Mason Greenwood menjadi sorotan di Marseille berkat performanya yang impresif sejak bergabung dengan klub Ligue 1 tersebut. Namun, di balik penampilan apiknya, pemain asal Inggris ini ternyata juga membuat pelatih Roberto De Zerbi frustrasi. Bukan karena masalah besar, tetapi justru karena hal yang terbilang sepele dalam permainannya.
Performa Cemerlang Greenwood di Marseille
Greenwood bergabung dengan Marseille pada musim panas 2024 dengan nilai transfer sebesar £26,6 juta setelah menjalani masa pinjaman di La Liga bersama Getafe. Sejak kedatangannya ke Prancis, ia menunjukkan performa yang luar biasa dengan mencetak 13 gol dalam 21 pertandingan liga. Torehan tersebut membuatnya menjadi salah satu pemain kunci di lini serang Marseille.
Bahkan, Greenwood sempat dibandingkan dengan legenda Chelsea, Didier Drogba. Pasalnya, ia berhasil menyamai catatan Drogba dengan mencetak 13 gol dalam 20 pertandingan awalnya bersama Marseille. Dengan statistik impresif ini, Greenwood diharapkan bisa terus membantu tim meraih hasil maksimal di kompetisi domestik maupun Eropa.
Kritik Roberto De Zerbi Terhadap Greenwood
Meskipun Greenwood tampil gemilang, Roberto De Zerbi tetap memiliki catatan tersendiri terhadap permainan anak asuhnya tersebut. Setelah kemenangan Marseille 2-0 atas Angers pada Minggu (10/2), sang pelatih mengungkapkan satu aspek permainan Greenwood yang masih perlu diperbaiki.
“Greenwood bukan spesialis dalam mengambil tendangan sudut,” ujar De Zerbi dalam konferensi pers yang dikutip dari Manchester Evening News.
Pelatih asal Italia itu menambahkan bahwa Greenwood tampak kurang serius ketika mengambil sepak pojok. Menurutnya, mantan pemain Manchester United ini terlalu fokus pada mencetak gol sehingga kurang memperhatikan aspek lain dalam permainannya.
“Dia bisa menjadi lebih baik, tetapi saat ini dia terlalu fokus mencetak gol. Saat mengambil sepak pojok, dia terlihat kurang serius dan itu cukup mengganggu saya,” tambah De Zerbi.
Peran Utama Greenwood di Marseille
Beruntung bagi Marseille, tugas utama Greenwood bukanlah sebagai pengambil tendangan sudut, melainkan sebagai ujung tombak tim. Ia lebih diandalkan untuk mencetak gol dan menjadi ancaman bagi pertahanan lawan. Sejauh ini, kontribusinya sudah membantu Marseille bertahan di papan atas klasemen Ligue 1 dan berpeluang besar lolos ke Liga Champions musim depan.
Dengan performa yang terus meningkat, Greenwood diharapkan bisa menjadi pilar penting dalam skema permainan De Zerbi. Namun, tentu saja, pelatih ingin melihat pemainnya berkembang secara menyeluruh, termasuk dalam hal mengambil bola mati.
Posisi Marseille di Klasemen Ligue 1
Berkat kontribusi Greenwood dan pemain lainnya, Marseille saat ini berada di peringkat kedua klasemen sementara Ligue 1. Berikut adalah posisi terkini di papan atas kompetisi:
Pos | Tim | Main | Poin | Menang | Seri | Kalah | Goal | +/- |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | PSG | 21 | 53 | 16 | 5 | 0 | 58 | 38 |
2 | Marseille | 21 | 43 | 13 | 4 | 4 | 45 | 20 |
3 | Nice | 21 | 37 | 10 | 7 | 4 | 41 | 15 |
Marseille menunjukkan performa yang impresif sepanjang musim ini dengan menempati posisi kedua klasemen sementara Ligue 1. Hingga pekan ke-21, mereka berhasil mengumpulkan 43 poin dari 21 pertandingan, hasil dari 13 kemenangan, 4 hasil imbang, dan hanya 4 kekalahan. Konsistensi dalam meraih hasil positif menjadi kunci keberhasilan mereka bersaing di papan atas kompetisi.
Salah satu faktor utama di balik performa apik Marseille adalah produktivitas lini serang mereka. Dengan mencetak 45 gol sejauh ini, Marseille memiliki salah satu lini serang terbaik di Ligue 1. Kehadiran Mason Greenwood memberikan dimensi baru dalam serangan, terutama dengan kemampuannya mencetak gol dari berbagai situasi. Selain Greenwood, pemain lain seperti Pierre-Emerick Aubameyang dan Ismaïla Sarr juga berkontribusi besar dalam membangun serangan tim.
Namun, di balik solidnya lini serang, Marseille masih memiliki beberapa aspek yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal pertahanan. Mereka sudah kebobolan 25 gol, angka yang masih lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa pesaing utama seperti PSG dan Nice. Jika ingin tetap bersaing untuk gelar juara atau setidaknya mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan, Marseille perlu meningkatkan ketahanan lini belakang mereka.
Tantangan Bersaing dengan PSG
Persaingan dengan PSG di puncak klasemen juga menjadi tantangan tersendiri. Paris Saint-Germain saat ini unggul 10 poin dan belum terkalahkan dalam 21 pertandingan. Marseille harus terus menjaga konsistensi dan berharap PSG kehilangan poin di beberapa laga agar bisa memperkecil selisih angka.
Dengan kombinasi pemain berpengalaman dan bakat muda yang berkembang, Marseille memiliki potensi besar untuk mempertahankan posisinya di papan atas. Jika mereka mampu menjaga performa hingga akhir musim, peluang untuk kembali ke Liga Champions terbuka sangat lebar.