Memprediksi skuad Barcelona di musim depan, setelah beberapa musim kesulitan dan di musim lalu tanpa gelar sama sekali.
Pada dasarnya, tim yang kini diasuh oleh Ronald Koeman sudah banyak mengalami perbaikan. Skuad yang di awal musim tanpa harapan, berubah perlahan-lahan.
Mungkin masih segar diingat penggemar, tim Catalan memulai pertandingan La Liga dengan sangat tidak konsisten. Satu kali menang dengan penampilan yang sangat bagus. Lainnya, kalah dari tim papan bawah.
Atletico Madrid yang diperkuat pemain Uruguay asal Barcelona, Luis Suarez terus melaju dan sampai kini masih berada di puncak klasemen sementara. Bahkan, bintang tersebut pernah menjadi top skor pula di awal musim, mengalahkan Lionel Messi, sahabatnya di dalam dan luar lapangan selama di Camp Nou.
Sampai Desember 2020, posisi Barcelona mencapai peringkat 12. Prestasi terburuk tim sejak tahun 2005.
Dalam catatan, Lionel Messi disebut-sebut bermain setengah hati karena sebelumnya pernah berniat hengkang. Selain itu, tidak ada pemain dalam skuad yang dapat menggantikan Suarez sebagai partner La Pulga di lapangan.
Awal tahun 2021, Ronald Koeman dapat dikatakan berhasil membawa tim menuju tren positif. Kini posisi berada di tiga besar. Pekan lalu, mereka nyaris menggapai puncak sementara, tetapi gagal dijegal Granada.
Meski demikian, Barcelona tetap harus berbenah pemain. Mereka harus mencari pemain bintang yang dapat bekerja sama dengan Messi. Tujuannya, agar The Messah Argentina dapat terus bertahan di Camp Nou. Selain itu, perampingan pemain juga diperlukan dalam rangka penghematan. Manajeman presiden sebelumnya meninggalkan utang pada klub dengan angka fantastis.
Berdasarkan hal di atas, banyak pengamat memprediksi skuad Barcelona di musim depan. Prediksi biasanya seputar pemain yang didatangkan dan ditransfer, serta susunan atau formasi yang akan diterapkan. Termasuk pula di dalamnya nasib Ronald Koeman sebagai pelatih.
Skuad Barcelona di Musim Depan dengan Neymar
Neymar Jr menjadi salah satu nama yang disorot kemungkinan akan datang ke Camp Nou. Apalagi setelah kekalahan PSG di leg kedua semifinal Liga Champions 2020-2021.
Sebelum laga berlangsung, Neymar pernah menyatakan dirinya akan tetap di PSG tahun depan. Ini menjawab pertanyaan seputar dirinya yang kontraknya akan berakhir di bulan Juni.
Neymar yang menjadi Kapten Tim Les Periens dianggap tidak patut memimpin.
Dalam laga leg kedua, dia tampak seperti bermain sendiri. Tidak ada pemain pendamping yang dapat diajak untuk ikut serta membangun serangan.
Akibatnya, PSG kalah dari Manchester City dengan skor agregat 1-4.
Skuad Barcelona di musim depan bersama Neymar juga menjadi pertanyaan besar karena di laga lokal PSG sedang diuji.
Klub yang biasa mendominasi pertandingan Ligue 1 ini kini sementara di peringkat kedua klasemen. Lille berada di atas sejak pertengahan April 2021.
Kenyataannya, Neymar memang belum memperpanjang kontrak dengan PSG. Belum ada penawaran dari klub dan kepastian dari sang pemain. Jadi, kemungkinan sang bintang andalan kembali ke Camp Nou pasca terpilihnya presiden Barcelona yang baru sangat besar.
Dilansir dari Marca Espanish, tidak mudah memulangkan Neymar ke Camp Nou dan menyatukannya kembali dengan Messki meski kedua pemain menginginkannya.
Sedikitnya, ada dua hal yang dapat menyebakan kegagalan transfer Neymar.
Pertama aturan Financial Fair Play dari Eropa.
Barcelona merupakan klub dengan utang paling besar di Eropa. Disinyalir, hal tersebut mencapai 1,173 milyar euro atau sekitar Rp20,31 triliun. Dari jumlah yang ada, sekitar 730 juta euro sudah jatuh tempo di bulan Juni 2021.
Memaksakan Neymar datang ke Camp Nou membuat pengeluaran bertambah besar. Utang makin menumpuk.
Mengharapkan skuad Barcelona di musim depan dengan Neymar memang sulit.
Utang yang menumpuk sulit dibayarkan dengan kondisi dunia yang masih dilanda pandemi Covid-19. Di Spanyol sendiri belum ada permainan yang boleh ditonton secara langsung oleh fans. Ini merupakan pukulan bagi tim untuk pemasukan.
Joan Laporta yang ketika kampanye menjanjikan penyelesaian masalah financial La Bluagrana sampai kini belum dapat membuktikannya.
Agar tidak berutang banyak tetapi dapat mendapat pemain bintang yang diharapkan, manajeman klub harus menjual beberapa pemain. Mereka yang kemungkinan akan ditransfer ke klub lain, yaitu Griezmann, Philippe Coutinho, dan Samuel Umtiti.
Masalah utang juga diperkeruh dengan menjadi salan satu pendiri European Super League.
Hal kedua yang tidak kalah rumit untuk mengajak Neymar ke Catana adalah masalah keuangan dengan pemain itu.
Manajemen masih harus menghadapi tuntutan Neymar di pengadilan. Pasalnya, Barca dituding masih mempunyai utang sebesar 44 juta euro atau Rp761,77 miliar saat ditandatanganinya kontrak terakhir tahun 2016.
Tidak ada yang dapat memprediksi skuad Barcelona di musim depan dengan tepat. Segala sesuatunya cepat sekali berubah hanya dalam beberapa jam. Kesepakatan dan perjanjian terus bergulir.