Saturday, July 26, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga SpanyolMenilik Kembali 6 Rekrutan Real Madrid Musim 2015: Masih Bersinar atau Sudah...

Menilik Kembali 6 Rekrutan Real Madrid Musim 2015: Masih Bersinar atau Sudah Meredup?

Real Madrid musim 2015 menjadi sorotan setelah merekrut enam pemain baru dengan harapan membangun masa depan cerah di bawah pelatih Rafael Benitez. Harapan tinggi menyertai kedatangan para pemain ini, karena Los Blancos ingin merajai Eropa sekaligus mempertahankan dominasi domestik. Namun seiring berjalannya musim, Benitez dipecat dan digantikan oleh Zinedine Zidane, sosok yang kemudian mengantar klub meraih tiga gelar Liga Champions secara beruntun.

Pergantian pelatih ini juga membawa dampak pada nasib para rekrutan anyar tersebut. Beberapa di antaranya ikut mencicipi masa kejayaan bersama Zidane, sementara yang lain terpaksa mencari peruntungan di luar Santiago Bernabeu. Kini, satu dekade telah berlalu. Karier keenam pemain tersebut pun telah berjalan dalam arah berbeda, dari yang tetap bersinar di level atas hingga yang mulai tenggelam dari perhatian publik sepak bola Eropa.

- Advertisement -
asia9QQ

Dalam artikel ini, kita akan menelusuri perjalanan masing-masing dari mereka. Siapa yang berhasil memenuhi ekspektasi? Siapa pula yang harus melanjutkan karier di luar radar klub elit? Berikut ulasan lengkap enam rekrutan Real Madrid musim panas 2015 dan bagaimana nasib mereka pada tahun 2025 ini.


Jesus Vallejo

Real Madrid mendatangkan Jesus Vallejo dari Real Zaragoza dengan harapan menjadi pilar lini belakang masa depan. Kala itu, ia digadang-gadang sebagai suksesor bek legendaris klub.

Namun, karier Vallejo justru lebih banyak dihabiskan sebagai pemain pinjaman ke berbagai klub seperti Eintracht Frankfurt, Wolves, dan Granada. Hingga kontraknya habis di musim panas 2025, ia hanya mencatatkan 22 penampilan untuk Real Madrid.

Kini berstatus bebas transfer di usia 28 tahun, Vallejo masih memiliki waktu untuk menyelamatkan karier profesionalnya, meski bukan lagi di panggung elite Eropa.


Marco Asensio

Marco Asensio direkrut dari Mallorca dan langsung mencuri perhatian usai masa pinjamannya di Espanyol. Ia sempat menjadi pemain penting di bawah Zidane dan menyumbang berbagai gelar untuk klub.

Namun, cedera panjang dan persaingan ketat di lini depan membuat performanya naik-turun. Pada 2023, ia hijrah ke Paris Saint-Germain, tetapi gagal menembus skuad inti secara konsisten.

Kini, ia tengah mencari klub yang bisa memberinya kepercayaan penuh untuk kembali ke performa terbaik. Usianya yang masih 29 tahun memberinya peluang untuk bangkit, namun waktunya mulai menipis.


Danilo

Didatangkan dari FC Porto, Danilo menghabiskan dua musim bersama Real Madrid sebelum pindah ke Manchester City. Di Inggris, ia turut menyumbang gelar Premier League sebelum akhirnya merapat ke Juventus.

Selama bermain di Serie A, Danilo menjelma menjadi pemimpin lini belakang dan memperkuat reputasinya sebagai bek serba bisa. Pada 2025, ia kembali ke Brasil dan bergabung dengan Flamengo.

Meski bukan superstar, Danilo membuktikan dirinya sebagai salah satu rekrutan sukses Real Madrid musim 2015 dengan kontribusi nyata di berbagai klub top Eropa.


Lucas Vazquez

Lucas Vazquez merupakan produk akademi Real Madrid yang dibeli kembali dari Espanyol di musim 2015. Meski bukan pemain inti, ia berperan penting sebagai opsi rotasi di berbagai posisi.

Selama sepuluh tahun, Vazquez mencatat 402 penampilan dan turut memenangkan lima trofi Liga Champions. Kontraknya berakhir pada musim panas 2025 dan hingga kini ia belum menentukan klub berikutnya.

Meski tak sepopuler nama besar lainnya, loyalitas dan kontribusinya layak diapresiasi sebagai salah satu bagian penting dari era kejayaan Madrid di bawah Zidane.


Mateo Kovacic

Diboyong dari Inter Milan, Mateo Kovacic awalnya kesulitan mendapat tempat reguler di Real Madrid. Namun, ia tetap berperan penting dalam rotasi lini tengah klub.

Setelah pindah ke Chelsea, Kovacic tampil luar biasa dan membantu klub meraih Liga Champions pada 2021. Kini, ia memperkuat Manchester City dan tetap menjadi pemain andalan Pep Guardiola.

Di usia 31 tahun, gelandang asal Kroasia ini tetap tampil konsisten dan menunjukkan bahwa ia mampu bertahan di level tertinggi selama satu dekade.


Kiko Casilla

Setelah kepergian Iker Casillas, Real Madrid mendatangkan Kiko Casilla dari Espanyol sebagai pelapis Keylor Navas. Banyak yang menilai rekrutan ini lebih karena nama, bukan kualitas.

Casilla hanya tampil 43 kali dan tak pernah benar-benar menjadi pilihan utama. Setelah hengkang, ia sempat bermain untuk Leeds United, namun kariernya terus menurun.

Terakhir, ia tak mencatat satu pun penampilan bersama Getafe dan kini menganggur di usia 38 tahun. Karier Casilla menjadi contoh bagaimana tekanan di Madrid bisa menghancurkan karier penjaga gawang yang belum siap mental.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments