Mason Mount diharapkan menjadi sosok kunci dalam kebangkitan Manchester United musim 2025/2026 setelah dua musim yang penuh tantangan. Gelandang asal Inggris itu datang ke Old Trafford dengan harapan besar setelah diboyong dari Chelsea pada musim panas 2023. Namun sayangnya, performanya belum maksimal akibat serangkaian cedera yang membatasi kontribusinya.
Musim debut Mount bersama Setan Merah berakhir antiklimaks. Cedera otot dan masalah kebugaran menghambat adaptasinya di bawah arahan Erik ten Hag. Padahal, harapan fans dan manajemen begitu tinggi terhadap Mount, yang dikenal sebagai pemain kreatif dan pekerja keras saat masih membela Chelsea.
Kini, memasuki musim baru, sejumlah pengamat dan mantan pemain mulai memberikan sinyal positif mengenai peluang Mount untuk bangkit. Salah satu dukungan datang dari legenda MU, Rio Ferdinand. Mantan bek tangguh itu percaya musim ini akan menjadi ajang pembuktian Mount sebagai gelandang top yang layak bersinar di Teater Impian.
Artikel ini akan mengulas masa sulit Mount, keyakinan dari Ferdinand, performa pramusim, serta harapan Manchester United terhadap sang gelandang kreatif.
Cedera Menghantui Dua Musim Pertama
Dalam dua musim awalnya di Manchester United, Mount menghadapi situasi yang tidak diharapkan. Cedera otot yang kambuhan membuatnya jarang tampil reguler. Alhasil, ia gagal menembus skuad utama dan performanya kerap dipertanyakan. Bahkan, sebagian fans mulai menyuarakan kekecewaan atas transfer mahal yang belum membuahkan hasil.
Rio Ferdinand, dalam wawancara bersama talkSPORT, menyampaikan rasa simpatinya terhadap situasi Mount. Ia menilai cedera saat memulai karier di klub baru adalah cobaan berat bagi pemain manapun. Ferdinand mengaku sempat berbincang langsung dengan Mount di Chicago dan mendapatkan gambaran bahwa sang pemain cukup kecewa dengan kondisi fisiknya.
“Ketika saya bertemu dengannya, saya bisa melihat frustrasi di wajahnya. Cedera itu menyulitkan siapa pun, apalagi di awal karier di klub besar seperti Manchester United,” ujar Ferdinand.
Ferdinand Yakin Mount Akan Bangkit
Meski sempat terpuruk, Ferdinand menilai Mount masih memiliki potensi besar. Ia mengingatkan publik akan kontribusi besar Mount saat Chelsea menjuarai Liga Champions 2021. Saat itu, Mount menjadi roh permainan The Blues dan tampil sebagai motor serangan.
Menurut Ferdinand, pemain seperti Mount hanya butuh waktu dan kondisi fisik yang prima untuk kembali bersinar. Ia juga menyoroti etos kerja serta semangat kompetitif Mount yang selama ini menjadi keunggulannya.
“Saya yakin jika dia bebas dari cedera, kita akan melihat versi terbaik dari Mason Mount. Dia memiliki kualitas, visi bermain yang tajam, dan kemauan besar untuk berkembang,” tegas Ferdinand.
Penampilan Menjanjikan di Pramusim
Optimisme terhadap Mount tidak hanya datang dari Ferdinand. Penampilan sang gelandang di laga-laga pramusim juga mulai menunjukkan tanda-tanda positif. Dalam ajang Premier League Summer Series, Mount mencetak gol indah ke gawang Everton. Aksi itu seolah menjadi sinyal bahwa ia mulai menemukan kembali sentuhannya.
Gol tersebut tidak hanya meningkatkan kepercayaan dirinya, tetapi juga memberikan harapan kepada para penggemar. Banyak yang percaya Mount bisa menjadi pembeda di lini tengah MU, terutama saat Bruno Fernandes absen atau butuh rotasi.
Erik ten Hag sendiri tampaknya masih memberikan kepercayaan penuh pada Mount. Ia kerap menurunkan sang gelandang dalam laga uji coba, baik sebagai starter maupun pemain pengganti. Ini menjadi indikasi bahwa Mount masih masuk dalam rencana besar pelatih asal Belanda tersebut.
Harapan Manchester United Terhadap Mount
Manchester United memasuki musim 2025/2026 dengan target tinggi. Setelah musim lalu gagal meraih trofi utama, tekanan terhadap tim semakin besar. Dalam situasi ini, kehadiran Mount yang fit dan siap tempur bisa menjadi faktor penting.
Mount diproyeksikan untuk menambah kreativitas di lini tengah. Kombinasinya bersama Casemiro dan Fernandes diharapkan mampu menciptakan keseimbangan antara pertahanan dan serangan. Jika ia mampu tampil konsisten, Mount bisa menjadi kunci dalam permainan MU yang lebih dinamis.
Selain itu, usianya yang masih 26 tahun membuatnya berada di puncak karier. Dengan pengalaman di Liga Champions, Piala Dunia, dan Premier League, Mount diharapkan menjadi pemimpin baru di ruang ganti dan memberi dampak besar di lapangan.
