Adanya kebijakan pihak FIFA melarang Timnas Rusia bermain di laga playoff
kualifikasi piala dunia 2020 zona Eropa menyebabkan pemerintah Rusia meradang.
Federasai Sepak Bola Rusia (RFU) menentang keras keputusan tersebut.
Kemudian, langkah awal perlawan mereka dengan mengajukan banding ke Court of Arbitration for Sport (CAS)
dengan perihal untuk menunda pelarangan tim nasional Rusia dari laga sepak bola internasional
dan CAS pun sudah menerima berkas pengajuan banding yang diajukan.
Tim nasional Rusia resmi dilarang berkompetisi oleh pihak FIFA sebagai sanksi atas insiden invasi yang diluncurkan Rusia ke Ukraina.
Tidak hanya tim nasional Rusia yang tidak bisa lagi merumput di kualifikasi piala dunia 2022.
Namun, hal ini juga berdampak bagi Spartak Moskow yang juga dilarang untuk bermain di Liga Eropa 2021/2022.
Hak inilah yang mendorong RFU untuk segara bertindak dan mendesak CAS untuk segera mempercepat proses meja hijau.
Hingga saat ini RFU juga masih mencoba membujuk FIFA dan EUFA untuk mempertimbangkan kembali kebijakan yang telah diputuskan.
RFU Menilai Pelarangan Tersebut Tidak Berlandaskan Hukum, Timnas Rusia Ajukan Banding
Kebijakan FIFA dan EUFA melarang Rusia merumput dianggap tidak mempunyai dasar hukum yang jelas
untuk memberikan sanksi Timnas Rusia beserta klub lainnya dari turnamen Internasional.
Mereka menilai dengan adanya penanguhan tersebut telah melanggar hak dasar RFU
untuk ikut andil berkompetisi dalam turnamen sebagai anggota FIFA dan EUFA.
RFU juga menilai keputusan tersebut juga terindikasi sebagai sebuah tindakan diskriminatif
dan sangat melukai atlet sebagai peserta liga, pelatih, pekerja lainya dan menyakiti para jutaan pendukung tim nasional Rusia.
Namun, di sisi lain pihak RFU masih sangat berharap tindakan ajuan banding yang sedang diproses
mampu membuat pihak FIFA dan EUFA mengubah kebijakan yang sudah diputuskan tersebut
agar pemain Rusia putera maupun puteri bisa kembali lagi berkompetisi dalam semua turnamen.
Bahkan, pihak RFU memohon keringaan atau dispensasi agar sanksi yang diputuskan untuk
ditangguhkan sementara waktu selama proses banding masih berjalan.
Isi banding RFU kepada CAS
Secara universal, RFU memohon CAS untuk bersikap netral dan mengesampingkan kebijakan
yang dilawan dan memohon untuk mengembalikan semua tim dan klub Rusia agar dapat ikut
berpartisipasi dalam kompetisi yang di naungi oleh FIFA dan EUFA.
Selain itu, RFU juga mencantumkan permohonan untuk adanya penundaan pelaksanaan putusan
mengenai organisasi dan menyesuikan perencanaan setiap prosedur banding.
Mengingat, jika permohonan banding ini tidak dikabulkan maka lawan RFU, yakni Polandia akan diuntungkan
dalam liga kualifikasi dan akan langsung lolos ke babak final tanpa bersusah payah mengeluarkan keringat.
Ditambah lagi, hanya ada 3 tiket yang diperebutkan dalam babak play-off piala dunia 2022 di Qatar, kualifikasi untuk zona Eropa.
Tanggapan Presiden Rusia
Vladimir Putin selaku presiden Rusia hingga kini belum berkomentar mengenai pelarangan putera dan puteri
negaranya untuk berkompetisi dikancah Internasional sebab hal itu bukanlah prioritas utama sang kepala negara tersebut.
Jika banding yang telah diajukan diterima, maka Rusia akan melenggang merumput bersama dengan Polandia
pada 24 MAret 2022 dalam kualifikasi playoff Piala Dunia. Namun, jika permohonan banding ditolak.
Maka, skorer benar-benar tidak bisa menikmati penampilan Rusia merumput di lapangan hijau saat perhelatan akbar piala dunia 2022.
12 Negara yang Berpartisipasi Babak play-off Zona Eropa
Ada 12 negara yang tercatat dalam keikutsertaan dalam kualifikasi zona Eropa.
12 negara tersebut dibagi ke dalam tiga grup.
Tiap grup melaksanakan sistem pertandingan semifinal dan final.
Rusia sendiri pada babak kualifikasi tergabung ke dalam grup B bersama Polandia, Swedia, dan Ceko.
Prestasi Timnas Rusia di Piala Dunia
Tercatat dalam sejarah turnamen Piala Dunia, Rusia termasuk salah satu negara Eropa yang cukup gemilang
prestasinya dan cukup disegani dalam keikutsertaan disetiap perhelatan akbar olahgara dibidang sepak bola.
Tim nasional Rusia mengalami pasang surut dalam karier pencapaiannya, mereka pernah gagal lolos piala dunia 1998, 2006, dan 2010.
Namun kemudian berhasil lolos pada piala dunia 2002, 2014, dan 2018.