap tegas. Dengan Premier League yang semakin kompetitif, setiap posisi dalam skuad harus diisi pemain yang siap berkontribusi penuh. Kejelasan status pemain menjadi kunci agar tim bisa fokus meraih target musim ini.
Penutup
Jelang bergulirnya Premier League 2025/2026, Manchester United menghadapi dilema transfer yang cukup rumit. Antony diminta segera menentukan masa depannya atau menerima konsekuensi sebagai cadangan, sementara Garnacho terjebak dalam negosiasi yang belum menemui titik temu.
Kedua kasus ini menunjukkan bagaimana klub sebesar MU tidak hanya berjuang di lapangan, tetapi juga di balik layar dalam mengatur strategi transfer. Keputusan yang diambil dalam beberapa hari ke depan akan sangat menentukan dinamika tim musim ini. Yang jelas, ultimatum sudah diberikan, dan kini bola ada di tangan para pemain.
