Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaMeski Dibantai Libya, Timnas Indonesia Dapatkan Aspek Positif Ini

Meski Dibantai Libya, Timnas Indonesia Dapatkan Aspek Positif Ini

Meskipun Timnas Indonesia mengalami kekalahan yang telak dalam pertandingan uji coba melawan Timnas Libya menjelang Piala Asia 2023, ada beberapa aspek positif yang dapat diidentifikasi dari penampilan anak asuh Shin Tae-yong.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Mardan pada Selasa (2/1/2024) malam WIB menyaksikan kekalahan 0-4 bagi Skuad Garuda, dengan Ahmed Ekrawa, Omar Al Khouja, Nouradin Elgelaib, dan Alaa Alqijdar menjadi pencetak gol untuk Timnas Libya.

- Advertisement -
asia9QQ

Hasil ini mengungkapkan beberapa kelemahan di lini belakang Timnas Indonesia, dengan sejumlah kesalahan individu terutama terjadi di sektor tersebut. Mulai dari kesalahan umpan hingga koordinasi yang kurang baik antarpemain, memberikan gambaran bahwa masih ada pekerjaan yang perlu dilakukan untuk memperkuat pertahanan.

Meski demikian, di tengah kekalahan ini, terdapat beberapa aspek positif yang patut dicatat. Pemain-pemain Timnas Indonesia menunjukkan semangat dan ketahanan mental yang kuat meskipun menghadapi tekanan. Selain itu, beberapa momen cemerlang dalam serangan Timnas Indonesia menunjukkan potensi serangan yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

Performa Menjanjikan Ivan Jener

Ivar Jenner menunjukkan kualitas yang menjanjikan saat diturunkan pada babak kedua dalam pertandingan melawan Timnas Libya. Dalam peran pengganti Marc Klok dan Ricky Kambuaya di lini tengah bersama Marselino Ferdinan, Jenner berhasil memberikan kontribusi yang cukup mencolok.

Keberadaan Ivar Jenner di lapangan terlihat memberikan kestabilan dalam aliran permainan Timnas Indonesia. Khususnya dalam mengalirkan bola, Jenner menunjukkan kemampuannya dengan ketenangan yang cukup mengesankan. Pada momen penting di menit ke-61, Jenner menciptakan aksi luar biasa dengan melepaskan umpan terobosan kepada Egy Maulana Vikri. Sayangnya, gol yang tercipta dari momen tersebut dianulir karena Egy berada dalam posisi offside.

Momen tersebut menggambarkan potensi besar yang dimiliki Ivar Jenner dalam memberikan kontribusi positif dalam serangan tim. Meskipun hasil gol dibatalkan, kemampuan visioner Jenner dalam menciptakan peluang menunjukkan bahwa dia bisa menjadi salah satu pemain kunci untuk Timnas Indonesia.

Witan Banyak Bisanya

Musim 2023/2024 menandai fase krusial dalam perjalanan karier Witan Sulaeman, pemain yang menunjukkan kemampuan serbaguna di lapangan. Di Persija Jakarta, Sulaeman mengalami transformasi posisi yang signifikan, beralih dari peran winger menuju wingback.

Transformasi ini tidak hanya menjadi catatan penting di tingkat klub, tetapi juga mencuri perhatian ketika Sulaeman tampil dalam pertandingan melawan Timnas Libya. Pada kesempatan tersebut, bukan sebagai wingback, melainkan sebagai bek sayap di posisi bek kanan, Sulaeman menunjukkan fleksibilitasnya yang luar biasa.

Sebelumnya, Sulaeman telah membuktikan dirinya mampu mengemban beberapa peran di lapangan. Posisi utamanya sebagai winger kanan dan kiri telah menjadi ciri khasnya, namun keunikan Sulaeman juga terletak pada kemampuannya bermain sebagai gelandang serang. Fleksibilitasnya dalam mengadaptasi peran ini menambah dimensi strategis bagi timnya.

Persaingan di Bawah Mistar Gawang Timnas Indonesia

Keputusan Shin Tae-yong untuk memainkan Syahrul Trisna di bawah mistar dapat dianggap sebagai langkah yang menarik. Meskipun awalnya Ernando Ari diantisipasi sebagai pilihan utama, Trisna membuktikan diri dengan penampilan yang mencuri perhatian.

Meski mengalami kebobolan sebanyak empat kali, Syahrul Trisna mampu menunjukkan kualitasnya dengan menyelamatkan tim sebanyak empat kali pula. Penting untuk dicatat bahwa mayoritas gol yang tercipta bukan semata-mata kesalahan Trisna, melainkan akibat dari kekurangan di lini belakang. Keberanian Trisna dalam mengambil risiko untuk menyelamatkan gawang timnya patut diapresiasi.

Selain sebagai penjaga gawang yang solid, Syahrul Trisna juga menunjukkan kemampuan dalam membangun serangan. Dengan 33 umpan sukses yang dilakukannya, Trisna bukan hanya sekadar penjaga gawang, tetapi juga berperan dalam proses build-up tim.

Kini, persaingan di posisi kiper Timnas Indonesia menjadi semakin menarik. Kompetisi yang berkembang di antara kiper-kiper ini merupakan hal positif untuk perkembangan tim. Semua kiper akan berusaha memberikan yang terbaik agar dapat memegang peran utama di bawah mistar gawang. Persaingan ini tidak hanya meningkatkan intensitas latihan, tetapi juga menciptakan dinamika yang positif di dalam tim.

Berani Pegang Bola

Keberanian Timnas Indonesia dalam menguasai bola telah menjadi sorotan positif, terutama jika dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya melawan Irak. Meskipun mengalami kekalahan dari Timnas Libya, para pemain Indonesia terlihat lebih percaya diri dan berani saat memegang bola.

Pada pertandingan ini, penguasaan bola Timnas Indonesia mencapai 61 persen, menunjukkan kontrol permainan yang signifikan. Yang menarik, keberanian ini tidak hanya terlihat ketika tim berada di posisi unggul, melainkan juga dalam situasi ketika tertinggal. Para pemain belakang tidak terburu-buru melepas bola saat memulai serangan atau build-up, menunjukkan pendekatan yang lebih matang dan terorganisir.

Duet Rizky Ridho dan Wahyu Prasetyo, khususnya, memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam proses build-up tim. Rizky Ridho tercatat sebagai pemain yang paling banyak melepaskan umpan sukses dengan jumlah mencapai 39. Sementara itu, Wahyu Prasetyo berhasil menorehkan 32 umpan sukses selama babak pertama, menunjukkan kemampuan mereka dalam membangun serangan dengan efektif.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments